Seharusnya manusia itu
saling merangkul
Satu sama lain bukan malah menyiksa
_Gabriela_***
Bel istirahat sudah berbunyi Gabriela berniat untuk mengajak Violina ke ruang Tu(tata usaha).
"Vi temenin ke Tu dong".Ajak Gabriela
Lowongan
"Ngapain?".Ucap Violina"Mengurus administrasi lah masa beli cireng".
Mereka lantas pergi meninggalkan ruang kelas berjalan menuju Tu. Di setiap perjalanan mereka selalu menyelipkan candaan.
"Gab Lo tau nggak sih masa gue kemarin WhatsApp orang nggak gue kenal".Tutur Violina
"Kok bisa gimana ceritanya".Tanya Gabriela penasaran
"Gue taunya nomer itu punya temen SMP gue kan soalnya yang aku tau dia itu nomernya masih sama dan belum ganti sama sekali".
"Trus Lo WhatsApp apa ke dia?".
"Aku WhatsApp aja apa kabar sayangku lama nggak ketemu nih".
"Si dia balas chat Lo apa".
"Maaf saya bukan sayangmu.gue bales lagi dong lha bukannya ini nomer temenku. Terus dia bales ini nomer saya,auto langsung gue blokir nomer itu seketika".
"Tengsin banget dong kalau gue jadi Lo".Gabriela menertawakan Violina
"Tengsinnya bukan main dong malu juga tau".
Violina mengakhiri ceritanya tersebut dan ketika Gabriela menengok ke arah halaman sekolah ada seorang adik kelas perempuan berdiri di tengah halaman ketika matahari sedang terik-teriknya,dengan rambut diikat menjadi dua dan di lehernya dikalungkan papan kertas bertuliskan Saya salah saya pantas untuk dihukum.
Gabriela yang merasa kasihan melihat itu langsung mendekati gadis itu dan ia berniat untuk sekedar membantunya.
"Dek kamu ngapain disini terus pakek kaya gini lagi".Tanya Gabriela sambil menunjuk pada papan kertas
Namun perempuan itu diam seribu bahasa ketika ditanya.
"Mending Lo jangan bantuin dia apa Lo mau kena masalah baru".Saran Violina
"Emang kenapa?"
"Mending kita pergi aja dari sini. Lo tau nggak sih dia itu lagi dihukum kakak kelas jadi Lo jangan bantuin dia bisa-bisa nanti Lo juga ikutan dihukum".
"Gue nggak peduli kita harus tolongin dia. Masa sekolahan elit kaya gini masih ada bullying ".
Dari belakang Gabriela muncul 3 orang cewek yang diyakini bahwa mereka adalah anak dari donatur terbesar disekolah,jika ada kesalahan menyangkut cewek tersebut maka mereka yang berbuat kesalahan akan mendapat hukuman atau bahkan bisa di keluarkan sekolah
"Siapa yang berani-beraninya suruh Lo bantuin cewek asongan kaya dia".Tunjuk cewek tersebut kepada gadis di tengah lapangan
"Saya yang mau bantuin dia. Jika kalian punya hati nurani maka kalian tidak akan memperlakukan orang lain seperti itu".
"Jangan berani-beraninya Lo ikut campur urusan gue atau gue akan perlakukan Lo lebih dari apa yang dia alami".
"Saya tidak peduli. Ayo dek pergi dari sini dan lepas semua atribut yang tidak pantas ini".Gabriela menarik gadis tersebut untuk pergi dari halaman
Namun baru satu langkah berjalan sosok kakak kelas tersebut menghentikannya."Berhenti. Beraninya Lo bebasin dia dari hukuman".
....saatnya memasuki jam ke 4
"Karena udah bel dan gue mau ulangan jadi Lo bisa bebas dari hukuman gue hari ini tapi gue bakal hukum Lo lebih berad dari ini dan Lo yang nolongin cewek asongan ini awas aja suatu hari gue bakal bales kelakuan Lo".
Ketiga cewek tersebut langsung pergi begitu saja.
"Makasih kak udah bantuin aku".Ucap gadis itu
"Nama kamu siapa. Panggil aku kak Gabriela dan ini temen kakak Violina".Gabriela berjabat tangan
"Halo".Ucap Violina
"Nama saya ersya,yaudah kak kalau begitu saya ke kelas dulu kak makasih saya atas pertolongannya".
"Sama-sama kami juga mau ke kelas".
Mereka lantas pergi menuju kelas masing-masing.
***
Jangan lupa vote atau komen
Budayakan membaca
Terimakasih sudah berkenan membaca cerita ini
Tunggu update ceritanya
Maaf jika typo
Salam Literasi🍁Salam dari lili
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELA
Teen Fiction"Kamu itu kaya unsur kalsium,Nitrogen,Titian,kalium".Anto mengeluarkan gombalan fantastis ala kimia "Apa hubungan nya sama aku".Ucap Axelia "Kalau di gabung unsur nya menjadi Ca-N-Ti-K". 😅😅 "Ihirrr bisa ae lo dasar raja gombal".Ucap Detri "Axelia...