20.48 pm kst.
"Kenapa kesini? Hujan-hujan? Hei, serius, Taehyung, ini udah malam."
"Seperti biasa, merindukanmu."
Gadis itu mengernyitkan keningnya. Seperti; hei, alasan klasik macam apa itu?!
"Ayo masuk. Kamu harus ganti baju."
Kemudian Taehyung menurut. Ia melangkahkan kakinya mengikuti kemana kaki gadis itu membawanya, pun sampailah mereka berdua di dalam kamar bernuansa cream gold dengan harum yang sangat semerbak di indera penciuman lelaki tampan itu.
"A-ah, Taehyung— lepas— bajumu basah!" protes gadis yang bernama Yoora, berusaha melepas pelukan belakang Taehyung yang secara tiba-tiba.
"Enggak mau. Saya kan sudah bilang jika merindukanmu, sangat merindukanmu."
"I-iya, tapi—" Yoora sudah tidak bisa lagi berteriak, tubuhnya bergetar ketika bibir lelaki itu menjelajahi lehernya, mengecupi dengan lembut hingga menyesapnya bagai vampire yang haus akan darah.
"Yoora, malam ini saya tidur disini, ya? Masa suburmu sudah selesai, kan? Malam ini saya sangat ingin—" dan, Taehyung membalikkan tubuh Yoora begitu saja, melepas jaket jeans dan juga kaos putih polosnya yang basah, kembali memeluk Yoora hingga mereka terjatuh di kasur empuk milik gadis itu.
"Cantik sekali, sih?" guman Taehyung sembari mengelusi pipi Yoora ketika ia sedang ada di atas tubuh Yoora, mengecupi bibir mungil itu berkali-kali dan tak hentinya merapalkan pujian-pujian untuk kekasihnya.
"T-taehyung—" desahan Yoora tertahan ketika ciuman kekasihnya mulai mendarat semakin kebawah sampai ke perutnya yang masih berlapis baju tidur berbahan tipis.
"Yes, baby?" Taehyung malah menyeringai melihat Yoora yang masih sekuat tenaga menahan desahannya.
"T-tae— m-malu—" ucapan Yoora itu tidak di gubris oleh Taehyung ketika lelaki itu dengan sigap menaikan atasannya.
"Kenapa? Saya sudah sering melihatmu. Semua yang saya lihat itu menakjubkan. Kenapa kamu bisa seindah ini, sih? Hmm? Kamu sengaja ya membuat saya agar selalu menginginkanmu?"
Oh, tidak. Lelaki perparas rupawan itu memang sangat menyeramkan. Sisi liarnya yang ini entah kenapa membuat Yoora selalu lemah. Tatapan matanya yang tajam tapi meneduhkan itu sangat terlihat seksi untuk Yoora. Seakan malam ini, ia akan dibuat menjerit selama berjam-jam lamanya.
"T-taehyung— jangan dilihat begitu— aku benar-benar malu sekarang."
"Jika tidak boleh dilihat— seperti ini saja—"
Dan, Yoora akhirnya mendesah pelan ketika mulut lelaki itu melahap apa yang sudah lama ia rindukan. Dua bongkahan kenyal favoritnya. Menghisap begitu kuat, menggigitnya pelan, mengecupinya seraya matanya selalu melirik keatas untuk melihat reaksi Yoora yang sedang memejamkan matanya dengan mulut yang terbuka.
"Yoora—" tiba-tiba Taehyung menghentikkan kegiatannya, ia meraih tangan Yoora untuk menuntunnya ke arah celananya yang sudah sangat menonjol, "saya mau— aakh—" desahnya ketika dengan nakal Yoora meremas apa yang ada di balik celananya, "dengan mulutmu, tolong, saya merindukan mulut kecilmu ada di bawah saya—"
[]
/Hai. Hehe.
Serius aku enggak rekomen ini untuk di baca. Apalagi buat yang masih di bawah umur. Aku mau coba aja mature konten untuk kesenangan pribadiku hahah. Udah lama pengen buat ginian, kalo flop pun ga masalah, aku tetep akan lanjutin pelan-pelan. Mau dosa sendiri aja flisss kalian jangan mampir kalo gamau zina mata ></
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Bittersweet.
Fanfiction[COMPLETED] [Kim Taehyung version] "Manis pahit sama saya, mau?" ©Nandd_ july, 2020.