MARVIN - 3

24 3 1
                                    

Happy reading!

~~~~~~
Lalu menuntun Rahma ke tempat yang sudah ia siapkan. Tidak terlalu jauh jarak antara parkiran dengan tempat yang Martinus siapkan. Setelah lama berjalan mereka pun sampai di tempat itu.

"Udah sampai, b. Jangan dulu buka mata sebelum aku bilang buka oke!" Ujar Martinus memberi instruksi.

"Kamu ga bikin yang aneh-anehkan?" Ucap Rahma takut.

"Aku ga pernah aneh-aneh, b. Percaya deh sama aku!" Ujar Martinus meyakinkan Rahma agar tidak takut.

"Iya deh. Tapi ini udah boleh buka mata belum?"

"Bentar, b. Nanti aku hitung satu sampe tiga baru buka mata."  Perintah Martinus.

"Yaudah cepetan!"

"Sabar dong! Kamu siap-siap ya! 1... 2... 3... Buka matanya!"

~~~~~~~

Seketika Rahma diam terpaku melihat apa yang sudah disediakan oleh Martinus. Sederhana, tapi mungkin itu sangat berharga untuk Rahma jarang-jarang 'kan Martinus memberi kejutan seperti ini? Di kota paling romantis dengan orang yang paling romantis, dengan suasana yang begitu romantis, dan sungguh memanjakan mata dengan menyuguhkan pemandangan menara Eiffel didepannya.

Dan juga tidak tertinggal alunan musik romantis terdengar di seluruh penjuru. Ini akan menjadi malam yang begitu indah dan momen yang tidak akan mungkin Rahma lupakan. Di mana Martinus meperilakukannya layaknya seorang putri raja di jaga dan di istimewakan.

"Martinus...m" Ucapnya menggantung.

Rahma terharu dengan apa yang Martinus persiapkan untuk dirinya. Rahma menutup mulutnya dengan tangannya tak percaya Martinus melakukan ini.

"Kamuu...? Nucii....? Akuuu...." Ujar Rahma Terbata.

"Iya, b. Aku siapin ini semua buat kamu. Untuk first date kita di Paris. Udah lama aku rencanain ini baru hari ini tercapai. Gimana? Kamu suka?" Sahut Martinus lembut menatap Rahma dalam begitu juga dengan Rahma menatap Martinus dengan tatapan penuh kasih sayang.

Rahma menggeleng tak percaya "Aku suka banget, b. Walau sederhana aku tetep suka, b. Makasih. I love you Martinus." Rahma nangis haru lalu memeluk Martinus.

"I Love you more babe." Martinus membalasan dekapan Rahma lalu mengusap kepala Rahma dengan sayang.

"udah, b. jangan nangis kita disini untuk have fun bukan untuk sedih-sedihan!" Ujarnya seraya menghapus air mata Rahma.

"Aku terharu, b. aku ga percaya kamu bakal seromantis ini. Biasanya kmu suka ngeselin!" Rajuk Rahma.

"Hehehe.. apapun akan aku lakukan untuk kami, b. Aku ga mungkin harus buat kamu sedih terus. Aku pengen liat kamu bahagia! Apa orang yang bikin kamu bahagia itu aku. Itu udh buat senang. Udah ya nangisnya sekarang kita harus bahagia!"
Rahma tersenyum lalu mengangguk.

"Iya, b. Makasih. Aku sayang kamu Martinus" bisik Rahma di telinga Martinus.

Martinus tersenyum seraya membisikkan "Aku lebih sayang kamu Rahma." Keduanya tersenyum.

Sambil menikmati indahnya kota Paris di malam hari dan gemerlap lampu-lampu jalan, rembulan yang bersinar terang tak lupa dengan bintang-bintang yang setia menemani bulan dan lampu-lampu menara Eiffel serta alunan musik romantis menjadi saksi bisu untuk kebahagiaan kedua insan yang sedang di mabuk cinta.

*Author baper anjay 😭

Saling bercanda tawa, membicarakan hal-hal konyol kemudian mereka tertawa. Terlihat jelas di wajah mereka tidak ada yang namanya sakit hati karena cemburu. Tidak ada lagi yang namanya bertengkar dan tidak ada lagi yang namanya air mata karena kecemburuan.

MARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang