18.

2 0 0
                                    

Kini Altar sudah mulai melajukan motornya setelah ia selesai menelpon Galvin, di ikuti pria paruh baya tadi di belakangnya.

Saat Altar berada di jalan menuju markas Thunder yang begitu sepi dan gelap tak ada satupun kendaraan yang melintas selain ia dan mobil di belakangnya.

Tiba-tiba saja, terhitung ada 15 orang dengan pakaian serba hitam serta wajah yang tertutup kain hitam, dengan kendaraan yang saling berboncengan memutari Altar.

"Sial, ternyata ini jebakan Thunder" Batin Altar, dengan tenang Altar masih berdiam di atas motornya sambil mengamati orang yang sedang mengepung dirinya.

Altar pun mulai turun ketika motor yang mengelilinginya tadi berhenti dan turun, Altar dengan santainya ia berdiri dan mulai menatap tajam dengan mata elangnya.

Dan mulailah perang 1 banding 15 orang itu, dengan lihei nya Altar memukul dan menendang satu-persatu lawannya hingga tersungkur tak berdaya, tetapi tiba-tiba saja saat ia mulai memukul lawan di sampingnya ada seseorang yang memukul punggungnya dengan stik basebal membuat Altar tersungkur jatuh kesakitan tetapi masih ia tahan dan ia pun bangkit.

Bugh

Bugh

Bugh

Krek

Pukulan demi pukulan ia lontarkan pada lawannya, ia memukul dan membanting dengan tak sedikit pun memberikan celah napas untuk lawannya, sampai ia pun mematahkan tulang punggung lawannya hingga terdengar tulang patah di kuping Altar.

Terlihat semua sudah terbaring lemas dan badan penuh luka dan darah, Altar menatapnya dengan penuh rasa kebencian.

Saat Altar membalikan badannya menghadap di mana motor berada serta mobil di belakangnya.

Altar menghampiri mobil berwarna abu, ia mencari seseorang yang sudah mencoba menjebaknya, dan nihil tak ada satu pun orang di dalamnya.

"Kabur ternyata" Gumam Altar, ia pun segera meninggalkan tempat serta anggota Thunder yang terbaring lemah di sana.

Saat Altar berada di pertengahan jalan menuju kembali ke Markas kebanggaanya, Altar berpasan dengan para sahabatnya sekaligus anggota inti The Charloz.

"Tar, lo gapapa?" Galvin yang ada di hadapan Altar pun mulai khawatir karena ia tau betapa liciknya musuh yang satu ini.

Altar hanya mengacungkan jempolnya tampa berniat membuka helm dan menjawabnya.

"Yakin?" Tanya Daniel, dengan memastikan apakah benar atau tidak jawabannya tadi karena ia tau pasti Altar sudah berkelahi dengan anggota Thunder.

"Markas, ada yang mau gue omongin" Ucap Altar di balik helm full face nya.

Tak tunggu jawaban kini mereka pun segera melajukan motornya menuju kembali ke markas, mendengar ucapan Altar tadi mereka pun sudah ada filing jika Altar akan membicarakan geng musuh bebuyutannya.






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A L A S T A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang