Mungkin Takdir

2.2K 214 14
                                    


Happy reading and I hope you like it

Don’t forget to vote and comment

.

.

.



Jaemin mencoba untuk tidak tertidur saat mata pelajaran sejarah. Namun hampir seluruh anak yang ada di kelas itu tidak dapat menahan kantuknya karena guru yang ada di depan mereka ini sedang menjelaskan tentang revolusi besar dunia dengan sangat detail yang terdengar seperti lagu nina bobo bagi mereka.


“baik anak-anak bapak akan membentuk kelompok untuk tugas revolusi besar dunia dan masing-masing kelompok terdiri dari dua orang” kata guru itu kemudian membuka absen dan mulai membacakan nama-nama kelompoknya

Jaemin berharap teman kelompoknya adalah haechan, namun ternyata.

“Lee jeno dengan Na jaemin”

Jaemin masih mencerna apa yang dikatakan guru itu, yang benar saja dia bersama jeno.

“baik anak-anak sampai disini dulu pembelajaran kita hari ini jangan lupa tugasnya dikerjakan” kemudian guru itu keluar kelas

Setelah guru keluar keadaan kelas semakin ribut, masing-masing dari mereka mencari teman kelompoknya begitupun dengan jaemin.

Dia menghampiri jeno yang sedang menidurkan kepalanya di meja.

“jeno jeno” katanya sambil mengoyangkan tangan jeno

“apaan sih lo ganggu aja, galiat apa gue lagi tidur”kata jeno yang terdengar seperti gerutuan

“a-nu jen kita kan satu kelompok, jadi kapan kamu bisa mengerjakan tugasnya” kata jaemin

“Serah lo dah, gue ikut aja” dan jeno kembali menidurkan kepalanya

“ hari sabtu aja ya kamu bisa kan” kata jaemin memastikan

“hm dah sana lo ganggu aja” kata jeno
Jaemin yang melihatnya hanya dapat menghela napas dan kembali ketempat duduknya.

Salahkah dia jika mencintai jeno, apakah usahanya tidak akan pernah dilihat oleh jeno, apakah dia menyerah saja bukankah mencintai tidak harus memiliki.

Pikiran seperti itu sering berkecamuk di benaak jaemin.

Namun, saat mengingat bahwa orang tua sudah memberi restu kadang dia berpikir ulang. Jika dia menyerah makanya usahanya selama ini akan sia-sia.


***


2 hari kemudian

“Hari yang indah”batin jaemin saat ia memijakkan kakinya di halaman rumahnya.

Berjalan di pagi hari sambil menghirup udara segar adalah kegiatan yang cukup menyenangkan sambil sesekali memotret beberapa objek yang cukup menarik dengan camera digital miliknya.

Dal.Komm Café

Itulah tempat yang didatangi oleh jaemin café unik dengan suasana yang cozy yang terkenal dengan kopinya.

Jaemin duduk di meja paling ujung dekat dengan jendela sambil menunggu jeno jaemin menikmati secangkir espresso dan sepotong chess cake

Namun 30 menit telah berlalu jeno belum juga datang.

Jaemin berusaha menghubungi nomer jeno yang ia dapat dari grup kelas.

“halo jeno kamu dimana” kata jaemin ketika sambungan telponnya dengan jeno tersambung

“gue gabisa datang gue ada urusan lo bisa ngerjain sendiri kan” kata jeno

“iya jeno gapapa aku bisa kok ngerjain sendiri, kamu urusin aja urusan jangan sampai kelelahan ya” kata jaemin

“iya bacot bener lo” kata jeno kemudian mematikan sambungan telponnya

Lagi-lagi jaemin kecewa jeno bahkan tidak mengucapkan maaf. Namun ia tidak ada alasan untuk mundur.

Saat asik melamun tiba-tiba handphone jaemin berdering tanda ada panggilan masuk.

“halo kak mark” kata jaemin

“halo na kamu lagi dimana bisa gak kamu temenin aku jalan-jalan” kata mark

“aku lagi diluar sih kak” kata jaemin

“oh kamu lagi jalan sama siapa?” tanya mark

“tadinya sih ada janji sama jeno buat ngerjain tugas tapi jenonya sibuk jadi gabisa datang” jelas jaemin

“kamu dimana gapapa kan kakak nyusulin kamu?” tanya mark

“gapapa kak aku lagi di Dal.Comm Café” kata jaemin

“oke kamu tunggu disana ya” kata mark kemudian mengakhiri sambungan telponnya



***



Disisi lain jeno sedang berbicara dengan wanita paruh baya di sebuah restoran jepang yang terkenal dengan sushinya.

“ tante mau minta maaf karena tidak mengurus siyeon dan membiarkan kamu dan renjun untuk merawat siyeon, bukannya tante egois tapi saat itu tante juga lagi banyak masalah mungkin alasan tante terdengar sedikit kekanak-kanakan. Tetapi tante juga berterima kasih denganmu dan renjun yang sudah mau merawat siyeon”

“itu sudah kewajiban kami” kata jeno

“sekalian tante mau pamit sama kamu tante mau bawa siyeon ke jerman untuk pengobatan, makasih sudah mau meluangkan waktu untuk tante. Sekarang tante gak lagi memaksa kamu untuk menerima perjodohan dengan siyeon, kamu bebas mencari pendampingmu. Terima kasih sudah mau membahagiakan anak tante, tante pamit dulu salam untuk renjun ” katanya kemudian pergi


***


Saat keluar dari restoran jeno melihat seseorang yang mirip dengan jaemin yang sedang mengantri di sebuah kedai ice cream yang tidak jauh dari tempatnya berada.

Kemudian dia  berjalan menghampiri jaemin

“jaemin” panggil jeno

Dan alangkah terkejutnya jeno bahwa jaemin sedang bersama…….

“mark” gumam jeno


***
Tbc!
Jangan lupa vote dan commentnya sayang sayangku💚

Maaf pendek karena aku juga lagi ngerjain story satunya jangan lupa di cek juga

Dan Nebulous udah 1K+ reading👏 makasih ya itu berkat kalian semua.

Thanks for all guys💚
Stay healthy👌



Nebulous [Nomin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang