❝ I hope our ending isn't sad, I going to remember this moment so I don't cry. We just want a happy ending ❞
Cerita ini hanya tentang dua insan manusia yang dipertemukan oleh semesta untuk saling menyembuhkan luka.
Dan keduanya ingin memiliki akhir...
It's alright if you need some time It's alright if you wanna cry It's alright if you want to be loved
Cause I see you yes I see you
I See You - Priscilla Ahn
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gracie.
Seorang gadis berambut panjang itu sedang duduk santai di pinggir pantai, membiarkan desiran ombak menggapai ujung kakinya, dan angin mengusap lembut pipinya.
Dari penjelasan di atas, bisa diketahui kalau gadis itu sedang meneliti proses terbenamnya matahari alias menikmati pemandangan sunset.
Ketika matahari sudah berganti posisi dengan bulan, barulah Gracie bangkit dari duduknya. Melangkah tanpa tahu tujuannya kemana. Sampai akhirnya ia menemukan bangunan tua tetapi terawat yang mungkin biasa dijadikan spot foto saat hari cerah.
Sepi.
Tidak ada orang sama sekali.
Lagipula orang waras mana yang berkeliling di sekitar bangunan tak terpakai saat malam hari, selain Gracie.
Setelah berjalan sebentar, langkah kakinya berhenti di satu tempat, dan Gracie pun duduk di keramik batu dengan bahu yang tersandar. Dia hendak melakukan ritual-
Enggak.
Dia cuma ingin menangis.
Tempat yang sepi, gelap, yang biasa dipakai untuk uji nyali, di alihfungsikan menjadi tempat bersedih oleh Gracie.
Malam itu, bulan dan bintang menjadi saksi bisu hancurnya seorang gadis biasa yang hatinya sudah lebam dihajar dunia.
Dan dia, saksi matanya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno.
Pokemon Go. Permainan yang belakangan ini banyak menyita perhatian khalayak, tak terkecuali manusia tampan berkulit putih ini. Dia hanya menghabiskan sisa hidupnya- menghabiskan hari-harinya dengan mencari pokemon. Padahal lebih baik mencari uang atau mencari tulang rusuknya yang hilang.
"wihh pokemonnya banyak di sekitar sini!" serunya dengan pandangan yang tidak lepas dari layar handphone dan tanpa sadar, dirinya sudah berada di tengah-tengah bangunan tua.
Jeno sempat melihat sekeliling, sedikit kebingungan, tapi juga tidak ketakutan. Tanpa pikir panjang, ia lebih memilih berhenti bermain pokemon dan menyalakan senter handphone untuk pencahayaan.
Saat hendak melangkah kembali, kakinya terhenti karena melihat siluet manusia, mungkin lebih tepatnya wujud manusia di sisi sebelah kanannya.
Tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat juga. Karena si manusia asing itu tidak menyadari kehadiran Jeno. Dapat terlihat oleh matanya, kalau si manusia adalah seorang perempuan dengan rambut panjang. Kepalanya menunduk, bahunya juga bergetar.
Ngapain dia di situ? Duduk sendirian di tempat gelap, dingin lagi.
Pertanyaan itu yang muncul di kepala Jeno, dan hati nuraninya pun menyuruh untuk dia mencari tahu sendiri jawabannya.
Iya, Jeno memutuskan untuk menghampiri si perempuan dan tentunya gadis yang dihampiri terkejut dengan kehadiran dirinya.
