MARVIN - 5

28 4 3
                                    

Happy reading!

Sebelum baca sebaiknya anda Vote terlebih dahulu. Hehe

~~~~~~~~

Marcus mengejar Vina dan tidak memperdulikan Della yang meneriaki namanya. Marcus meninggalkan Della yang kebingungan. ada apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa antara Vina dengan Marcus? Ya, Della mengenal Vina. Tetapi tidak dengan Vina, ia tidak mengenal Della.

Yang Vina tahu Della adalah teman satu kelas dengan Marcus dan tidak tahu sedekat apa hubungan Marcus dengan Della dulu.

Sebelumnya antara Vina dan Marcus yang Della tau hanyalah teman biasa teman satu kelasnya Martinus. Ya memang Marcus dan Martinus berbeda kelas saat itu.

Pada saat itu Della melihat Vina sedang mengobrol bisa dengan Martinus. Tidak mau di ambil pusing Della pergi entah kemana.

🌼🌼🌼

Vina terus berlari lewati Rahma dan Martinus yang sedang bercanda. Rahma yang melihat Vina berlari dan berlinang air mata pun kebingungan.

"Kavinaaaa!!!!" teriak Rahma.

"Kavinnn!!" Martinus ikut berteriak.

Tapi itu tidak berpengaruh bagi Vina. Ia terus berlari tidak mendengarkan teriakan dari Rahma maupun Martinus yang terus memanggil namanya.

"Kavina kenapa Nuci? Aku khawatir." ucap Rahma dengan raut wajah khawatir melihat Vina menangis.

Tak lama Marcus datang dan terus berteriak memanggil Vina agar berhenti. Saat Marcus akan mengejar kembali Martinus menahan Marcus agar tidak mengejarnya lagi.

"Lepasin guee!!! Gue mau ngejar Vina. Gue takut dia kenapa-napa!" bentak Marcus.

"Percuma lo kejar kavin!!! Kavin ga akan dengerin lo!!" Martinus ikut membentak. Marcus hanya diam mencoba menetralkan emosinya. Rahma yang panik hanya diam saja dan berharap Vina tidak kenapa-napa.

"Udah sekarang kita balik! Gue yakin kavin balik ke hotel." Ucap Martinus menenangkan.

"Dan lo hutang cerita ke gue. Kenapa kavin bisa nangis kalo ga ada apa-apa." lanjut Martinus.

Di lain tempat Vina terus berlari sekuat tenaganya. Ia tak menyangka orang yang selama ini ia percaya. Orang yg selama ini ia cintai mengkhianatinya. Ah, tidak bukan mengkhianatinya lebih tepatnya mengecewakannya.

Pikirannya kacau. Ia tidak bisa berpikir jernih jika keadaan hatinya begitu sesak. Vina berhenti di sebuah halte. Ia terus terisak ketika ia mengingat kejadian itu. Cukup lama ia berdiam diri di halte Vina menghapus air matanya dan ia memesan uber untuk kembali ke hotel.

Saat dalam perjalanan Vina hanya bisa menangis mengingat kejadian beberapa menit lalu. Ia benci hari ini. Dadanya sesak. Hatinya terasa ngilu. Tidak ada senyum cerah di wajahnya. tidak ada lagi tawa merdunya. Kini hanya ada wajah datar. Mata sayu. Tidak ada kebahagian yang di pancarkan wajahnya.

"Aku benci kamu Marcus... Hiks" Gumamnya pelan membekap mulutnya menahan tangisnya agar tidak keluar lagi.

🌼🌼🌼

Mereka bertiga Marcus, Martinus, dan juga Rahma kembali ke mobil pulang menuju hotel dan memastikan bahwa Vina sudah kembali ke hotel.

Dalam perjalanan Martinus meminta Marcus untuk menceritakan kenapa itu bisa terjadi. Lama menunggu Marcus untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi. Tak lama ia membuka mulutnya menceritakan semua dari ia membeli minuman, bertemu Della lalu melihat Vina yang melihat dirinya sedang memeluk dengan Della.

MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang