Taehyung telah sampai di rumah, ia langsung masuk ke dalam. Rumah itu memang sepi karena hanya ditingali kakek Jeon, dirinya, jungkook dan satu pelayan untuk membersihkan rumah. Rumah itu tidak terlalu besar tetapi terlihat cukup bagus dibanding dengan rumah rumah di sekitarnya.
"Jungkook-ah"
"Jungkook-ah"
"Wae hyung? Kenapa kau sangat berisik"
Taehyung hanya menyengir.
"Wae?"
"Duduklah Jungkook-ah"
Jungkook mendudukan dirinya di kursi, tumben kakaknya banyak bicara. Biasanya kakaknya hanya diam dan terkesan dingin.
"Apakah Raja memiliki seorang Putri?"
Jungkook mengernyit. Kakaknya memang antiasosial dan seseorang yang dingin tetapi tidak mungkin jika tidak mengetahui hal seperti itu.
"Lee Na Kyung Gongju maksudmu?"
"Lee Na Kyung?"
"Iya, Putri tercantik di istana"
Jungkook tersenyum membayangkan Putri tunggal Raja yang memang sangat cantik.
Taehyung menganggukan kepalanya. Ia yakin jika wanita di lukisan dan juga wanita yang tadi menabraknya adalah Lee Na kyung itu. Karena hanbok yang dipakainya menandakan hanbok Putri kerajaan.
"Apakah benar gadis itu"
Jungkook kembali binggung dengan gumanan asal Taehyung.
"Apa yang kau katakan Hyung?"
"Ah tidak tidak"
"Apakah aku benar benar berada di pemerintahan Raja Yeonsan"
Jungkook mengaruk kepala nya lalu berdecak semakin pusing dengan gumaman lelaki di depanya.
"Ah hyung apakah kau sedang melindur? tidurlah lagi kalau begitu"
"Apakah benar benar Raja Yeonsan yang tengah memerintah?"
"Aiss tentu saja hyung kau kira siapa lagi? Sudahlah aku pusing dengan pembicaraanmu"
Jungkook langsung beranjak sembari mengerutu. Entahlah lelaki itu sangat suka sekali mengerutu.
"Aiss, mengapa semuanya membuatku pusing. Hansung-ah bisakah kau jelaskan dengan lebih jelas"
Taehyung mengacak rambutnya frustasi. Kebingungan yang lama lama bisa membuatnya bisa menjadi gila.
⃝༘⃕ ⃝༘⃕ ⃝༘⃕ ⃝༘⃕
Hanyang, 1924
Gadis dengan hanbok merah muda itu hanya bisa menunduk dengan wajah kesal. Tadi kasim Mo berhasil menangkapnya di pasar, pasca aksi kaburnya itu. Dan sekarang ia tengah berhadapan dengan ayahnya. Ia pasti akan mendapat omelan pedas dan juga kemarahan dari ayahnya. Biarpun ia adalah putri tersayang tetapi tetap saja, saat ayahnya marah sangat menjengkelkan.
"Mengapa kau kabur lagi kyung-ah?"
Lee Na Kyung hanya diam, ia rasa percuma saja menjawab pertanyaan ayahnya itu.
"Itu bukan mencerminkan seorang Putri kerajaan, kau membuatku Malu"
"Saya tidak pernah ingin berada di posisi ini Abba-Mama"
"Apa yang kau katakan!"
Air mata Na kyung menetes, teringat kejadian kelam yang merengut seseorang yang berharga. Malam itu saat ia masih kecil ayahnya berkata jika mereka akan tinggal di istana. Ia sangat kegirangan karena memang tinggal di istana adalah hal menyenangkan. Tetapi malam itu juga ia melihat kejadian yang sangat memilukan. Ada api, darah dan juga pembunuhan. Pembunuhan keji yang tidak sengaja terlihat oleh mata kepalanya.
Saat ia kecil ia tidak terlalu paham dengan kejadian itu. Tetapi ia tahu jika apa yang dilakukan ayahnya adalah sebuah kejahatan besar. Ia sangat ingat teman kecilnya Lee Hansung di seret lalu di buang di jurang oleh ayahnya sendiri. Ia bersahabat dengan hansung dan selalu bersamanya dan sangat tidak rela jika pangeran kecil itu harus meregang nyawa di tangan ayahnya.
Ayahnya, Lee Yeonsan adalah putra Raja dengan seorang Selir biasa. Raja memiliki 3 anak laki laki termasuk dirinya. Lee Yang dijadikan Putra Mahkota karena terlahir dari seorang rahim permaisuri, disaat raja sakit keras Lee Yeonsan dengan berani melakukan pemberontakan dengan membunuh Putra Mahkota Lee Yang, pembunuhan sangat rapi berdalih jika itu adalah kebakaran, Lee Yang memiliki seorang Putra lelaki bernama Lee hansung yang juga turut ia jadikan korban dengan membuangnya ke jurang dan tidak ada yang tahu jika Putra itu masih hidup. Isteri dari Lee Yang tidak meninggal karena saat itu tengah mengunjungi kuil. Ia tidak pernah tahu jika Anak dan suaminya meninggal karena Yeonsan, ia walaupun ia juga sempat curiga lalu berakhir membenci Yeonsan.
Yeonsan tak lupa juga menyingkirkan Putra Raja yang satunya lagi dengan membubukan racun. Ambisi memang membuat orang menjadi gila dan beruntungnya kejadian kejadian keji Yeonsan juga turut mendapat dukungan dari beberapa orang di istana yang berada di pihaknya.
"Anda pikir saya tidak mengingat bagaimana cara anda untuk menduduki tahta?"
"Apa perlu ku perjelas lagi untuk tidak mengingatnya?"
"Maaf Abba-Mama jika saya terlalu lancang, tetapi anda sudah terlalu melewati batas. Dan saya tidak sudi memiliki ayah seperti anda"
Na kyung membungkuk lalu lagsung beranjak pergi. Masa bodoh dengan ucapanya yang sudah kelewatan dan sangat menyinggung ayahnya. Toh ayahnya juga tidak akan mungkin menghukumnya. Ia sangat malu menyandang status sebagi Putri dari Raja seperti itu. Ia sudah berkali kali kabur tetapi tetap saja tidak pernah berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAECHAWITA: The Song Of Death[END]
Ficción histórica[Historical-fiction] Kim Taehyung, seorang penyanyi muda yang terlepar ke masa lalu untuk sebuah misi rahasia.