ding.. dong...
ding.. dong..
Aku membuka mataku dan melihat ke jam yang ada diatas nakasku menunjukan setengah satu pagi. Siapa yang datang di jam segini? aku yang sudah menggunakan piamaku keluar dari kamar dengan membawa hp ku.
"Nugu.. Jaehyeong oppa?" ucapku terkejut melihat Jaehyeong oppa di hadapanku dengan keadaan mabuk dan tubuh yang berbau alkohol serta asap rokok.
"sedang apa oppa disini?" tanyaku
Jaehyeong oppa menatapku dengan tatapan yang reflek membuatku berjalan mundur. "Aku hanya perlu menghancurkan mu kan? baiklah, akan ku selesaikan urusanku dengan jalang ini" ucapnya berjalan mendekatiku.
Aku yang sadar akan bahaya, langsung berlari ke dalam kamarku selagi mencoba mencari kontak Jimin oppa di hpku. Namun saat aku hendak menutup dan mengunci pintu kamarku ia berhasil masuk dan menarik tanganku.
"Yeoboseyeo.." terdengar suara dari dalam hpku.
"TOLONG AKU!!!" teriaku pada orang ku telfon yang bahkan aku tak tau menelfon siapa
Jaehyeong oppa mengambil Hp dari tanganku dan membuangnya sembarang. Ia mearik tangan ku dan melemparku ke atas kasurku lalu menindihku dan mengukungku dengan kedua tangannya.
Aku berusaha melepaskan diriku dengan mendorongnya namun hasil nihil, kali ini ia justru mengunci kedua tanganku dengan tangannya. Ia mulai mencium bibirku dan melumatnya "mphh" ringisku ketika ia menggigit bibir bawahku untuk mendaptkan akses masuk.
Puas dengan bibirku, ia kembudian turun ke leher ku dan mulai menciumi bahakan menggigitnya dan membuat tanda disana. "Ahh" satu desahan berhasil lolos ketika ia meremas payudara ku.
"Hentihkanhh.." ucapku mencoba mendorongnya dengan tangan ku yang ia loloskan.
KRAK..
Jaehyeong oppa merobek piyama yang aku kenakan dan kembali mencumbu leherku. "nghhh" desahku ketika ia menggigit kecil leherku.
"Terus mendesah Hanna.. Oppa menyukainya" bisiknya di telingaku kemudian menggigitnya.
Sedetik kemudian Jaehyeong oppa berhasil melepas bra ku "Shh.. Oppah.. Hentikanhh" desahku ketika Jaehyeong oppa mengemut puting ku dan sedikit menggitnya. Tangan tak tinggal diam, tangan kirinya meremas payudaraku yang lain dan tangan kananya mulai turun ke arah vaginaku yang masih terbalut dengan celana dalam dan mengelusnya.
"Rupanya kau sudah basah sayang.." ucapnya menunjukan smirknya
"oppa.. aku mohon hetikanh.." ucapku yang masih mencoba menjauhkan pria ini dari atas tubuhku.
Jaehyeong oppa mengehntikan aksinya, melepas baju yang ia kenakan lalu melepas celana yang ku kenakan beserta celana dalamku. Ia kembali menautkan bibirnya dengan bibirku, sedangkan aku terus berontak dengan mendorngnya tubuhnya tapi tidak berhasil.
"Ahh" desahku ketika Jehyeong oppa mengelus vaginaku dengan tangannya.
"Terus mendesah Hanna.. sebut nama oppa hanna" ucapnya selagi meremas dan mulutnya yang bermain di payudaraku.
"Brengsekhh!" teriakku kemudian menggigit lengan pria ini.
"Ahh" ringis Jaehyeong oppa yang berhenti dan menatapku dengan tatapan menakutkan.
"Kau brengsek!" ucapku berteriak
"kau sudah berani ya? apa kau tau? salahkan dirimu sendiri karna sudah berurusan dengannya" ucap pria Jaehyeong oppa dingin.
Saat itu aku benar benar tidak mengerti apa yang ia bicarakan, yang jelas aku benar benar harus lepas dari pria ini. Aku tidak boleh membiarkan pria ini bertindak lebih jauh.
"Siapapun tolong ak- Mpphh" teriakanku terhenti karna Jaehyeong oppa kembali mencium bibirku.
"Oppah.. kumohonhh berhentihh" ucapku lagi ketika ciuman itu semakin turun.
"Mendesah lebih keras Hanna" ucapnya
Ciuman itu turun dan semakin turun. Jaehyeong oppa membuka kedua paha ku dan mulai menciumi nya. "Shhh.. Mphh" desahku ketika Jaehyeong oppa mulai menciumin vaginaku.
Tubuhku bergelinjang hebat ketika ia menjilat dan mulai memasukan lidahnya kedalam liangku. "Oppa.. berhentiihh.. kumohon... mphh" ucapku meremas seprai kasurku karna ia mempercepat gerakan lidahnya.
"Menghentikannya.. tapi sepertinya kau menikmati ini Hanna.. apa kau mau lebih?" ucapnya menyeringai.
"Oppa kumohon berhen- Ahh" desahku saat Jaehyeong oppa memasukan satu jarinya kedalam liangku. Airmataku semkain deras saat itu.. siapa pun tolong aku..
"kau benar benar sempit hanna.. membuatku tak sabar memasukan milik ku kedalam milik mu" ucapnya dengan perlahan menggerakan jarinya.
"Shh.. ahh.. mmphh oppah.. ber hentihh" desahku tak karuan saat Jaehyeong mempercepat jarinya.
"Mmphh" aku berusaha menahan desahanku.
"Jangan ditahan Hanna-ya, keluarkan saja aku suka mengdengar mu mendsah" ucapnya
"Aahhh" desahan ku semakin keras ketika ia semakin mempercepat jarinya.
"Shhh.. oppa berhentihh" ucapku diikuti dengan isak tangis
"Tapi kau menikmati permainanku Hanna.. bagaiman jika ku berikan yang lebih nikmat? hmm?" tanya selagi membuka celana yang ia kenakan.
ia kembali melumat bibiku "Shh ahh.." desahku ketika aku merasakan Sesuatu yang keras dibawah sana menggesek vaginaku.
"Bagaimana jika kita langsung ke ini chagi?" bisik nya di telingaku
Jaehyeong oppa membuka boxer yang ia memperlihatkan juniornya yang sudah menegang
"Oppa.. kumohon berhen.. mmphh" desahku ketika ia mulai menggesekan penisnya."Apa kau menyukainya Hanna?" Ucapnya berbisik di telingaku.
Aku menggeleng sebagai jawabnyaa "Tidak oppa kumohon berhenti!" ucapku berteriak.
"Tapi kau terlihat menikmatinya" ucapnya disertai seringaian. "mphh" desahku lagi saat ia kembali menggesekan penisnya di bibir vaginaku.
"Lihat.. kau menyukainya" ucapnya mengelus pipiku yang basah akan air mata.
BUGH
Sebuah tendangan membuat Jaehyeong oppa tersungkur ke lantai. " berengsek!" ucap pria yang menendangnya lalu memukuli Jaehyeong oppa. Jaehyeong oppa yang tampak kewalahan segera mengambil semua pakaiannya dan lari keluar dari kamar ku.
Aku yang sudah berada dalam posisi duduk, hanya bisa menutupi tubuhku dengan selimutku dengan air mata yang terus menerus mengalir di pipiku.
"Hanna.. kau tidak papa?" tanya pria di depanku ini memegang kedua bahuku.
"Jeon Jung-kook?" ucapku melihat pria di hadapanku sebelum akhirnya semua berubah menjadi hitam.
***
To Be Continue
If you like it then vote it 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight (Complete)
FanfictionI'm sorry but I'm in love with you at the first sight Aku tau mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama itu terdengar konyol, biasanya pada saat pertama kali kita melihat seseorang kita mungkin akan tertarik atau suka padanya. Tapi berbeda denganku...