"Soo jin" gadis kecil dengan rambut yang diikat dua itu bergegas berlari, menghindari sosok pria yang baru saja memanggilnya
Pria itu tak tinggal diam, ia ikut menyusul langkah putrinya sembari menenteng mangkuk di tangannya
"Soo jin udah dong, papa capek" pria itu berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya
Sudah hampir setengah jam dia berlarian mengitari rumah hanya untuk memaksa putrinya makan
"Aku ngga mau makan sayur" ucap soo jin mengerucutkan bibirnya
Soobin tertawa kecil karena kegemasannya terhadap putrinya, mirip sepertinya keras kepala
"Kalau ngga makan sayur nanti ngga bisa tinggi loh"
"Biarin, aku ngga mau tinggi" ucap gadis kecil itu melengah kearah tumpukan mainannya
Soobin perlahan lahan mendekati gadis kecilnya itu, tetap gigih dengan tekatnya membujuk soo jin untuk makan
"Satu suap aja, aa" ucap soobin menyodorkan sesuap makanan
Namun bukannya membuka mulut, soo jin malah menyodorkan boneka woody kesayangannya
"Sayurnya buat woody aja" ucapnya polos
"Soo jin dulu yang makan, nanti kalo soo jin ngga makan, soo jin sakit yang merawat woody siapa?" Ucap soobin mencoba menarik simpati putrinya
Benar saja, soo jin menatap woody lama lalu mengalihkan pandangan kepada ayahnya
Soobin tak bisa menahan senyumannya melihat tingkah soo jin yang begitu polos
"Ya udah deh, tapi abis makan sayur soo jin boleh makan es krin oreo yang dibeli kemaren ya"
Soobin menghela nafas lega, meskipun jadwal makan es krim untuk soo jin hanya satu minggu sekali, tapi kali ini sepertinya tak apa apa menuruti keinginan putrinya asalkan soo jin terbiasa makan sayur
"Boleh banget dong"
"Yeayyy" soo jin bersorak kegirangan
Soobin segera memanfaatkan waktu tersebut untuk menyuapi soo jin "kereta api mau meluncur, siap siap"
Soojin dengan senang hati membukakan mulutnya
Melihat soo jin makan dengan lahap seperti ini adalah suatu kebahagiaan tak terhingga bagi soobin
"Soo jin" panggil soobin masih setia menyuapi putrinya
"Ya?" Jawab soo jin sambil mengunyah makanan dalam mulutnya
"Soo jin lebih suka woody atau papa" tak dapat dipungkiri soo jin sangat menyayangi boneka kesayangannya tersebut
"Eungg" soo jin meletakkan tangannya di kepalanya seolah olah berpikir
Soobin menghentikan kegiatan menyuapnya, penasaran dengan jawaban apa yang akan diberikan oleh soo jin
"Woody hehe" jawab soo jin dengan cengiran jahilnya
"Yaudah deh papa nangis aja"
"Papa soo jin tadi cuma bohong kok" kata soo jin yang cemas melihat reaksi kecewa dari sang ayah
Kembali soobin menampilkan senyumnya dan melanjutkan kegiatan menyuapi putrinya itu
"Papa, soo jin kangen mama" ucap soo jin tiba tiba
Belum sempat soobin menjawab, bel rumahnya berbunyi entah siapa yang bertamu sepagi ini
"Bentar yaa, papa liat tamu dulu" ucap soobin kepada putrinya meletakkan mangkuk makanannya dan berjalan ke arah sumber suara
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere | Choi Soobin
Fanfiction"Kayanya mending gue mati, daripada nikah sama cowok biadab kaya lu" - Minju "Gue ngga tertarik sama lu" - Soobin -cover by @fluermoon