Aku baru saja selesai membereskan semua barang-barangku ke dalam rumah baru yang akan aku tempati nantinya.
Di kelas tiga SMA ini, aku pindah rumah karena tidak betah jika harus tinggal bersama dengan kedua orang tuaku yang terus-terusan bertengkar padahal hanyalah karena masalah sepele.
Seperti, adik kandungku yang selalu difitnah oleh adik tiriku. Aku bahkan tidak sudi memanggilnya hanya dengan sebutan adik tiri. Dia terlalu licik untuk menjadi anak kecil.
Dialah yang selalu menyebabkan ibuku dan ayah tiriku bertengkar, serta adikku dihukum. Aku sangat membencinya.
Karena hal itu juga, ibu dan adikku serta ayah dan anak kecil licik itu tinggal terpisah sekarang. Dan aku memilih untuk tinggal sendiri selama menyelesaikan SMA dan beranjak kuliah. Aku harap aku hidup lebih tenang di sini.
Setelah selesai berberes, aku mendudukkan diri di sebuah kursi yang ada di depan rumah. Kursi itu terletak tepat di bawah sebuah pohon mangga yang cukup lebat. Sehingga aku dapat terlindung dari sinar matahari meskipun duduk di sana.
"Ah... Sejuknya..." Aku merentangkan kedua tanganku sembari menikmati sejuknya angin yang berhembus.
Namun tatapanku teralih saat melihat seorang laki-laki keluar dari rumahnya yang kebetulan ada di sebelah rumahku.
Boleh aku terpesona sebentar?
Dia sangat tampan bukan?
Oh.. ayolah.. siapa yang tidak terpesona dengan ketampanannya? Mungkin hantupun akan terpesona.
Eh? Kenapa dia jalan menghampiriku?
"Hai..."
BENAR! Dia benar-benar menghampiriku.
"Ah, hai..." Jawabku kaku.
Laki-laki itu mendudukkan dirinya di sebelahku.
"Kau orang barukan?" Tanyanya sembari tersenyum.
"Iya. Aku baru saja selesai berberes," jawabku seadanya.
"Namaku Choi Beomgyu. Aku tetanggamu," pria yang menyebut namanya Beomgyu itu, mengulurkan tangannya.
Akupun tersenyum dan membalas uluran tangannya, "Shin Yera."
"Ini untukmu." Beomgyu memberikan sebuah kotak bekal berwarna biru kepadaku.
"Apa ini?" Aku tentu saja bingung dibuatnya.
"Hadiah dariku dan temanku, karena kau baru saja pindah." Beomgyu tersenyum.
Aku membuka wadah bekal itu. Dan terdapat bolu rasa coklat dengan taburan keju di atasnya. Terlihat lezat.
"Tenang saja.. itu aman dimakan," Beomgyu membuatku terkekeh. Seakan laki-laki itu mengetahui isi pikiranku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝟏) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐁𝐄𝐎𝐌𝐆𝐘𝐔]✓
أدب الهواة[SUDAH TERBIT] (Completed) [Ft.Choi Soobin] ❝Ini temanku. Mau kenalan? Dia tidak jahat kok. Hanya kadang menakutkan saja.❞ ❝Ah, iya.. Hai...❞ Hari itu aku pikir Beomgyu sedikit memiliki gangguan jiwa. Tapi, suatu malam...