"AAAA"
Aku berteriak membuang kotak yang berisi tikus mati, Wonwoo reflek memelukku. Tangisanku pecah dan tubuhku bergetar hebat saat itu juga. Sedetik kemudian aku tak bisa melihat apapun selain kegelapan, untuk kesekian kalinya aku pingsan.
Saat aku membuka mataku langit langit kamarku menjadi hal pertama yang kulihat. Aku mengedarkan mataku kesekeliling kamarku dan melihat Yoongi oppa yang sedang fokus pada Hpnya di sampingku.
"Oppa.." panggilku selagi mencoba memposisikanku duduk.
"Hanna-ya.." ucapnya yang langsung berdiri membantuku.
"Oppa bisa tolong ambilkan aku air?" pintaku.
"tentu.. tunggu sebentar" ucapnya lalu keluar dari kamarku.
Tak lebih dari semenit Yoongi oppa datang dengan segelas air di tangannya. "minumlah" ucapnya memberikan segelas air di tangannya itu.
Setelah aku menghabiskan seluruh air di dalam gelas itu, aku hanya diam menunduk melihat gelas yang ku genggam tidak mau melihat pria yang ada di yang duduk di sampingku ini.
"Aku sudah mendengar semuanya dari Wonwoo, sudah berapa kali kau mengalami seperti ini selain yang telur dan tikus mati itu?" tanyanya. Aku memilih untuk diam dan tidak menjawabnya.
"Jawab pertanyaanku Park Hanna" ucap Yoongi oppa meninggikan suaranya. Aku sedikit terkejut mendengarnya.
"hanya itu.. " jawabku.
Pria ini menghela nafasnya kasar setelah aku menajwab pertanyaannya. "Wonwoo sedang ke ruang keamanan mengecek CCTV. Kurasa sebentar lagi dia akan datang" ucap Yoongi oppa.
Tepat setelah ia mengatakan itu Hand phone Yoongi oppa berbunyi.
"Yeoboseyo" ucap Yoongi oppa pada orang yang ada menelfonnya.
"...."
"Eoh Wonwoo-ya.. gimana?"
"...."
"Mwo?". Yoongi oppa sedikit terkejut setelah mendengar hal yang dikatakan oleh Wonwoo. Melihat ekspresi Yonngi oppa membuatku menjadi ingin tau apa yang di katakan Wonwoo.
"...."
"em.. tunggu aku, aku kesana sekarang" ucap Yoongi oppa lalu memutus sambungannya.
Begitu Yoongi oppa mematikan telfonnya, ia langsung melihat ku yang juga melihatnya di atas kasur.
"Ada apa oppa?" tanya ku penasaran
"Wonwoo memintaku untuk keruang keamanan sekarang" ucapnya memasukan hpnya kedalam saku celananya.
"Kalau begitu aku akan ikut" ucapku beranjak dari kasur.
"Tidak" ucap Yoongi oppa tiba tiba.
"tapi kenapa oppa?" tanya ku.
"kau baru sadar dari pingsan mu Hanna-ya, sebaiknya aku istirahat. Biarkan aku dan Wonwoo yang mengurusnya". Jawab
Yoogi oppa keluar dari kamar ku meninggalkanku dia atas kasur dengan rasa penasaran yang menyelimutiku. Kira kira apa yang terjadi? Ah sial.. aku sangat penasaran.
***
Dua minggu berlalu setelah insiden tikus mati itu dan sampai sekarang masih tidak di ketahui siapa pelakunya karna Wonwoo bilang kotak itu di anatarkan oleh seorang kurir. Kehidupanku berubah sejak hari itu, aku sering mengalami teror seperti itu terutama di sekolah.
Hampir setiap hari aku mendapatkan surat dengan tinta merah bertuliskan 'JALANG!!' bukan hanya itu terkadang juga bertuliskan 'MENJAUH DARI PARK JIMIN!!' atau 'DASAR PERUSAK HUBUNGAN ORANG!!' bahkan terkadang aku mendapatkan surat yang bertuliskan 'MATI SAJA SANA!'.
Dari sana aku tau bahwa kurasa orang yang melakukan ini adalah salah satu fans dari Jimin oppa dan Sohee sunbae mengingat mereka merupakan salah satu pasangan populer di sekolah ini.
Sebenarnya sebelum Jimin oppa berpacaran dengan SoHee sunbae aku beberapa kali mendapatkan surat yang menyuruh ku untuk menjauh dari Jimin oppa dan Taehyung oppa. Tapi aku menghiraukannya, dan aku tak pernah mau mengatakannya pada Jimin oppa dan Taehyung oppa. Kenapa? karna aku merasa sudah berhutang banyak pada mereka, dan aku tak mau semakin merepotkan mereka.
