☬-Takut?

6.4K 1.3K 266
                                    

"Kalau begitu, mulai sekarang, kau adalah milikku."

Aku mengeryit, "maksudmu?"

"Dan aku adalah milikmu." Beomgyu hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku.

Ya sudahlah. Apapun itu aku tidak terlalu memikirkannya.

"Mau ke kantin bersama?" Tanya Beomgyu.

"Ah, iya boleh." Aku mengangguk.

Sebenarnya sedari tadi aku menunggu dia melepaskan genggamannya. Tapi tak kunjung juga dilepaskan. Bahkan Beomgyu masih menggenggam jari tanganku hingga kami sampai di kantin.

Mungkinkah dia terlalu takut kehilanganku? Hahaha.

Apa ini?

Sepertinya aku sudah terlalu lama menjomblo.

"Kau tunggu di sini ya? Mau pesan apa?" Akhirnya Beomgyu melepaskan tanganku.

Aduh, jantungku mulai lagikan..

"Aku? Samakan saja denganmu. Yang enak ya tapi? Hehehe."

Beomgyu tertawa kecil melihatku tertawa. Terkadang aku merasa dia ini normal, tidak seperti orang yang gila.

Akupun diam di tempat duduk sambil menunggu Beomgyu selesai memesan. Tapi aku menyadari tatapan aneh dari seisi kantin. Tentu saja tertuju kepadaku. Aku tak mengerti kenapa mereka menatapku seperti itu. Aku mencoba tidak peduli meskipun itu sangatlah mengganggu.

Tak lama, Beomgyu datang dengan dua kotak makanan di tangannya.

"Oh, sudah datang?" Aku mengalihkan pandangan dari menunduk lalu menatapnya.

"Ada apa? Apa ada yang mengganggumu? Katakan padaku!"

Haish! Beomgyu sepertinya benar-benar berbakat dalam membaca ekspresi dan gerak tubuh orang. Sebelumnya dia juga tau apa yang ku pikirkan padanya.

"Tidak, tidak! Tidak apa-apa,"

Beomgyu mengalihkan pandangannya ke sekeliling kantin. Tatapan matanya yang tajam itu seketika membuat murid-murid segera menunduk.

Apa ini?

Apa mereka semua takut pada Beomgyu?

Entahlah. Akukan murid baru di sini. Jadi aku tak mengetahui banyak apa yang menjadi alasan semua murid itu langsung menunduk saat Beomgyu menatap sekeliling.

"Ayo, kita pindah saja!" Beomgyu berjalan pelan ke arahku.

Tentu saja aku membulatkan mata kaget, "apa? Memangnya kenapa?"

"Jangan makan di sini. Ikut saja aku!" Beomgyu lagi-lagi meraih dan menggenggam tanganku.

Aku hanya dapat mengikuti saja tarikannya. Dan saat kami lewat, tak ada satupun orang yang berbicara, semuanya menunduk. Aku tak paham, ada apa sebenarnya?

~~~

Beomgyu ternyata membawaku ke rooftop sekolah. Dia duduk di kursi yang ada di sana. Lalu tersenyum ke arahku sambil menepuk-nepuk sebelah kursi yang ia duduki.

Aku menyipitkan mata karena cahaya matahari membuat mataku silau. Akupun berjalan pelan ke arah Beomgyu, lalu duduk tepat di sebelahnya.

"Kita makan di sini tidak apa-apakan?"

"Ah, iya tidak papa,"

Beomgyu mulai membuka kotak makanannya dan menyantap satu-persatu makanan tersebut. Begitupun denganku.

Tapi di tengah-tengah sedang makan, aku memberanikan diri untuk bertanya dengan Beomgyu. Soal kejadian di kantin tadi.

(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang