Nebulous [Nomin]✅

What Happen?

Happy reading and I hope you like it💚

Don’t forget to vote and comment

.
.
.

jena memandangi ponselnya dengan ragu kemudian mendial sebuah nomor telpon berharap cemas apakah jalan yang diambilnya sudah benar.

“halo, tumben kamu nelpon mama ada apa” kata orang dari seberang sana

“mama sama papa dimana” Tanya jena

“mama sama papa ada di kantor, tapi kami gak bisa pulang hari ini” kata tiffany

“iya gapapa aku ngerti, tapi bisakah mama sama papa meluangkan waktu aku ingin bicara sama kalian” kata jena

“masalah apa, apakah tidak bisa bicara di telpon saja” kata tiffany terdengar bahwa ia sangat sibuk

“ini masalah kak jaemin, maaf ini terlalu rumit untuk dibicarakan di telpon” kata jena

“baiklah kapan kamu ingin ketemu dan dimana” kata tiffany

“sekarang saja karena sekarang sudah jam pulang sekolah dan kita bertemu di café dekat kantor mama” kata jena

“baiklah tapi inikan masih sore apakah kamu tidak ada kelas tambahan atau les” kata tiffany

“aku akan meluangkan waktu untuk hari ini” kata jena

“apakah jaemin ikut bersamamu” kata tiffany

“karena ini menyangkut kak jaemin jadi dia tidak akan ikut” kata jena
“hm baiklah” kata tiffany

Setelah memutus sambungan telpon dengan mamanya jena pergi ke kelas jaemin. Ternyata kakaknya itu baru keluar dari kelasnya. Segera saja jena menghampirinya.

“kak nana” kata jena

“hm tumben kamu ke kelas kakak?” tanya jaemin bingung

“aku hanya ingin minta izin untuk pergi kerja kelompok ke rumah temanku” kata jena sebisa mungkin untuk terlihat tenang

“dengan temanmu yang mana” kata jaemin

“yura dan hina” kata jena karena hanya itu saja temannya

“baiklah tapi setelah selesai langsung pulang ya” kata jaemin

“tentu” kata jena kemudian mencium pipi kakaknya itu. “aku pergi ya” katanya sambil melambaikan tangannya dan dibalas oleh jaemin

***

Jena sudah sampai di café yang telah dijanjikan tetepi kedua orang tuanya belum juga datang.

Karena bosan ia langsung memesan minuman sambil menunggu orang tuanya.

Tak lama orang tuanya pun datang jena yang melihat itu langsung melambaikan tangan. Tiffany dan hyunsoek kemudian menghampiri putri mereka itu.

“kenapa gak pesan makanan” kata tiffany

“sepertinya tidak perlu, aku hanya ingin membicarakan sesuatu” kata jena serius