CHAPTER 3: WASTED PRINCE

390 41 6
                                    

Hanyang, 1824

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanyang, 1824

Pasar adalah menjadi tempat yang paling ramai. Orang orang berdesakan untuk menawar suatu barang sedangkan di kedai lain terlihat sangat sepi karena tidak ada sama sekali pembeli. Suasana ricuh dan juga ribut terkadang juga terjadi. Semua kalangan berbaur menjadi satu. Itulah pasar.

Di sebuah toko obat seorang pemuda tengah berbicara dengan seorang kakek tua. Pemuda itu adalah Kim Taehyung. Kini ia hidup dengan indentitas baru dan akan sebisa mungkin menjalankan nya. Ia sekarang menjadi Lee Hansung atau Jeon Hansung seorang cucu dari peracik obat atau tabib terkenal Jeon Kang soo, ia sebenarnya adalah Putra Mahkota yang dibuang.

"Kakek kenapa orang orang itu mengantri hanya untuk air?"

Kakek terlihat mengernyit mengapa cucunya bertanya hal seperti itu. Apakah dirinya harus menjawab hal umum itu? Apakah cucunya benar benar tidak tahu?

"Bukankah sudah biasa setiap musim kemarau datang Kerajaan memasok air dengan harga tinggi ke setiap daerah"

"Berapa harganya kek?"

"kau ini kenapa?"

"Hanya bertanya saja"

"Setiap embernya 3 nyang"

Taehyung menangguk, mata uang jaman dulu masih dalam satuan nyang dan ia sama sekali tidak tahu satu nyang itu berapa Won.

"Bukankah itu murah kek?"

"Murah kau bilang? Kau lihat pria berbaju merah itu? Penghasilanya hanya 4 nyang dalam sehari lalu jika untuk membeli air hanya sisa 1 nyang kau kira dia bisa membeli makanan apa dengan 1 nyang"

"Benarkah?"

"Sejak yang Mulia naik tahta semuanya memang seperti itu bukan? Rakyat kecil semakin tercekik"

"Kakek siapa sebenarnya Raja itu?"

"Raja? Mengapa tiba tiba kau bertanya seperti itu, biasanya kau hanya diam"

"Karena aku ingin membunuhnya" jawabnya enteng.

Kakek langsung membekap mulut Taehyung.

"Kau harus hati hati berbicara seperti itu Hansung-ah, aku memang sudah memberi tahu yang sebenarnya tetapi kau jangan gegabah"

Taehyung hanya mengangguk. Ia tidak mengetahui semuanya. Yang dikatakan lelaki bernama hansung itu hanyalah jika ia adalah putra Mahkota yang terbuang tidak ada yang lain. Seharusnya kemarin ia mewawancarai lebih banyak sehingga tidak kebingungan seperti ini. Jika hanya sekedar itu yang ia tahu bagaimana bisa yakin untuk membunuh Raja. Sedangkan untuk mencari tahu dari kakek saja susah.

"Baiklah kek"

"Ingat selalu jangan membicarakan ini kepada siapapun, termasuk Jungkook"

"Apakah Jungkook tidak tahu kek?"

"Tentu saja tidak"

"Baiklah"

Taehyung tersenyum, mungkin ia bisa mengetahui tentang bagaimana kondisi kerajaan pada Jungkook. Dan ingin bertanya juga apakah ini benar benar pemerintahan Raja Yeonsan?

"Kek aku akan pulang"

"Jangan lupa nanti sore kesini, kakek harus ke Istana"

Taehyung mengangguk, kakek Jeon juga merupakan tabib andalan istana. Taehyung beranjak untuk pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang Taehyung terus saja berdecak kagum dengan para penjual yang rela bertahan dengan cuaca panas untuk menjajakan daganganya berbeda dengan zaman modern yang sudah tidak ada pasar tradisional seperti ini.

"Apakah ini sungguh kejadian nyata?"

Ia masih tidak percaya jika ia terdampar di dinasti Joseon. Itu adalah hal yang mustahil dan sangat aneh tentunya. Bagaimana jika Manager Hyung mencari nya karena job di esok hari yang begitu banyak. Dan juga bagaimana nanti manager Hyung berkata ke ibunya jika ia tiba tiba hilang.

Brakk

Seseorang menabrak dirinya membuatnya jatuh tersungkur. Ternyata si pelaku juga tersungkur di tanah, ia adalah seorang gadis. Taehyung memperhatikan dengan saksama gadis itu. Terasa sangat familiar. Bingo! Tidak salah lagi gadis itu adalah gadis yang berada di lukisa misterius itu. Lalu mengapa gadis ini bisa berada si dalam lukisan? Pasti semua benda dari jaman ini sudah tidak tersisa terlebih lagi lukisan sebagus itu yg terlihat belum berusia lama.

Gadis itu membungkukan badanya sebagai tamda maaf lalu kembali beranjak pergi. Ada perasaan aneh di hati Taehyung saat manik matanya bertemu dengan manik mata sang gadis.

"Hei tunggu"

Terlambat gadis itu sudah hilang di belokan. Gadis cantik itu memang yang berada di lukisan tidak salah lagi.

DAECHAWITA: The Song Of Death[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang