✨✨✨
06.01 am kst.
"Maaf dan terimakasih. Aku tidak akan pernah melupakan semua hal baik tentangmu. Sampai nanti, Taehyung.
-Yoora."Tanpa banyak berpikir, Taehyung langsung meremas satu lembar kertas yang ditinggalkan Yoora di nakas samping tempat tidurnya. Ia lalu melempar kertas yang baru ia remas itu ke sembarang arah, baru kemudian mengusap kasar wajah yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya karena semalam ia telah memeluk tubuh yang cukup ia rindukan, namun ternyata berakhir seperti pagi ini, ia ditinggalkan lagi.
"Yoora, kenapa kamu keras kepala sekali..." gumannya yang tak habis pikir lagi dengan jalan pikiran gadis itu, padahal semalam mereka baru saja melepas rindu, saling membisikan ribuan kata cinta dan membuat janji-janji manis jika akan tetap tinggal— berdua, selamanya.
Taehyung mengambil ponselnya. Berencana untuk menghubungi, namun batal karena ia baru ingat jika semua nomor dan juga sosial medianya di blokir. Ia sudah beberapa kali membeli nomor baru, akun palsu atau apapun itu agar bisa menghubungi gadis itu— tapi juga gagal, gadis itu cukup gesit untuk memblokir apapun yang tidak dikenal.
Dan, lalu, Taehyung membaringkan tubuhnya lagi, ia memejamkan matanya sembari memikirkan apa saja yang sudah terjadi semalam. Semakin ia pikirkan, semakin ia tersadar jika ternyata semalam Yoora tidak menikmati permainan mereka. Gadis itu lebih banyak diam dengan sedikit tangisan yang mengalir. Awalnya Taehyung mengira jika Yoora menikmati, namun pagi ini ia baru tersadar jika Yoora sama sekali tidak senang. Semua janji, semua bisikan sayang, dan semua kata-kata manis itu hanya Taehyung sendiri yang mengucapkannya. Lagi-lagi ia tersadar jika semalam, Yoora hanya diam dan menangis tanpa banyak bicara.
Taehyung mengacak rambutnya kasar, "brengsek, saya memang laki-laki brengsek!" ia terlampau sadar dengan apa yang sudah ia perbuat selama ini. Selalu memaksa Yoora untuk melakukan apa saja yang ia mau tanpa sedikitpun menolak.
Oh— apakah jika waktu bisa kembali berputar, apakah Taehyung akan sedikit peka dengan keadaan yang sebenarnya Yoora inginkan? Sepertinya, kecil kemungkinan itu akan terjadi, tapi juga tidak akan menutup kemungkinan yang ada jika Taehyung akan berubah.
Pun semakin Taehyung pikirkan, semakin ia merasa bersalah dengan semuanya. Ia tidak bisa kehilangan Yoora lagi, namun ia juga tidak bisa jika ingin memaksa gadis itu untuk tetap ada di sampingnya seperti yang sudah-sudah. Taehyung mungkin tidak lagi akan mencari keberadaan Yoora, ia akan membiarkan apa yang gadis itu inginkan untuk kebahagiaan hidupnya sendiri karena ia merasa jika ia terus-terusan memaksa gadis itu untuk tetap tinggal— haknya akan ikut terampas karena berdampingan dengan seorang publik figur sepertinya. Tidak akan pernah bebas bergerak sesuka hati. Hidupnya diawasi oleh publik, dan juga kamera.
"Yoora, hari ini saya akan perlahan merelakanmu, meskipun saya yakin itu akan sulit," guman Taehyung sembari mengusap sudut matanya yang berair. Ia bergegas untuk membersihkan diri. Kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang publik figur. Mulai fokus untuk masa depannya dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Ya, cukup kejam, namun Taehyung bisa apa jika tidak seperti itu?
Dan mungkin apartemen yang memiliki banyak kenangan di dalamnya ini akan Taehyung biarkan terbengkelai begitu saja. Ia merasa bersalah jika terus tinggal tanpa Yoora di dalamnya. Ia akan terus mengingat kisah manis atau bahkan pahit jika tetap memutuskan untuk menetap. Persetan dengan semua yang ada, Taehyung sudah benar-benar putus asa dengan kisah percintaannya, karena hari ini; kedua kalinya ia ditinggal oleh seseorang yang sama, seseorang yang paling ia sayang dalam hidupnya— meski Yoora tidak pernah melihat ketulusan yang ia berikan.
[]
/Yoora mulai tarik ulur asikkkkn!
Ayo dighosting terussssss Taehyungnya kakkk/
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Bittersweet.
Fanfiction[COMPLETED] [Kim Taehyung version] "Manis pahit sama saya, mau?" ©Nandd_ july, 2020.