10. Alumni Hati

190 12 6
                                    

"Kalo lo tanya tentang cinta gue sekarang? Gue jawab mudah, cinta gue ke lo kayak dinosaurus pernah Ada tapi udah punah!"

-Altar-

***

Malam ini sesuai rencana Camellia yang ingin sekali malming bersama sahabatnya. Malam ini Camellia sedang sibuk mencari pakaian yang hendak ia pakai untuk malam ini, cewek itu bingung tujuh keliling karena sudah satu jam ia mencari pakaian yang ia inginkan tapi sama sekali tak ia temukan.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya ada yang menggedor dengan tidak sabaran, Camellia pun berdecak sebal ia beranjak hendak membukakan pintu nya

"Iya sebentar ngapa sih!" Ucap Camellia, sedikit menyentak sambil membukakan pintu kamarnya

Pintu pun terbuka melihatkan Rey kakak camellia yang baru saja pulang dari luar negeri, yang di bilang manusia paling menyebalkan sedunia, Karena selalu usil padanya tetapi mempunyai rasa sayang yang besar pada camellia. Ya begitulah kakak ber-adik sekali bertemu tak akur jika tak bertemu rindu

"Kebiasaan banget sih, tumben lo kak udah pulang bukannya bulan depan lo pulangnya?" Ucap Camellia, dengan wajah kesalnya

Rey memutar bola matanya malas.
"Bukannya di sambut dengan baik, di tanya kabarnya gimana?, capek engga?, eh ini malah marah-marah pms lo ya?" Ucap Rey, dengan membawa kantung kresek hitam besar. Sepertinya buah tangan untuk Camellia

"Males gue nanya kayak begitu, lo nya juga suka usilin mulu gue." Ucap Camellia, sambil melipat tangannya di depan dada. Tak lama camellia pun menyadari tangan kakaknya yang membawa kresek hitam besar ia pun kepo dengan apa yang di pegang cowok itu

"Eh bang itu apaan?" Tanya Camellia, sambil menunjuk ke kantung kresek

Rey mengangkat kantung kresek yang di pegangnya ke wajah Camellia.
"Ini? Ini tadinya mau kasih adek laknat gue eh tapi malah kena semprot omelannya yaudah gak jadi" Ucap Rey lalu hendak beranjak dari kamar camellia.

"LAH KAK GUE MAU, IH NYEBELIN DASAR" Teriak camellia, lalu beranjak ke dalam kamarnya lagi.

Di seberang sana....

Kini malam pun semakin gelap, Alina yang sedari tadi sudah siap pergi berkumpul bersama temannya kini sedang terduduk menunggu balasan chat, entah dari siapa.

"Duh gimana ini kalo sampe beruang kutub minta di temenin jalan berarti aku gak jadi dong malming bareng temen-temen" Batin Alina, dengan merengek tidak jelas. Marchel yang di samping Alina pun menoleh padanya

"Kamu kenapa? Kok kayak lagi sebel gitu, kenapa ada apa memang?" Ucap Marchel, kepo

"Eh enggak kok bang biasa aja" Bohong Alina, ia pun berpamit untuk pergi ke kamarnya

"Mau kemana? Enggak jadi ke kafenya?" Tanya Marchel

"Jadi kok, aku mau ke kamar dulu ada yang ketinggalan" Ucap Alina, lalu beranjak dari ruang keluarga

Saat berada di kamar. Baru saja hendak mencari barang yang tertinggal ponsel Alina berbunyi, ada sebuah telephone masuk

"Beruang kutub" Gumam Alina

Ia pun langsung menggeser icon hijau, lalu menempelkan ke telingan kananya.

"Halo"

"Gue di depan rumah lo!"

Alina terdiam, dengan ekspresi terkejut

"Halo"

"I-iya"

A L A S T A RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang