Delapan

3.2K 409 229
                                    

⊡ Alternative Universe ⊡

Naruhina Fanfiction

Mature [21+]
Harap pembaca bijak

Genre: Romance Metropolis.

Tolong Etika dipakai terkait ilustrasi yang ada di dalam fanfiksi ini, Terima kasih.

🌵🌵🌵🌵

Elio Locanda Italiano, di Kojimachi. Keduanya punya indra pengecap yang mudah sekali beradaptasi. Meski masing-masing memilih menu beragam, Naruto dan Sasuke tidak pernah saling bertentangan dalam memutuskan. Seperti dua kepribadian dengan gelombang pemikiran serupa, termasuk kesukaan mereka terhadap makanan eropa.

Kini, dua pria rupawan itu tengah menikmati makan siang di salah satu restoran Italia ternama di Tokyo. Empat hidangan utama tersaji di atas piring ceper, ketika Naruto si penggemar daging dan olahan terigu, tidak bisa menahan kehendaknya menyantap pasta dan bistik daging setengah matang. Tetapi, kelezatan yang ditampilkan tiada menggoyahkan lidah Sasuke untuk mencicipi ulang ikan kukus dengan saus kerang, kentang goreng serta salad dari sayuran segar.

"Ini ke tiga kalinya kau makan pasta dalam seminggu."

"Aku tidak keberatan walau setiap hari makanan semacam ini muncul di hadapanku, tetap bisa kunikmati dengan penuh penghayatan."

"Ya ampun, kau juga butuh serat, Naru. Sayur-sayuran sangat bagus untuk pencernaan. Apa sembelit tidak cukup menghentikan kebiasaanmu?"

"Hambar, tidak ada kepuasan saat mengunyah tumbuh-tumbuhan itu. Tapi, aku hargai karena keberadaanya telah menyebabkan rasa daging ini begitu sedap." Dagu Sasuke terangkat selagi potongan sayur hampir mendarat ke mulutnya, menautkan alis tanda gagal menangkap maksud pernyataan sekian.

"Kenapa? Bukankah sapi pemakan tumbuh-tumbuhan? Aku tidak sependapat sama mereka, kau mengerti 'kan? Lihat saja betapa gemuknya sapi-sapi di peternakan, apa makanan mereka? Serat yang kau bilang itulah yang membuat badan mereka mengembang--"

"Dan sehat, tentunya."

"Aku selalu bugar, Sasuke."

"Jadi, siapa yang merengek hanya karena kelamaan duduk di toilet?"

"Itu kesalahan di pencernaanku. Aku akan memperbanyak lari pagi atau sore, duduk berjam-jam di kantor dapat menghambat kelancaran sistem pencernaan. Pernyataan Kabuto--dan tidak perlu menyangkal opini petugas medis, aku tahu kau masih mau berdebat." Sudut bibirnya naik samar-samar sembari dia menggeleng, berikutnya satu suapan yang tertunda dilahap jua.

"Padahal ceritamu sendiri yang ke mana-mana," lirih dituturkan Sasuke untuk pendengarannya sendiri. "Omong-omong, apa rencanamu nanti? Itu 'kan tujuan kita kemari?" Mendadak Naruto mendengkus keras, menegak anggur merahnya pelan-pelan hingga tandas.

"Soal anak dan pendidikan Hinata," jawabnya singkat.

"Masalahnya bertambah banyak. Hal yang semula kau anggap mampu menyelesaikan seluruh kekacauan, justru berbalik memberondongmu dengan kemelut baru."

"Hinata atau bukan, pernikahan tetap menjadi solusinya. Makin repot jika aku tidak menyusun rumah tangga palsu ini. Mustahil menawarkan kontrak perjanjian kepada wanita pilihan ibuku, namanya bunuh diri."

"Satu-satu dulu, kita ambil yang lebih mudah. Pendidikannya, apa tindakanmu?"

"Mengizinkan dia melanjutkan perkuliahannya. Lagi pula, ibu sudah tahu. Ah, aku juga akan membiayai administrasinya."

EX- BitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang