⊡ Alternative Universe ⊡
Naruhina Fanfiction
Mature [21+]
Harap pembaca bijakGenre: Romance Metropolis.
Tolong Etika dipakai terkait ilustrasi yang ada di dalam fanfiksi ini, Terima kasih.
🌵🌵🌵🌵
Devian tengah dipusingkan berbagai masalah yang kian rumit. Satu persatu mulai bermunculan, mengundang denyut konstan di kepala. Bermenit-menit dia duduk sembari menekan-nekan pelipisnya, tidak berminat terhadap berkas-berkas di depan mata.
"Apa yang mengganggumu, Dev? Kau hanya perlu menandatangani, semuanya sudah disepakati di dalam rapat. Ah, kurasa resepsi tempo hari cukup melelahkan untukmu, ya? Aku minta maaf karena tidak bisa datang. Ayah mertuaku sakit dan dia meminta kami agar berkunjung ke rumahnya."
"Tidak, itu bukan masalah, Shika. Aku bisa mengerti. Lagi pula, tidak ada yang spesial tentang resepsi." Shikamaru mengangguk-angguk, jelas memahami makna dari pernyataan si Direktur Utama.
Not spesial, Devianaru enggan menyembunyikan pernikahan pura-puranya dari orang-orang yang dia perkirakan dapat terlibat. Seperti Shikamaru, sosok teman berdedikasi tinggi di perusahaannya juga sebagai pendengar serta penasihat untuk ragam polemik tertentu, sekalipun ranah pribadi.
"Kudengar acaranya berjalan lancar."
"Ya, sesuai harapanku." Akhirnya, pena bertinta cair menggores garis lengkung berkarakter pada kolom kosong yang tersedia. Ada nama si Dirut bercetak tebal di bawahnya. "Kondisi mertuamu?"
"Membaik, dia merindukan cucunya. Begitu kami tiba, semangatnya langsung bangkit. Dia meninggalkan tempat tidurnya dengan terburu-buru, sampai ibu mertuaku harus berteriak untuk menegurnya."
"Aku ingin menanyakan sesuatu--" Ada keraguan pada air mukanya. Devian bergeming sejemang, menopang dagu di jemari yang bertautan. "Astaga, otakku buntu menghadapi masalah ini."
"Katakan saja, kuharap bisa membantu kemelutmu."
"Apa kau tahu, ehm--kemungkinan cara lain yang mampu mendatangkan kehamilan pada wanita?"
"Kehamilan ... cara lain?"
"Y-ya, seperti itu. Bukan dengan seks, maksudku."
Dia tidak akan menjadi heran akan pernyataan aneh tadi, Shikamaru sudah terbiasa terhadap penuturan-penuturan menyimpang yang kerap terucap dari bibir si Direktur Utama. Punggungnya ditegakkan, bersandar sembari menaikkan kaki kanan di atas paha kiri. Jari-jarinya berpautan, menyimak mimik gusar di seberangnya.
"Bayi tabung, tapi tetap menggunakan spermamu. Kau tidak mau 'kan punya anak dari cairan mani orang asing?"
"Aku tahu. Bayi tabung cukup populer di kalangan priyai. Bagi pasangan jutawan gila, hal-hal eksentrik justru bernilai wajar. Uang memudahkan segalanya, mengubah yang mustahil menjadi mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
EX- Bitches
RomanceAlternative Universe Naruhina Fanfiction Harap pembaca bijak [𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞] Terdapat ilustrasi di dalam cerita, mohon jangan digunakan tanpa seijin Illustrator. Story writer © Lipeuchi_ © Laceena Illustrator © Lipeuchi_ Cover design © Lipeuchi_ �...