Sebelas

476 77 8
                                    

⊡ Alternative Universe ⊡

Naruhina Fanfiction

Mature [21+]
Harap pembaca bijak

Genre: Romance Metropolis.

Tolong Etika dipakai terkait ilustrasi yang ada di dalam fanfiksi ini, Terima kasih.

🌵🌵🌵🌵


"Hari ini Ibu tidak sibuk? Aku kaget tiba-tiba ibu menelepon dan mengajakku ke sini." Sebagai satu-satunya menantu keluarga tersohor, Hinata berusaha tampil sejajar dengan sang mertua.

Sontak Kushina tersenyum mendapati tutur canggung oleh si menantu. "Jangan tegang, Hinata. Kita harus sering-sering pergi berdua seperti ini. Sebelumnya, aku selalu kesepian di rumah karena tak satupun bisa menemaniku di kala bosan. Devian itu persis ayahnya. Dia hanya tahu bekerja dan bekerja. Kalau dengan teman-temanku pasti berbeda. Aku merindukan suasana baru tanpa perlu mengulang topik-topik serupa di setiap obrolan. Seputar perhiasan dengan stok terbatas, tas bermerk atau yang paling membuatku tidak berminat adalah liburan dengan kapal pesiar pribadi. Memangnya apa hal bagus dapat diperbuat saat berada di tengah-tengah laut, kecuali ada kawanan putri duyung melintas?!" Hinata terkekeh pula mendengar curhatan si ibu mertua. "Kalau kau, apa yang membuatmu senang untuk mengisi waktu luang?!"

"Tidak ada yang spesial, Bu. Mungkin ini juga membosankan. Tetapi, aku memimpikan liburan ke puncak bukit. Mengambil penginapan di sana, menikmati warna warni pepohonan dan yang terbaik adalah memanjakan diri di bak air panas yang sumbernya langsung dari pegunungan."

"Wah, idemu bagus juga. Ini bisa jadi pertimbangan untuk wacana liburan berikutnya. Kita akan lakukan itu, bersama-sama." Sejujurnya, Hinata begitu menyukai cara ibu mertuanya memperlakukan dia. Amat lembut dan ramah, Hinata pun dibuat lupa pada jati dirinya sejenak.

"Ibu yakin? Kupikir pemandian air panas pasti sering ibu kunjungi."

"Tidak. Sudah kubilang 'kan--kedua pria workholik itu tidak menyediakan luang untukku. Terkadang aku memang bepergian, tetapi dengan alasan resmi. Semisal perjalanan bisnis luar kota, jauhnya lagi ke negeri seberang. Minato pasti memaksaku agar ikut dengannya."

Tiada bosan Hinata mengulas riang di parasnya. Berada di sekitar Kushina menciptakan rasa damai di jiwa, kendati tidak lebih dari lima kali mereka berjumpa. Malam perkenalan, hari pernikahan, kunjungan mertuanya ke apartemen Devian, hari di mana suami pura-puranya itu mengumumkan rencana persiapan program kehamilan dan ini yang berikutnya di mana si ibu mertua sungguh antusias memboyong dia ke mal terbesar di pusat kota.

Jika Ibu dapat terbang ke manapun kapan dia mau, butuh pertimbangan matang buatku untuk membeli selembar tiket liburan.

"Kau sudah tahu tujuan kita datang ke sini?"

"Menemani ibu berbelanja," jawab Hinata seadanya seraya menampakkan kedip-kedip lugu di wajahnya yang mungil.

"Tepatnya lagi untuk membeli pakaian Devian. Dia tidak akan mau bersusah-payah berjalan ke pusat perbelanjaan hanya untuk melakukan hal ini. Aku atau Ryusuke yang mengupayakannya." Detik itu jua Hinata mengernyit.

Jadi, si sombong itu sekretaris pribadinya atau apa?! Aku masih belum percaya tak ada yang dapat dia usahakan untuk kepentingannya sendiri tanpa melibatkan orang lain. Dia arogan dan benar-benar manja.

EX- BitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang