Seorang gadis cantik dengan rambut yang di kuncir seperti buntut kuda, Kini tengah berlari mengelilingi lapangan.
"Ngapain berhenti?! CEPAT LARI LAGI, HUKUMAN KAMU BELUM SELESAI ALINA!" Sentak miss Reta yang tengah berdiri di tepi lapangan sambil berkacak pinggang menatapnya.
Alina Putri Alberthson, si cewe super jutek, cantik, ceroboh dan gengsian membuat kaum adam yang ada di sekolahnya tak berani untuk mendekatinya walaupun banyak sekali yang menyukainya. Ia tidak Famous di sekolah tetapi ya cukup lah beberapa orang yang mengenalinya.
Gadis yang kini tengah berlari yang menjalani hukumannya sempat berhenti karena cape dan kehabisan nafas, ia pun segera melanjutkannya karena ia tahu ia salah dan tidak di siplin.
Karena keterlambatannya dan tak sempat bersarapan pagi tadi, Alina kini terasa berkunang kunang pandangannya dan mulai merasakan pusing yang menjalar ke seluruh isi kepalanya membuat badannya pun terasa lemas dan tulang-tulangnya pun terasa rapuh hingga tak kuat untuk menopang badan mungilnya.
Bruk
Alina Terjatuh, membuat miss Reta yang berada di tepi lapangan yang di sebut guru BK itu pun langsung berlari dan panik.
"Al.. Alina bangun" sambil menepuk pelan pipi mulus tembem milik Alina, berharap agar ia segera sadar.
Alastar Putra Richardson, si cowo badboy yang di panggil dengan sebutan Altar yang angkuh, gengsi tingkat akut, serta sifat super cuek nya pada kaum hawa yang ada di sekolahnya membuat cewe mana pun yang berada di sekelilingnya jatuh hati padanya karena ia seorang sang ketua geng motor sekaligus Most wanted sekolah.
Miss Reta menoleh ke arah parkiran hendak mencari pak satpam untuk membantu mengangkat Alina ke ruang kesehatan tetapi tapat sekali ia melihat Altar yang baru saja datang dan memarkirkan motornya.
"Altar, sini kamu!" Altar yang merasa di panggil pun menoleh pada seseorang yang tengah terduduk sambil memangku entah siapa.
Dengan santai ia menghampiri guru killer yang sudah menjadi langganan tiap masuk sekolah, ia berjongkok mensejajarkan dengan guru yang di hadapannya.
"Ada apa miss?" Tanya Altar, ia menoleh pada cewe yang tengah di pangku kepalanya di atas paha miss Reta.
"Cepat kamu angkat dia dan bawa ke ruang kesehatan sekarang!" Altar yang di suruhnya pun ia terdiam terlebih dulu sambil menatap ke arah Alina yang tergeletak lemas.
"Kenapa diem Altar, cepat bawa ke ruang kesehatan sekarang!" Sentak Miss Reta, kesal karena Altar tak langsung membopong Alina.
"Kok saya sih miss, kan ada satpam kenapa harus saya yang gendong dia?" Altar dengan menolak ia pun menatap ke arah Alina dan merasa kasihan dengan kondisinya.
"ALTAR!"
"Iya-iya saya bawa ke ruang kesehatan" dengan segera ia pun membopong Alina dan membawanya ke ruang kesehatan.
***
"Alina kemana sih? Kok dari tadi belum datang juga tuh anak" Ucap gadis yang duduk manis di bangku kelas sambil memainkan rambut lurus rapi yang ia biarkan terurai bebas.
"Pasti lagi ketemu miss Reta" Sambar gadis yang duduk di sebelahnya dengan tangan yang terus memainkan ponselnya.
"Gak salah lagi, pasti sekarang lagi di dakwahin kalo nggak paling lari di lapangan mana panas lagi kasian Alina pasti cape." Ucap gadis yang duduk di depan dengan bangku yang di sampingnya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A S T A R
Teen Fiction-BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA- [Takdirku bukan untuk memilikimu, tapi untuk mencintaimu dengan bahagia] Kehidupan Altar kini sangat berantakan dan tak terurus, ketika ia mendapat kabar bahwa sang kekasih si penyemangat hidupnya mengalami kecelaka...