Hari ini yeri sudah dibolehkan rawat jalan, soobin masih tetap setia menemani yeri selama dirawat di rumah sakit, walaupun sudah ada ibu yeri yang datang ikut merawat putrinya
Rasanya tidak tega saja meninggalkan gadis yang dicintainya ini
Sekarang soobin mendorong kursi roda yeri menuju mobil yang membawa mereka pulang dan disamping soobin ada ibu yeri menenteng tas yang isinya perlengkapan yeri di rumah sakit
Ketika sampai di depan mobil, soobin mengendong yeri dari kursi roda untuk masuk ke dalam mobil sedangkan ibu yeri mengambil posisi di kursi depan
"Soobin, tante ngga tau lagi gimana cara balas kebaikan kamu" kata ibu yeri menatap soobin dari kaca spion tengah mobil
Soobin tersenyum hingga memunculkan dimple di pipinya
"Bukan apa apa tante, udah tugas soobin" jawab soobin
Yeri hanya memandangi percakapan singkat antara lelaki di sebelahnya dan ibunya lalu membuang pandangannya ke jalanan
Ibunya belum tau saja pria yang ia puji puji ini sudah menyelingkuhinya
Sekilas masa lalu tentang ayahnya kembali muncul, bahkan dirinya pun enggan memanggilnya ayah
Kenangan dimana dia memergoki ayahnya dengan wanita lain, bahkan sampai ibunya depresi, dan dia sendiri hampir ingin bunuh diri waktu itu
Satu fakta lagi yang melukai hati yeri, fakta bahwa lelaki disampingnya ini ke jepang tidak sendiri
Melainkan bersama wanita itu
-
-Akhirnya mereka sampai di tempat tinggal yeri, yeri masih perlu menggunakan kursi roda karena jahitan bekas operasinya masih basah dan sangat rentan akan pergerakan
"Kamu nginap yah" pinta yeri selagi soobin mendorong kursi rodanya
"Iya yer" jawab soobin tetap mendorong kursi roda yeri
Jujur saja, semenjak kejadian waktu itu suasana yeri dan soobin menjadi sedikit canggung
Mereka sampai di kamar yeri
"Aku ke hotel bentar ya yer, ngambil hp sama baju aku" ucap soobin setelah membaringkan yeri di kasur
Tiba tiba muka yeri berubah menunjukan wajah tidak senang
"Bentar aja kok" bujuk soobin sambil mengusap pelan rambut yeri
"ntar kamu ngga balik" ucap yeri curiga
"Hahaha ngga kok, bentar doang janji deh" kata soobin mengangkat kelingkingnya
Akhirnya yeri luluh lalu ikut mengaitkan kelingkingnya di kelingking soobin
Sebelum pergi soobin mengecup pelan kening gadis itu
-
-Soobin sampai di kamar hotel yang ditempatinya bersama minjoo, anehnya dia tidak menemukan minjoo
Apa perempuan itu sedang jalan jalan atau memborong isi isi disneyland dengan black kard yang waktu itu ia beri
Aneh sekali, tapi kenapa bisa handphone minjoo terletak begitu saja di kasur
Sangat tidak mungkin seorang kim minjoo bepergian tanpa handphone
"Minjoo" panggil soobin
Namun tidak ada jawaban, soobin tidak mau berpikiran aneh aneh meski dari tadi pikiran itu sudah lebih dulu datang tanpa permisi
"Minjooo" soobin tidak menyerah memanggil minjoo, namun tetap saja hasilnya sia sia
Karena perempuan itu tetap tidak menanggapi panggilannya
Buru buru soobin berjalan ke arah kamar mandi dan membuka pintu yang tidak terkunci itu
"Minjoo" soobin berlari ke arah minjoo yang sudah terkapar di lantai dengan bathrobe yang dia kenakan
Muka minjoo luar biasa pucat dan yang lebih mengagetkan, kakinya dialiri darah segar bahkan ikut mengenai pakaian soobin
"Minjoo" soobin menepuk nepuk wajah minjoo panik
Minjoo membuka matanya sayu
Keadaan ini membuat soobin sangat panik, dia langsug mengangkat minjoo ke kasur dan menelpon ambulans
"Minjoo tolong bertahan" kata soobin yang melihat minjoo mulai perlahan lahan kehilangan kesadarannya
-
-
-Sampai di rumah sakit minjoo langsung di larikan ke UGD
Soobin masih bertanya tanya kenapa keadaan minjoo bisa seperti itu
Tapi sekarang yang dia harapkan adalah semoga minjoo tidak apa apa, semoga kejadian tadi bukan masalah yang terlalu serius
Dokter yang menangani minjoo menghampiri soobin
"anda suaminya?" Tanya dokter
Soobin mengangguk
"Bisa ikut ke ruangan saya?" Tanya dokter itu lagi, sepertinya ada sesuatu penting yang ingin dijelaskan oleh dokter tersebut
Soobin pun hanya menurut saja
Mereka sampai diruangan dokter tadi, dokter itu membenarkan kacamatanya
"Ekhemm" deham dokter itu terlebih dahulu membuka pembicaraan
"Kondisi ibu minjoo sekarang sudah membaik meski tadi kehilangan banyak darah, tapi yang terpenting sekarang janin yang di dalam kandungannya tidak apa apa. Nyaris saja tadi, untung saja cepat di larikan ke rumah sakit" jelas dokter tersebut
Soobin mengerutkan keningnya bingung
"Janin?" Tanya soobin
"Iya pak soobin, umur kandungan 5 minggu biasanya sangat rentan jadi bapak harus selalu siaga disamping ibu minjoo, dan juga tidak boleh kelelahan. Apalagi sampai terpeleset seperti tadi" jelas dokter itu lagi
Kalo ini lelucon, sumpah ini sangat tidak lucu pikir soobin
Kembali terbayang kejadian wine beberapa bulan yang lalu
Dimana dia dan minjoo melakukan —
-
-
Duh pusing ngga tuh kalo jadi soobin, yang satu cewek yang dia sayang dan satunya lagi tiba tiba hamil
![](https://img.wattpad.com/cover/179770437-288-k995336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere | Choi Soobin
Fanfiction"Kayanya mending gue mati, daripada nikah sama cowok biadab kaya lu" - Minju "Gue ngga tertarik sama lu" - Soobin -cover by @fluermoon