MARVIN - 1

52 5 7
                                    

Anggap aja di mulmed itu Vina sama Rahma hehe.

Happy reading ❤️

~~~~~~~~~~

Sesampainya di bandara Paris Charles De Gaulle atau CDG. Mereka terlihat sangat senang dan bahagia bisa berlibur dengan orang-orang yang mereka sayang, terutama dengan orang yang dia cintai hidup dan mati.

"Marcus, makan dulu yuu, laper hehe" Ucap Vina sesudah mengambil kopernya.

"Kamu laper? Yaudah kita cari tempat makan. Martinus, Rahma yu makan dulu kasian ayang gue kelaperan" Ujar Marcus sembari merangkul Vina yang berada di sebelahnya.

"Makan? Yu yu yu asik asik kebetulan lagi laper bangett" Seru Rahma dengan mata berbinar.

Setelah berkeliling mencari restoran yang pas, akhirnya mereka menemukan restoran yang tidak begitu mewah tetapi masakannya begitu enak dan lezat. Tidak terlalu lama mereka di sana hingga akhirnya mereka berempat melanjutkan perjalanannya menuju hotel untuk check in kamar. Ya, bisa kalian tahu Vina satu kamar dengan Rahma dan begitu juga Marcus satu kamar dengan Martinus.

"Akhirnya Kak. kita bisa liburan juga ke Paris! Seneng deh!". Teriak Rahma girang lalu melemparkan dirinya di atas kasur.

"Aku juga seneng, Ma. Rencana kita buat berlibur baru terlaksana sekarang". Sahut Vina bangkit dari duduknya lalu berjalan ke balkon yang memperlihatkan pemandangan kota Paris dan tentu saja terlihat jelas menara Eiffel di sana.

"Iya, Kak. kita juga harus ngertiin Maci sama Nuci karena 'kan mereka sibuk sana tour mereka dan baru ada waktu libur sekarang". Ucap Rahma lalu menghampiri Vina ke balkon.

"Iya, Maa. Aku ngerti kok. Btw di sini view-nya bagus banget ya langsung ke menara Eiffel." Ujar Vina tersenyum.

"Iya. Eh, Kak kita foto yukk."

"Boleh yuu."

Tampa sepengetahuan kedua gadis yang sedang asik berfoto ria. Tiba-tiba dua orang laki-laki masuk ke dalam kamar mereka dengan senyuman khasnya.

"Hei, gurls! foto kok ga ajak-ajak" Teriak Marcus ketika melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

"Ehh, ngapain di sini?" Tanya Rahma ketika mendapati Marcus dan Martinus yang menghampiri mereka.

"Gapapa. Abis kita bosen di kamar pengen liat kamu bawaannya kangen mulu". Sahut Martinus lalu mengedipkan sebalah matanya ke arah Rahma.

"Modus!" Tapi jangan tanya bagaimana perasaan Rahma saat ini. Ya, seperti ada kupu-kupu di dalam perutnya. Rasanya tidak bisa menahan senyumnya.

"Cieee salting. Oh iya gue punya rencana, gimana nanti malem kita ke menara Eiffel? Setuju ga?" Ujar Martinus.

"Boleh tuhhh!"

"Gimana bee? gue sih kalo Vina ikut gue ikut." Tanya Marcus.

Tampak sedang berpikir. Akhirnya Vina menyetujui untuk ikut bersama mereka. "Bolehh."

"Ok sip! nanti malem siap-siap ok? Yaudah, kalian pada tidur sana gue tau kalian pada capek." Ujar Martinus.

"Iya Nuci bawel dehh! Udah sana keluar" Usir Rahma.

"Ngusir nihhh?"

"Ish bukan gitu. kan tadi katanya suruh tidur yaudah, sekarang kamu keluar kita mau istirahat." Sahut Rahma lalu menarik martinus ke arah pintu.

"Iya sayang, tapi bentar itu di kening kamu ada apaan?"

"Mana? gaada kok" Ucap Rahma yang mengusap-usap keningnya.

MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang