(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓

☬-Sad

"Kau–kau siapa?"

"YERA LARI!!"

"Mati sekarang juga."

Jleb

"ANDWAEEEE!!!"

"HAAAA!!!"

Aku terbangun dari tidurku dengan napas yang terengah-engah dan keringat di seluruh tubuh. Segera aku memegangi perutku.

Baik-baik saja.

Syukurlah...

Ku singkirkan rambutku ke arah belakang. Kenapa bisa-bisanya aku mimpi buruk lagi? Setelah sekian lama. Dan ada Beomgyu di dalam mimpiku itu.

"Aish... Choi Beomgyu," gumamku lalu menghembuskan napas sedalam-dalamnya sambil mencoba menetralkan detak jantungku lagi.

Setelah merasa sedikit tenang, akupun mengambil ponselku yang aku letakkan di atas meja di sebelah tempat tidurku.

Pukul 21.05 malam.

"Apa aku perlu mandi lagi jam segini?" Gumamku kesal. Karena mimpi itu, bajuku basah dengan keringat.

"Ah... Tapi sudah malam. Sebaiknya aku ganti baju saja."

Akupun melangkahkan kakiku ke arah kamar mandi untuk ganti pakaian.

-The Doll-

21.14

Setelah selesai berganti pakaian, akupun memilih untuk makan malam. Tetapi saat ingin melangkah keluar dari kamar, ponselku berbunyi tanda notifikasi masuk. Akupun mengambil ponselku dan segera mengeceknya.

Ternyata pesan dari Beomgyu.

Beomgyu
|Yera, boleh aku ke rumahmu?
|Aku hanya ingin menanyakan tugas dan pelajaran di sekolah hari ini
|Akukan tidak masuk

Oh shit!

Apa yang harus aku lakukan? Jujur, aku masih sedikit trauma saat dia mencekikku dan mencoba membunuhku.

Tapi...

Sial!

Oke kali ini aku sedang berbaik hati. Jadi aku akan bantu dia.

Yera
Ya|

Setelah itupun aku berjalan ke arah dapur untuk mengambil cemilan dan makan malam sebelum Beomgyu datang.

Ku tunggu hingga 45 menit berlalu, Beomgyu tidak datang-datang juga.

Dasar!

Sudah kuduga, seharusnya tidak usah membantunya lagi. Ah, kenapa aku jadi semakin kesal dengan pria itu, ya?

Aku sangat tidak suka dibohongi. Karena aku sudah terlalu sering dibohongi oleh harapan palsu.

Tok! Tok! Tok!

"Baru kemari. Sudah hampir jam 10 malam begini baru datang."

Akupun berjalan ke arah pintu dengan perasaan kesal.

Ceklek!

"Kenapa baru—"

Saat aku ingin memarahi Beomgyu, aku tersadar bahwa tidak ada siapapun di depan rumahku.