"HANNA-YA AWAS!!" Teriak seseorang menarik tubuhku.
SPLASH!!
Sebuah balon air jatuh tepat di depanku yang berada di dalam dekapan seseorang. Aku melihat pria yang mendekapku ini dan itu ternyata adalah Jaehyeong oppa.
"Kau tak papa?" tanyanya padaku tanpa melepas pelukannya.
"tak apa oppa, terima kasih" ucapku melepaskan tangannya yang melingkar di tubuhku.
"Ah.. mian.." ucapnya
"tak apa oppa, sedang apa oppa di sini? bagaimana oppa bisa masuk?" tanya ku penasaran mengingat ini masih jam sekolah dan dia berada di area sekolahku
"Aku mencari Sungwoo. Dan aku masuk melalui pintu belakang" ucapnya.
"aah geurae.. apa kau sudah menemukannya?" tanyaku.
"sudah baru saja" ucapnya
"kalau begitu aku duluan oppa" ucapku lalu pergi.
Aku meninggalkan pria itu lalu melangkahkan kakiku ke atap. Saat di atap aku segera memasang Airpods di kedua telingaku. Aku duduk diatas meja seperti biasanya namun aku terkejut menyadari kakiku yang terdapat bercak bercak merah. Aku segera mengambil tisu di sakuku dan mencoba mengelap nya, kurasa itu adalah cipratan balon air tadi, sepertinya mereka mengisi balon itu dengan air berwarna merah.
"Hanna-ya.." suara seseorang yang datang membuatkuu menoleh dan melihat siapa pemilik suara itu.
"Eoh? oppa annyeong" sapa ku pada Jimin oppa yang mendudukan dirinya di sebelahku.
"Sedang apa di sini? kau tidak ke kantin dengan Haeryeong dan Wonwoo?" tanya pria di depanku.
"Tidak oppa.. aku tidak lapar. Oppa sendiri sedang apa di sini? tidak bersama SoHee sunbae?" tanya ku
"Dia sedang ada urusan di ruang guru" Jawabnya.
aku mengangguk mengerti. Setelah itu tak ada dari kami yang membuka suara lagi, Jimin oppa hanya memejamkan matanya merasakan angin yang berhembus. Ia benar benar terlihat sangat tampan, aku merasa terhipnotis dengan pemandangan ini.
Aku langsung mengalihkan pandangan ku begitu Jimin oppa membuka matanya. "Aku akan kembali, kurasa SoHee sudah selesai" ucapnya lalu pergi begitu saja. Tanpa sadar airmataku jatuh begitu saja, aku benci perasaanku ini.
***
Hari ini aku berencana untuk jalan jalan bersama Haeryeong. Ia memintaku untuk menemaninya untuk membeli beberapa Make up dan baju.
"Yak.. apa kau sudah memberi jawaban pada ajakan Lee Jaehyeong?" tanya Haeryeong saat aku sedang memilih warna liptint di tangan ku
Aku melihatnya sebentar lalu menggeleng sebagai jawabanku. "apa menurutmu ini tidak terlalu lama? kau harus memberinya kepastian" ucap gadis itu lagi.
Aku berpikir sejenak, memang sudah lebih dari dua minggu aku tidak meberikan jawaban pada ajakan Jaehyeong oppa. "emm.. jika kau menjadi aku apa yang kau lakukan?" tanyaku balik pada gadis ini.
"Hmm.. jika aku jadi kau maka aku akan menerima ajakannya, lagi pula hanya menonton kan? dan mungkin saja itu membantumu untuk move on dari Jimin sunbae" ucap gadis itu lalu mengoles bibirnya dengan liptint berwarna peach.
"bagaimana menurutmu?" tanya gadis didepanku ini
"kurasa warna cherry lebih cocok untuk mu" jawabku memberikan liptint berewarna cherry.
Kita berkeliling hingga matahari sudah tenggela. Saat sedang berjalan menuju halte Haeryeong tiba-tiba berhenti dan menahan langkahku.
"Yakk Hanna-ya.. bukan kah itu"
***
To Be Continue
If you like it then vote it 🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight (Complete)
FanficI'm sorry but I'm in love with you at the first sight Aku tau mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama itu terdengar konyol, biasanya pada saat pertama kali kita melihat seseorang kita mungkin akan tertarik atau suka padanya. Tapi berbeda denganku...