☬-Putus

4.9K 1.1K 265
                                    

Aku masih dalam posisi memeluk pria yang mengetuk pintu rumahku sambil menatap takut ke arah Beomgyu. Sungguh, aku dibuat gemetar karena perilakunya. Dia ingin membunuhku? Yang benar saja!

Dasar sinting!

"A–ada, apa ini?"

Akupun beralih menatap pria itu lalu perlahan melepas pelukanku.

"Maafkan aku," ucapku sambil sedikit membungkuk.

Dia hanya menatapku bingung, "ada apa? Apa sesuatu terjadi?" Tanyanya panik.

"Pria itu kenapa?"

Aku masih enggan menjawab pertanyaannya dan memilih diam sambil melihat ke arah Beomgyu yang tengah berusaha bangun. Akupun kembali mencoba menyembunyikan tubuhku di balik tubuh tinggi pria tadi.

"Yera..." Panggil Beomgyu lirih.

Ku intip sedikit dari belakang tubuh pria itu, aku dapat melihat wajah Beomgyu yang sangat kacau dan seperti kesulitan untuk berdiri.

"Maafkan aku..."

"Pergi kau pria gila!! Jangan pernah menunjukkan dirimu lagi di hadapanku!!" Bentakku membuat pria tinggi di depanku ini menoleh kaget.

"Yera, ku mohon," Beomgyu masih tergeletak di lantai. Jujur aku merasa kasihan, tapi aku juga takut.

Saat itu juga Beomgyu kehilangan kesadarannya.

"Heoh?!! Apa dia pingsan?"

Aku mencoba berjalan mendekat lalu menyentuh tangan Beomgyu menggunakan sapu lantai rumahku.

"Ah, sepertinya begitu." Jawabku pasrah.

"Kalau begitu, ayo tolong dia!"

Sial!

Haruskah aku melakukan itu?

-The Doll-

Setelah berbicara dengan tetangga baruku, namanya Choi Soobin, aku memutuskan untuk membawa Beomgyu ke rumahnya saja. Aku minta bantuan Soobin untuk menggendongnya sampai ke kamarnya.

Ini adalah kali pertama aku masuk ke dalam kamar Beomgyu. Sedikit—menyeramkan sih. Kamarnya gelap dan hawanya dingin. Apa Beomgyu nyaman tidur di ruangan seperti ini?

Terdapat sebuah rak buku lengkap dengan buku-bukunya di sana. Sepertinya Beomgyu suka membaca. Aku berjalan ke arah lukisan-lukisan yang ada di dinding kamar Beomgyu, serta beberapa bingkai foto yang terletak di atas meja di dalam kamarnya. Di bingkai foto itu, aku melihat Beomgyu bersama seorang laki-laki yang sebaya dengannya.

Ehm, siapa ya?

Aku tidak kenal. Mungkin temannya. Atau juga bisa adik, kakak, atau sepupunya. Yang jelas di foto itu mereka terlihat bahagia.

Lalu pandanganku teralihkan ke arah boneka teddy bear yang biasa Beomgyu bawa. Boneka itu terletak tepat di sebelah bingkai foto. Aku sangat tidak suka dengan mata boneka itu. Seperti nyata. Dan juga, barang-barang yang tak kutahui namanya.

Apa Beomgyu memang suka mengoleksi barang-barang seperti itu? Apa tidak apa-apa? Ku pikir, hawa dari barang-barang itu aneh. Entah mengapa saat aku ingin menyentuhnya, tanganku merasa seperti terdorong untuk menjauh.

(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang