Chapter 22

68 27 1
                                    

"apa oppa menyukai SoHee sunbae?"

Aku bertanya dengan suara yang terdengar ragu, jantungku benar benar berdegub dengan kencang menunggu jawabannya. Aku sangat takut mendengar jawabannya.

"Apa itu terlihat sangat jelas?"

Degub jantungku tiba tiba berhenti, permen lolipop yang ada di tanganku terjatuh begitu saja dan terbelah menjadi dua mendengar jawabannya. Rasanya bagai aku yang sebuah kaca terjatuh terbelah menjadi beberapa kepingan. Jika ini adalah adegandi film kartun, maka di saat ini tengah ada suara petir yang sagat besar.

Jimin oppa menghela nafas kasar "SoHee itu adalah cinta pertama ku di sma, aku menyukainya sejak pertama kali aku bertemu dengannya di sekolah ini. Dan hingga saat ini aku masih menyukainya, dan berusaha agar dia menyukaiku" ucapnya dengan tatapan kosong ke arah danau.

"Aku bahkan tetap menyukainya dan menunggunya walau ia memiliki kekasih, itu memang menyakitiku tapi aku tak bisa melepaskannya. Sekeras apapun aku mencobanya, aku tetap tak bisa berpaling darinya. Aku selalu berharap bahwa dia akan membalas perasaanku" lanjutnya.

"apa menurutmu dia akan menyukaiku?" tanya pria di sampingku dengan mata yang melihatku.

Aku memberikan senyumku padanya dan anggukan "emm.. oppa, kau harus terus berusaha. Aku yakin dia akan membalas perasaanmu" ucapku senormal mungkin.

Apa kalian tau apa yang kurasakan saat ini setelah mendengar semua itu? aku mersakan kaca yang sudah terjatuh menjad beberapa bagian itu dihancurkan lagi hingga menjadi serpihan, itulah yang kurasakan.

Aku tau memang sangat sakit tapi sebisa mungkin aku harus memberikan senyumku pada pria ini, aku tak mau dia mengetahui perasaanku yang sebenarnya. Mengapa? itu karna jika dia mengetahui apa yang kurasakan ini, aku takut dia akan menjauh. Jadi akan lebih baik aku menyembunyikan semua rasa sakit ini dibalik topeng tersenyum ini.

"Menurutmu begitu?" tanyanya lagi

Aku mengangguk dan memberikan senyuman terbaik ku "EMM.. OPPA.. FIGHTING!" ucapku menyemangatinya.

"Aigoo.. gomawo Hanna-ya.." ucap pria itu mengelus kepalaku. Jujur saja aku ingin menangis sekarang rasanya sakit sekali, sangat sakit. Aku sudah tak tau harus menjelaskannya bagaimana

"Makan malam segera dimulai, ayo Hanna-ya" ajak Jimin oppa, mengulurkan tangannya padaku.

Aku menggeleng pelan "aku akan menyusul oppa, oppa duluan saja"ucapku.

"Kalau begitu baiklah, jangan terlalu lama okay?"

Aku mengangguk mengerti. Melihat aku mengangguk Jimin oppa pergi meninggalkan aku yang masih duduk di kursi taman. Setelah punggung pria itu tidak terihat aku, menenggelamkan wajahku di kedua telapak tanganku. Dan pada saat itu juga air mata yang sedari tadi aku pendam pecah.

Setelah aku berhasil menenangan diriku sendiri aku berdiri dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka ku. Aku melihat pantulan diriku di cermin, aku benar benar terlihat berantakan. Setelah merapikan diriku, aku berjalan ke tempat makan malam berlangsung.

"Hanna-ya, sini" ucap Taehyung oppa yang melambaikan tangannya ke arah ku.

Aku berjalan kearah meja Taehyung oppa namun langkahku terhenti ketika melihat Jimin oppa dan Sohee sedang berbicara, aku sedikit ragu aku takut aku akan menangis secara tak sadar lagi seperti tadi di bis.

Aku memutar balik tubuhku dan memilih duduk di samping Hae Ryeong yang untungnya tak ada yang menempati "aku boleh duduk di sini?" tanya ku pada Hae ryeong yang sedang asik berbicara dengan Jungkook yang duduk di sebelahnya.

"Tentu Hanna-ya, duduk saja" jawab gadis itu.

Ketika aku duduk, gadis di sampingku ini memutar badannya yang tadinya menghadap jungkook sekarang menjadi mengahadapku yang tengah menyendok soup ke dalam mulutku.

"Hanna-ya, apa kau berpacaran dengan Taehyung sunbae?" tanya gadis itu yang membuat aku sedikit tersedak mendengar pertanyaannya.

"huh? tidak.. aku dan dia hanya teman dekat"

Hae Ryeong justru tertawa mendengar jawabanku "astaga Hanna-ya, nih yaa aku akan memberitahumu sesuatu. Diantara pria dan wanita tidak ada yang namanya teman dekat, diantara mereka pasti ada yang menaruh perasaan"

  Kata kata yang dikeluarkannn gadis itu benar benar membuat ku tersindir karena aku mengalami itu, diantara pertemananku dan Jimin oppa aku lah yang menaruh perasaan padanya.

   "Jadi.. apa kau berpacaran dengan Taehyung sunbae?" tanya gadis ini lagi.

Aku menggeleng untuk menjawabnya. "kalau begitu bagaimana dengan Sungwoo sunbae?" tanyanya lagi.

"sungwoo sunbae? Tidak aku tidak memiliki hubungan apa apa dengannya. Mengapa kau bisa bertanya seperti itu? apa karna kejadian tadi?" tanya ku

Hae Ryeong mengangguk "emm.. semua orang mengira seperti itu. Wah kau benar benar terkenal di kalangan laki laki, banyak pria yang mengejarmu dan kurasa sepertinya Taehyung sunbae menyukaimu " ucapnya.

Aku hanya menggeleng tanpa mengatakan apa-apa. Aku hanya memandangi makananku dan sesekali melihat ke arah meja Jimin oppa. Ia terlihat sangat bahagia saat bersama gadis itu.

"ya semuanya ayo cepat habiskan makanan kalian lalu berkumpul di lapangan" ucap salah satu panitia acara.

Para murid mulai menaruh nampan dengan piring dan mangkok yang sudah kosong, aku pun melakukan hal yang sama hanya saja makanan di piring dan angkok ku hanya ku sentuh sedikit.

"Kau tidak menghabiskannya?"

Aku langsung menoleh kesamping kanan ku dan melihat Taehyung oppa yang berjalan di sampingku. "aku tidak lapar oppa" jawabku.

"Tapi setidaknya kau makan, walau hanya setengah. Kau tau kita masih ada kegiatan kan?" Suara pria yang berjalan di sampingku ini lebih dingin dengan yang biasanya, apa dia marah karna aku mengabaikannya tadi?

Aku tersenyum tipis padanya "aku tak apa oppa, jangan kahwatir" ucapku.

"Kau serius?" tanya nya lagi.

Aku mengangguk padanya melihat itu Taehyung oppa mengelus kepala ku lalu menarik tanganku "ayo"ucapnya.

Para murid sudah berkumpul semua namun tak membentuk barisan. Paitia acara memberikan kita sebuah game yaitu kita harus mencari surat yang di sembunyikan di taman yang sudah di atur sedemikian mungkin menjadi tempat yang menyeramkan. Setiap orang akan harus mendapatkan 1 surat, karena di dalam surat itu terdapat nama kostum yang akan kita gunakan untuk besok.

Ketika peluit di bunyikan semua murid mulai mencari kesegala tempat, sama halnya denganku yang ikut mencari bersama Taehyung oppa.

"Hanna-ya.." panggil Taehyung oppa.

Aku menoleh kearahnya yang sedang sibuk mencari di balik pot, ia menghentikan kegiatannya "jika besok aku mengajakmu berdansa, apa kau mau?"

***

To Be Continue

If you like it then vote it 🌟

First Sight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang