______________________
Entah ada apa dengan hatiku, ketika aku melihat mu dengan yang lain seperti tertusuk belati.
____________________***
Malam pun tiba. Kini Alina berada di kamarnya sambil asik memainkan ponselnya.
Tak lama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Cewek itu pun langsung bangun beranjak hendak membukakan pintunya.
"Eh abang, ada apa? Tumben." Ucap Alina.
"Temenin abang yuk ke mall" Ucap Marchel. "Ayolah, abang kalo sendiri ngerasa ada yang kurang." Rujuk Marchel, menyengir dengan wajah melasnya.
Alina tertawa. "Makannya, cepet-cepet punya pacar biar ada yang nganter."
Karena gemas dengan perkataan Alina, Marchel pun akhirnya mengacak rambut Alina yang baru saja di tata rapih oleh nya.
Alina mendengus kesal. "Iih, bang ini tuh baru aja di sisirin tau." Ucap Alina, kesal.
"Iya tau." Ledek marchel, dengan meniru nada Alina. "Ya maaf, abis nya kamu bikin gemes abang aja" Sambung Marchel.
Alina memutar bola matanya malas.
"Mau gak? Mau ya pliss" Ucap marchel, memohon sambil menggunakan puppy eyes nya.
Alina menghembuskan napasnya pelan.
"Iya, yaudah Alina mau ganti baju dulu""Nah gitu dong, bau adik kesayangan abang" Ucap Marchel, sambil menyentuh hiding Alina gemas.
"Abang tunggu di bawah ya" Ucap Marchel, di balas deheman dari Alina lalu beranjak pergi.
Selang beberapa menit, Akhirnya Alina pun turun dari kamarnya dan langsung beranjak menuju ruang tv bertemu papa dan mama nya hendak berpamitan.
"Ma, pa. Aku pergi dulu ya sama Alina mau ke mall." Ucap Marchel, tersenyum manis.
"Iya boleh, hati-hati di jalan" Ucap Edyta, tersenyum manis.
"Jangan malem-malem ya pulangnya" Ucap Mario. "Marchel, jagain adik kamu!." Sambung Mario, tersenyum.
"Siap" Ucap Alina dan Marchel, berbarengan sambil menghormat.
"Yaudah kalo gitu marchel sama Alina pergi dulu ya" Ucap Marchel, lalu mencium tangan Mario dan Edyta di ikuti Alina.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"
"Hati-hati!"
Di balas acungan jempol oleh Marchel.
***
Kini Altar sedang berada di perjalanan bersama bunda nya, cowok itu terus fokus dengan stirnya.
"ternyata nelepon dengan suara yang begitu panik hanya untuk meminta antar ke mall aja? Haduh memang ya ibu-ibu kadang suka bikin ribet." batin Altar, tersenyum miring sambil melirik ke arah bundanya.
Tak lama mobil mereka pun masuk ke area mall, Altar pun memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil hendak masuk ke dalam mall bersama bundanya.
"Al kalo kamu bosen di dalem, kamu cari apa gitu beli baju atau ngopi di dalem ya." Ucap Audrey. "Kalo ikut tar kamu bosen" sambung Audrey, tersenyum manis. Di balas anggukan dari Altar. Lalu mereka pun beranjak pergi masuk ke dalam mall.
Kini Altar hanya melihata-lihat toko baju. Altar pun hendak pamit untuk mencari kafe yang ada di mall agar tidak bosan.
"Bun, Altar keliling-keliling dulu ya." Ucap Altar, meminta persetujuan dari Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A S T A R
Teen Fiction-BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA- [Takdirku bukan untuk memilikimu, tapi untuk mencintaimu dengan bahagia] Kehidupan Altar kini sangat berantakan dan tak terurus, ketika ia mendapat kabar bahwa sang kekasih si penyemangat hidupnya mengalami kecelaka...