"Ehh, lo mau ngapain ke kelas?" Cegah Tania.
"Aku mau di kelas aja, di sini bau obat." Ucap Alina, sambil menutup hidungnya dan beranjak dari brankar uks.
Tetapi hal itu terhenti saat camellia mencoba mencegahnya.
"Alina lo itu masih sakit, liat deh mukanya pucet gitu udah mendingan lo diem di sini rebahan tiduran kan enak kalo lo butuh apa-apa bilang aja ke kita oke." Jelasnya camellia, tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya.
"Iya Al, lo kan baru bangun pingsan mending istirahat dulu aja" Ujar Tania.
"Tuh ada bubur, mending lo makan Al biar gak kosong perutnya kan udah jamnya istirahat juga." Ucap Kaila, seraya beranjak mengambil mangkuk bubur yang ada di atas nakas samping Alina.
Alina terdiam, sambil menatap ke-tiga sahabatnya.
"Kalian emang sahabat aku yang ter-the best!" Ucap Alina, seraya memeluk ke-tiga sahabatnya.
"Emm, jadi terhura." Ucap Tania.
"Udah-udah pelukannya, engap gue" Ucap Kaila, sambil melepaskan pelukannya.
Mereka pun melepas pelukannya, Tania pun baru sadar bahwa bubur itu yang tadi ada pada genggaman Altar.
"Oh iya, Al gue mau nanya deh itu bubur kan yang tadi di bawa sama manusia kulkas tadi eh maksudnya Altar" Ucap Tania, sambil menunjuk ke arah nakas.
"Oh itu bubur, iya tadi dia beliin aku bubur." Ucap Alina, acuh.
"Cieee, kayaknya bentar lagi ada yang pdkt nih" Goda Camellia, sambil tertawa.
"Iih apaan sih ca" Ucap Alina, ia mencoba menutupi pipinya yang mulai memerah seperti kepiting rebus.
***
"Dari mana lo?" Ucap Galvin.
"Kelas" Jawab Altar, bohong.
Galvin memang terbiasa memanggil Altar dengan sebutan lo-gue karena memang Galvin lah yang paling dekat dengan Altar.
"Eh win, giliran gue enak aja!" Ucap Erick, kesal.
"Santai aja kali rick, ngegas mulu lo pms ya?" Ucap Barka, sambil terkekeh.
"Tau lo kayak cewek aja" Sambar Daniel, seraya tertawa puas.
Saat ini anggota inti The Charloz sedang berkumpul di Warkace. Dan meninggalkan jam pelajaran alias bolos.
"Markas sekarang!" Ucap Altar, lalu beranjak dari duduknya.
"Eh kalem dong, gue mau menang ini!" Ucap Erick.
"Woy tuh si bos nyuruh ke markas." Ujar Darwin, melihat kepergian Altar.
"Udah-udah batre gue low" Ucap Daniel, seraya mengambil ponselnya.
"KANG KITA CABUT HELA NYA" Teriak Erick, sambil meminum kopinya dan beranjak pergi menyusul temannya.
"Oh nya den mangga" Balas Kang cecep, pemilik warung.
Sesampainya di markas...
"Woy laper gak? Gue laper nih" Ucap Darwin, sambil mengusap-usap perutnya.
"Beli-beli jangan kayak orang susah" Ucap Erick.
"So' banyak duit lo, hutang lo noh belum lunas di Kang cecep" Sambar Dewa, tertawa di ikuti teman lainnya.
"Ckk, hobby banget lo ngumbar aib gue" Ucap Erick, dengan wajah sebalnya.
Saat ini Altar sedang berada di kamar markas the charloz, sambil memainkan ponselnya dan memeluk bantal yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L A S T A R
Teen Fiction-BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA- [Takdirku bukan untuk memilikimu, tapi untuk mencintaimu dengan bahagia] Kehidupan Altar kini sangat berantakan dan tak terurus, ketika ia mendapat kabar bahwa sang kekasih si penyemangat hidupnya mengalami kecelaka...