⚠️
07.30 am kst.
Yoora mulai terbangun dari tidurnya, perlahan ia membuka matanya sembari melepas apa yang ia telah peluk semalaman ini.
"Jangan dilepas dulu, Yoora. Dingin." Kekasihnya itu menahan lengan Yoora agar tidak pergi, kemudian kembali menaruh wajahnya di ceruk leher Yoora untuk meneruskan tidur nyenyaknya.
"Taehyung, udah pagi, kamu hari ini mulai syuting kan?"
"Hmm, nanti siang, jangan khawatir," guman Taehyung masih tetap tidak mau membiarkan Yoora untuk pergi secepat itu.
Yoora menghela nafasnya, "lima menit, aku kasih waktu lima menit buat kamu kayak gini ke aku."
"Ck, kamu pelit sekali Yoora. Jarang-jarang saya disini sampai pagi, kenapa malah mengusir saya seperti itu?"
Ya, memang benar. Biasanya jika Taehyung selesai dari pekerjaannya, ia akan selalu mampir untuk menginap dan lalu pergi pagi-pagi buta tanpa berpamitan lebih dulu dengan Yoora— entah karena urusan mendadak apa yang ada di luar sana, yang penting Taehyung jarang sekali menemani Yoora sampai ia membuka matanya di pagi hari.
"Y-ya hanya— eum, hanya enggak biasa aja kamu pagi-pagi gini masih ada disini! Biasanya kan setelah bikin aku enggak bisa jalan, kamu main pergi gitu aja tanpa pamitan ke aku?!" omel Yoora yang langsung menepuk punggung Taehyung sedikit keras karena ia gemas.
Taehyung terkekeh di leher Yoora, "pagi ini kamu mau saya buat nggak bisa jalan lagi?"
Mendengar bisikan itu, Yoora mendorong Taehyung dengan kencang, "Nggak mau ya!" teriaknya yang membuat kekasihnya itu akhirnya melepas pelukan hangat mereka.
"Baby— please? Hanya satu kali, setelah itu selesai, saya jamin kamu masih bisa jalan dengan baik hari ini," rengek Taehyung kembali mendekati Yoora, "eum— memangnya kamu tidak merindukannya?" dan terjadi lagi, tangan Yoora dituntun Taehyung untuk memegang apa yang sudah menonjol di bawah sana. Yoora sempat akan menolaknya, namun tetap saja gagal karena genggaman tangan kekasihnya begitu kuat.
Taehyung lalu tersenyum miring, "ouch— milik lelaki jika pagi memang seperti itu, Yoora. Maka dari itu, tidak ingin mampir sebentar untuk berkunjung, hmm? Terlihat menyedihkan bukan jika kamu pergi meninggalkanku dengan keadaan begini?" langsung mengecupi bibir Yoora dengan agresif, pelan-pelan meminta tangan Yoora yang masih ia tuntun di bawah sana untuk memainkannya sendiri seperti biasa.
"A—ah, sakit Taehyung, jangan menggigit lidahku!"
"Tidak tahan, kamu manis sekali, rasanya saya bahagia sekali jika setiap pagi kita bisa seperti ini—" Taehyung kembali mencium Yoora, kali ini berpindah ke bagian leher, memberi tanda cinta sebanyak yang ia mau, pun juga tangannya tak tinggal diam begitu saja karena kali ini sudah bermain dengan manis di balik baju tidur tanpa bra yang kekasihnya kenakan.
"T-taehyung— a-ah—" desahan Yoora terputus, ia begitu menikmati apa yang Taehyung selalu perbuat atas tubuhnya, begitu pasrah ketika jemari panjang Taehyung mulai menelanjangi tubuhnya, mengecup seluruh tubuh polosnya tanpa sisa, "j-jangan menggodaku terus menerus, tolong lakukan secepat mungkin, aku sudah tidak kuat, Taehyung—h,"
Rengekan itu jelas membuat Taehyung semakin bersemangat, "sayang, apa kamu pernah merengek seperti ini di depan lelaki lain? Hmm?"
Dan Yoora menggeleng dengan cepat.
"Bagus, kamu memang gadis baik yang pernah saya miliki, Yoora—" Taehyung tersenyum senang, semakin menggoda Yoora dengan menggesekan milik mereka yang sudah sama-sama basah dan juga tegang.
"Cepatlah, Taehyung—"
"Memohon dengan manis, baby~"
Yoora lalu membuka matanya yang awalnya terpejam, menggigit bibir bawahnya sendiri dengan sangat sexy, menuntun kedua telapak tangan besar kekasihnya untuk ia taruh di atas kedua dadanya sendiri, "T-taehyung, aku ingin, aku bisa tersiksa jika kamu terus menggoda— a-ahkk—"
Taehyung langsung menurutinya, tidak tahan juga lama-lama membiarkan Yoora mencari kenikmatannya sendiri, "dadamu semakin besar, baby—"
"Oh? Apa kau tidak suka?"
"Sangat suka," tiba-tiba menarik pucuk dada Yoora dengan gemas, "ini hasil karya saya, maka dari itu saya tidak mau ada lelaki lain yang memainkannya selain saya—" ujar Taehyung yang masih sibuk mendorong miliknya di bawah sana.
"Lalu, apa kamu juga bisa berjanji, Taehyung?"
"Apa, sayang?"
"Jangan biarkan wanita lain merasakan kehebatanmu yang ini."
Taehyung pun tertawa pelan, semakin mempercepat gerakannya sembari menatap mata Yoora dengan penuh arti, "akan saya usahakan demi yang tercinta—"
Dan setelah beberapa menit kemudian, mereka akhirnya mencapai puncaknya juga dengan napas yang masih terengah satu sama lain. Mereka berdua sudah saling memeluk tubuh penuh keringat setelah kegiatan pagi yang manis itu, berkali-kali mengecup bibir sembari merapalkan kata cinta seakan dunia hanya milik berdua.
Padahal jelas, mereka berdua sudah lupa jika perasaan juga bisa berubah dengan cepat tanpa disadari.
[]
/ kalian nakal banget ya masih mau intip ff kacau ku yang ini wkwkwkwkw/
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Bittersweet.
Fanfic[COMPLETED] [Kim Taehyung version] "Manis pahit sama saya, mau?" ©Nandd_ july, 2020.