Ini bukan cerita badboy atau cowok dingin apalagi si ketos, bukan juga anak gengster. Ini hanya cerita seorang gadis yang mencintai seorang penyanyi laki-laki kembar asal Norwegia.
Pengen tau ceritanya seperti apa? Yuk buruan baca!
Eits! Sebelum bac...
Hai readers terima kasih masih mau membaca cerita abstrud ini. Semoga kalian ga bosen ya.
Happy reading!
✨✨✨
Tidak perlu membutuhkan waktu lama cukup 3 menit mereka sampai di tempat itu.
"B kita mau di bawa kemana sih? Aku takut nihh" ujar Vina sembari mengeratkan pegangannya di tangan Marcus.
"Nanti juga kamu tau kok. Sssttt udh ya ga perlu takut ada aku di samping kamu" sahut Marcus.
"Nuciii.. jangan jauh-jauh ya dari Rahma apalagi sampe ninggalin Rahma, Rahma takut." ujar Rahma.
"Ngga kok, Nuci di sini di samping Rahma, kalo takut genggam tangan aku" jawab Martinus.
"Nah sekarang kita udah sampe. Tapi jangan dulu di buka penutup matanya. Sebelum aku hitung 1 sampai 3" ujar Marcus.
"Okey, kalian udah siap? Aku hitung 1 sampai 3 buka penutupnya" lanjut Marcus.
"1... 2.... 3.... Buka!"
______
Vina dan Rahma pun membuka penutup matanya seketika mereka berdua terdiam dengan apa yang di lihatnya. Sungguh benar-benar indah rumah pohon dengan view menakjubkan. Di sana juga terdapat danau di bawahnya serta pohon-pohon yang sangat hijau memanjakan mata kedua gadis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di hirupnya udara di sana sungguh udara yang segar, udara yang masih alami tidak ada campuran dari polusi kendaraan. Yang membaut siapapun akan merasa tenang di sana.
"Marcus... Ini?? Kamu yg buat rumah pohon itu?" Ucap Vina tak percaya.
"I-iya Nuci? Kamu sama Maci yg bikin?" Imbuh Rahma.
Kedua laki-laki itu hanya tersenyum tak menjawab pertanyaan dari kedua gadis yang di sampingnya, ia hanya merangkul gadisnya itu dan menikmati pemandangan yang ada di depannya.
"Gimana? Kamu suka?" Tanya Marcus.
"Suka banget. Makasih ya." Seru Vina.
"Yaudah gimana kalo kita naik ke rumah pohon itu" ujar Martinus.
"Boleh yuk!"
Mereka Pun menaiki rumah Pohon itu. Menaikinya dengan hati-hati. Ketika sudah sampai di atas Vina dan Rahma juga di buat kagum kembali dengan desain yang ada di rumah pohon itu sederhana namun itu sangat istimewa dan juga terlihat nyaman untuk mereka.
Bagaimana tidak? Karena di setiap dinding rumah pohon itu terdapat foto polaroid foto Vina dengan Marcus dan juga foto Martinus dengan Rahma tentu saja foto mereka berempat juga ada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.