CHAPTER 7: DEADETH SONG

222 24 13
                                    

Hanyang, 1824

Manik mata itu sesekali melirik ke kanan dan kiri. Sangat bosan karena tak kunjung ada pelanggan yang mampir. Hanya melihat para orang berlalu lalang dengan kesibukan mereka, toko obat milik kakeknya tidak terlalu ramai hanya beberapa orang saja yang membeli tidak sampai berdesakan seperti makanan atau pakaian di depanya. Lelaki itu Kim Taehyung atau yang sekarang beridentitas Jeon Hansung.

Taehyung untuk kesekian kalinya menghela nafas. Sebenarnya tadi ia hendak mengajak Na kyung untuk berjalan jalan. Sekalian mencari alasan logis bagaimana lukisan Na kyung bisa ada di rumah barunya. Bahkan dalam sejarah Lee Na kyung ini namanya tidak terlalu terkenal untuk dibahas di sekolah tidak mungkin jika lukisanya masih tersimpan dari tahun ini sampai ke tahun 2020. Tidak mungkin sebuah kertas masih bagus saat berusia beratus ratus tahun.

"Bisakah aku mendapatkan daun alpina kering?"

Suara itu membuat lamunan Taehyung buyar. Dengan senyuman lebar Taehyung langsung mengangguk dan masuk ke dalam untuk mencari apa yang dibutuhkan pembeli itu. Taehyung menyerahkan daun alpina kepada pembeli. Ia menatap lekat pembeli itu. Jika biasanya para lelaki pada masa ini mngenakan gat untuk menutupi kepalanya lelaki itu justru mengenakan tudung lalu hanbok berwarna biru tua yang berbahan bagus mungkin orang itu dari kalangan yangban.

"Harganya 2 nyang"

Tanpa sepatah kata orang itu menyerahkan uang lalu pergi.

"Mengapa lelaki itu membawa gayageum? Apakah dia seorang seniman musik?"

"Ah mungkin aku harus bertanya tentang seniman misterius yang kakek ceritakan, siapa tahu dia tahu"

Taehyung langsung pergi untuk mengejar orang itu. Tidak terlalu susah untuk melihatnya kembali karena penampilanya yang aneh dan juga gayageum yang ia bawa di punggungnya.

"Tunggu"

Taehyung meraih pergelangan lelaki itu.

"Lepaskan"

Lelaki itu tetap menunduk sehingga wajahnya tertutup tudung.

"Eum, Aku ingin bertanya"

"Lepaskan"

"Baiklah tapi biarkan aku tetap bertanya"

Taehyung melepaskan tangan lelaki itu.

"Apakah kau seorang seniman musik?"

Lelaki itu tidak mengubris apa yang ditanyakan Taehyung, ia berlalu begitu saja. Membuat Taehyung kembali menghela nafas.

"Hei tunggu"

"Aku hanya ingin bertanya"

"Jika kau seorang seniman, apakah kau tahu seniman Misterius yang beberapa tahun lalu membunuh banyak orang dengan lagu?"

"Apakah penting untukmu mengetahuinya" akhirnya orang itu menjawab juga pertanyaan Taehyung. Walaupun dengan kalimat menyebalkan.

"Kau tahu?"

"Tidak"

Lelaki itu beranjak pergi.

"Tunggu Tunggu, kau pasti tahu sesuatu" Taehyung menghadang orang itu.

"Mengapa kau ingin tau?"

"Aku ingin bertanya tentang lagu itu"

"Pergilah"

"Kumohon, ini sangat penting untuku"

"Pergilah"

"Aku baru menghafal setengah lagi, aku melupakan sebagian nadanya"

DAECHAWITA: The Song Of Death[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang