Taehyung tengah berhadapan dengan gayageumnya. Ia masih harus mencari nada yang tepat agar bisa memainkan lagu 'Daechawita' sampai selesai. Kata Hansung lagu itu dapat membunuh Raja. Tapi bagaimana cara ia memainkan lagu itu di depan Raja. Pekrkara itu bukanlah hal yang mudah. Raja di istana dan bagaimana caranya untuk masuk ke istana?
Taehyung menghela nafas lalu mulai memetik senar gayageum pelan. Kembali dengan nada nada indah misterius. Berharap kembali mengingat nada nada yang ia lupakan.
"Hentikan Hansung-ah!"
Taehyung terperanjat saat melihat kakek masuk dan dengan raut wajah yang tidak menyenangkan.
"Kenapa kek"
"Berhenti memainkan lagu terlarang"
"Lagu terlarang? Apa maksudmu?"
"Lagu yang kau mainkan tadi adalah lagu terkutuk dan tidak boleh dimainkan, lagu itu adalah lagu pembunuh. Jangan pernah memainkanya!"
Taehyung menganggukan kepalanya, jadi lagu itu memang bisa membunuh seseorang.
"Tapi aku tidak bisa membunuh seseorang jika aku melupakan nadanya"
"Apa yang kau katakan!"
"Aku ingin membunuh Raja dengan ini kek"
"Yak, tapi jangan bermain disini kau bisa membunuh orang yang mendengarnya"
"Tidak kek, aku melupakan nadanya lagi pula nadanya memang harus dirubah dari yang saat itu aku mainkan agar bisa membunuh seseorang"
"Kau harus berhati hati karena ada yang tahu jika kau memainkan lagu itu, habislah kau"
"Kenapa lagu ini bisa semenyeramkan itu?"
Kakek memejam, mengingat kerusuhan di ibu kota dahulu karena seorang seniman musik membuat lagu kematian dan menewaskan banyak orang. Lagu itu tidak untuk di pelajari dan semua orang berusaha melupakanya. Lslu dari mana cucunya ini bisa tahu.
"Pencipta lagu ini dulu membuat kerusuhan"
"Pencipta? Apakah dia masih hidup?"
"Tidak ada yang tahu siapa dia, dia sangat misterius"
"Tapi dia masih hidup?"
"Ya, menurut rumor dia masih muda tetapi memiliki wajah yang sangat buruk"
"Aku ingin sekali menemuinya"
"Untuk apa?"
"Tentu saja belajar, agar bisa memainkan lagu itu"
"Mungkin dia masih berkeliaran di ibu kota tapi entahlah"
"Bagaimana ciri ciri nya kek?"
"Entah, tapi dulu ia selalu mengunakan tudung aneh dan menutupi wajahnya. Lalu pakaianya juga terkesan gelap"
"Baiklah aku akan mencarinya"
"Ada ada saja kau Hansung-ah"
Taehyung langsung beranjak pergi. Tempat pertama yang ia kunjungi adalah pasar karena kemungkinan terbesar untuk menemukan orang itu adalah di pasar. Ia celingukan dan berusaha mencari orang dengan ciri ciri sama seperti apa yang kakeknya katakan. Tetapi nihil ia sudah berkeliling dan tidak menemukanya.
"Aiss, kenapa susah sekali mencari seseorang saja"
Brakk
Seseorang menabrak punggungnya. Taehyung berbalik dan melihat gadis yang kemarin. Ya gadis yang ada di lukisan.
"Mianhamnida" ia mebungkukan badanya.
"Kenapa kau sangat suka menabrak seseorang Aggashi?"
Gadis itu Lee Na kyung, mendongakan kepalanya. Matanya membulat saat manik matanya bertemu dengan Taehyung. Ada sebuah perasaan aneh dalam dirinya. Begitu pula Taehyung
"Kau? Apakah kita pernah bertemu"
"Ya, kemarin kau menabraku"
"Tidak, sebelum itu"
"Sepertinya tidak"
Na kyung mengehela nafas. Lelaki itu ternyata mengingatkanya pada seseorang di masa lalu. lee Hansung kecil. Entah mengapa sangat mirip. Dan mungkin jika Hansung masih ada akan seumuran dengan lelaki di depanya.
"Ah mianhamida, untuk yang tadi"
"Kau mau kemana? Kenapa kau selalu terburu-buru?"
Taehyung mengamati gadis itu dan ia akan mencari cara agar bisa berbicara banyak sehingga tahu alasan wanita itu bisa berada di dalam lukisan. Lalu mengapa terlihat sekali kesedihan di matanya bahkan sekarang pun seperti itu. Mata gadis itu tidak berbohong sekalipun bibirnya tersenyum manis.
"Aku juga tidak tahu"
"Tidak punya tujuan?"
"Ya bisa jadi"
"Kau kabur dari istana?"
"Mengapa kau bisa tahu aku dari istana?"
"Putri kesayangan Raja, Lee Na kyung?"
"Kau peramal atau penyihir?"
"Aku penyihir"
Taehyung terkekeh sendiri dengan ucapanya begitu juga Na kyung. Selama Na Kyung selalu kabur dari istana tidak pernah ada yang mengenalinya sebagai Putri Raja. Sehingga bisa leluasa seperti ini.
"Bisa bantu aku mencari penginapan?"
"Dirumahku ada kamar kosong"
"Ais yang benar saja"
"Aku hanya tinggal dengan kakek dan adikku, aku sangat senang jika kau mau"
Na kyung mengangguk, entah mengapa ia sangat luluh dan sama sekali tidak curiga jika lelaki di hadapanya itu mempunyai niat jahat.
"Ah iya siapa namamu?"
"Hansung. Jeon Hansung"
Na kyung menghentikan langkahnya, nama itu yang selalu berada di hatinya sampai saat ini. Rasa sayang dan bersalah membuat nama itu hingga kini masih terpantri. Hatinya sangat sakit saat nama itu disebut.
"kenapa berhenti?"
Na kyung menggeleng. Lalu mereka melanjutkan perjalanannya.
"Eum, Kenapa kabur?"
"Kau kira siapa yang tidak malu memiliki ayah seperti itu"
Na kyung merasa sangat nyaman sehingga berbicara sejujur itu. Biasanya ia akan pilih pilih orang untuk diajak bercerita. Tetapi lelaki di hadapanya ini terlanjur membuatnya nyaman.
"Dia tetap ayahmu"
"Bahkan reputasi sudah buruk di mata semua rakyat, tapi ayah tetap tidak berubah. Ia tidak pernah berhenti melakukan dosa"
Rasa sakit hatinya sudah tidak bisa terelakan lagi. hatinya sudah tercabik cabik dari dulu Dan juga Na kyung bahkan rela jika ayahnya mati saja daripada membunuh semakin banyak orang tidak berdosa. Ayahnya itu sering kali melakukan pembersihan terlebih lagi kepada orang orang istana yang tidak berada di pihaknya. Dan Na kyung yakin jika mereka tidaklah bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAECHAWITA: The Song Of Death[END]
Ficción histórica[Historical-fiction] Kim Taehyung, seorang penyanyi muda yang terlepar ke masa lalu untuk sebuah misi rahasia.