Chapter 15

86 30 0
                                    

"aku masih salah paham"

Aku terdiam mematung melihat pria didepan ku ini, apa pria ini masih salah paham dengan ku yang memeluk Yoongi oppa? Entah kenapa aku justru senang mendengarnya, ini seakan akan dia cemburu.

"ah sudah lupakan, ayo pulang" ucapnya tiba tiba dn beranjak pergi.

Aku berlari mensejajarkan langkahku. Ingin ku memeluknya sekarang. Perlakuannya yang seperti ini lah yang membuatku semakin berharap bahwa dia akan memliki perasaan yang sama denganku. Aku sungguh berharap itu, sungguh yang teramat sungguh.

***

Jam istirahat berbunyi, aku berjalan menuju tempat biasa aku berdiam diri di sekolah. Benar, di atap. Hari ini aku merasa tak ingin ke kantin, akhir akhir ini aku benar benar tak nafsu makan. Akhir akhir ini aku juga sangat jarang bertemu dengan wonwoo, dia sangat sibuk dengan turnamen dan jika. Dia memiliki waktu luang ia akan gunakan bersama kekasihnya itu, aku mengerti itu jadi aku tidak menyalahkan keduanya.

"sudah kuduga kau akan disini" ucap seseorang dari belakang.

Aku tersenyum begitu mendengar seseorang datang, di pikiranku Jimin oppa lah yang datang.

"Ne Ji-" Aku menghentikan ucapanku,senyumanku perlahan menghilang begitu melihat orang yang datang. "Taehyung oppa.." ucapku

Ia mendudukan dirinya di sampingku lalu memberikanku susu stroberi padaku. "Aku tak melihat mu di kantin, aku tau kau tidak nafsu makan tapi setidaknya isi lah perutmu itu. Aku tak ingin kau sakit" ucapnya selagi menusuk sedotan di susu stroberi yang dia berikan.

Aku hanya tersenyum dan meminum susu stroberi. Entah kenapa aku tak tau harus membalas apa. Ketika aku melihat Taehyung oppa aku teringat kata-katanya saat dikamar waktu itu. Aku selalu menganggap bahwa itu hanyalah omong kosong karena dia mabuk malam itu, tapi mengapa aku punya perasaan kalau kata kata itu serius dia ucapakan malam itu.

"Hanna-ya, Jimin bilang kau dan Yoongi hyung saling mengenal jauh sebelum kau bertemu dengannya di cafe waktu itu. apa itu benar?"tanya pria kim ini

"emm benar.. aku adalah adik dari manta kekasihnya. Bisa di bilang aku cukup akrab denganya" jelasku. Ia tak mengatakan apa apa setelah itu.

"apa dia pernah membicarakan tentang Hyejin Unnie?" tanya ku.

"pernah.. sesekali, dia pernah mengatakan dia berharap perasaannya pada Hyejin tak sedalam itu. Yoongi Hyung tak pernah memberitahu ku dan Jimin apa yang membuat mereka berpisah, apa kau tau?".

Aku menggeleng menjawab pertanyan itu, aku sendiri juga tak pernah tau apa yang terjadi pada mereka. Aku sungguh penasaran soal itu

***

Aku berjalan ke pintu dengan rambut yang basah karna habis mandi begtiu aku mendengar orang yang datag. Aku membuka pintu dan melihat Jimin oppa, Taehyung oppa, dan Suga oppa. "Eoh.. oppa? masuklah" ucapku mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Hyejin.. apa kabar?" Yoongi oppa membuka suara setelah 5 menit tidak ada satupun dari kami yang buka suara.

"Apa yang sebenarnya terjadi oppa? kenapa kalian berpisah?" tanyaku balik.

"Hyejin tidak pernah menceritakannya padamu?". Aku menggeleng menjawab pertanyaannya itu.

Yoongi oppa menghela nafas panjang. "Malam itu, aku berniat untuk melarnya hanna-ya. Aku bahkan sudah meminta restu pada orang tua kalian tanpa memberitahu Hyejin. Saat itu aku benar benar dibutakan oleh cintaku sendiri, hingga aku tak tau jika Hyejin bermain dibelakangku bersama sahabatnya". Mendengar apa yang Yoongi oppa katakan membuat aku terdiam tak tau apa yang harus ku ucapkan.

"Aku tak pernah curiga dengan Hyejin dan sahabatnya itu, karna aku percaya padanya. Aku mempercayai semua ucapannya yang mengatkan bahwa dia dan pria itu hanya berteman. Namun malam itu, aku menemukan mereka berdua sedang berhubungan sex di apartment Hyejin. Dan malam itu Hyejin melihatku datang, jadi ke esokan harinya aku datang untuk menemuinya. Hyejin mengatakan bahwa perasaanya padaku sudah lama hilang, dan dia sudah bermain di belakang ku sejak tahun ketiga kita menjalin hubungan" lanjutnya.

Aku benar-benar tak tau harus mengatakan apa. Aku mengerti sedikit bagaimana perasaann yang Yoongi oppa rasakan. Entah kenapa aku merasa bersalah mendengar cerita Yoongi oppa.

"Sesakit apapun yang ku rasakan, aku tak pernah menyesal mencintainya." ucapnya lagi. Aku terkejut dengan kalimat yang keluar dari pria itu. Aku beranjak dari duduk ku dan memeluknya, tak tau mengapa tapi aku sungguh inngin memeluknya sekarang.

Sungguh tak bisa di percaya, Hyejin unnie meninggalkan pria sebaik dia. Aku bahkan bisa melihat betapa tulusnya pria ini mencintai dan menyayanginya. Apa yang sebenarnya dia pikirkan saat berselingkuh?

"Oppa, terima kasih sudah mencintai Hyejin unni begitu dalam. Maaf karnanya kau merasakan sakit yang luar biasa." ucapku yang masih memeluknya.

"Ini bukan salah mu Hanna-ya, kau tak perlu minta maaf pada ku" ucapnya melepas pelukanku.

Aku tersenyum tipis pada pria di depanku ini, ia pun sama. "Jadi Hanna-ya apa kau sudah punya pacar?" tanya Yoongi oppa.

"sudah hyung, bukan kah aku sudah mengatakannya waktu itu? Hanna adalah pacarku" celetuk Taehyung oppa.

"hah?! aniyoo oppa.. Taehyung oppa berbohong, dia hanya ngaku ngaku. Aku belum punya pacar oppa" ucapku.

"uuu haruskah aku mempercayainya?"

"tentu saja kau harus oppa"

"kalau begitu... apa kau sudah menyukai seseorang?" tanya Yoongi oppa lagi.

Untuk pertanyaan satu ini, benar benar membuatku panik. "Ee..e.. untuk itu..emm ak-"

"pasti sudah yaa" Yoongi oppa memotong ucapanku. Aku semakin terkejut dan rasanya seperti terpojokan.

"Tentu saja oppa, aku suka semua orang yang baik padaku" elakku. Aku sesekali melirik Jimin oppa untuk memastikan dia tidak tau bahwa pria yang aku suka adalah dia.

Mereka bertiga tertawa mendengar kujawabanku. Kami bertiga berbicara tenntang banyak hal. Hingga begitu jam menunjukan tengah malam, mereka bertiga pamit untuk pulang.

***

To Be Continue

If you like it then vote it 🌟

First Sight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang