"Za!! Jangan lari-lari ntar lo jatoh lagi!" Teriak Samuel seraya mengejar Zara yang berlari di sepanjang koridor rumah sakit itu.
Zara justru menulikan pendengaran nya, dia terus berlari menuju ruangan rawat Zico. Beberapa menit yang lalu dia baru saja mendapatkan kabar dari Marvel bahwa Zico tiba-tiba saja pingsan dan di larikan ke rumah sakit ini.
Dari kejauhan Zara melihat kakak nya serta empat orang anak AntraX di depan sebuah ruangan.
"Kak Marvel! Kak Zico gimana? Dia baik-baik aja kan? Kak Zico kenapa bisa pingsan kak? Kak---"
"Ssstt---Zara tenang." Marvel membingkai wajah adik nya yang nampak begitu khawatir di penuhi dengan air mata yang mengalir. "Zico baik-baik aja, dia lagi di periksa di dalam sama Ayah."
"Kamu tenang ya, jangan nangis sayang." Marvel menghapus air mata Zara, membawa adik nya itu ke dalam pelukan nya.
Kreekk
Pintu ruangan itu terbuka dan memperlihatkan pria 40 tahunan keluar mengenakan jas putih. Zara dengan cepat mendekat ke arah Malvin, bertepatan dengan Samuel, Vania, Ayla dan Kintan juga sampai dengan nafas terengah karna mengejar Zara.
"Ayah kak Zico gak papa kan?" Tanya Zara dengan air mata berderai.
"Princess jangan nangis ya. Zico baik-baik aja kok, gak ada yang perlu di khawatirkan." Ujar Malvin lembut.
Tak lama di dalam ruangan yang sama Azka---papi Samuel juga tampak keluar.
"Zara! Ikut om sebentar yuk!" Ajak Azka menatap Zara yang berada dalam rangkulan Malvin.
Zara menoleh pada Malvin yang tersenyum ke arah nya. Lalu ikut melirik semua orang di sana bergantian. "Zara mau lihat kak Zico."
"Ikut sama om Azka sebentar ya sayang. Nanti baru bisa lihat Zico di dalam." Kata Malvin mengusap puncak kepala Zara.
"Ayo Za!"
Zara mengangguk pasrah, lalu mengikuti langkah Azka dari belakang walau dengan berat hati.
"Kok Zara di bawa pergi sih? Kenapa emang om?" Tanya Kintan heran, menatap Malvin di sana.
Bukan nya menjawab, Malvin justru mengulas senyum tipis nya. Lalu beranjak pergi menyusul Azka dan Zara di sana.
"Lah aneh. Di ajak ngomong gak nyahut, sama kayak anak nya." Ujar Kintan datar, seraya melirik pada Marvel yang berdiri di samping nya. Yang di balas Marvel dengan elusan di kepala nya.
"Ck, bisa sakit juga lo? Badan segede gini sakit." Ujar Kintan setelah berada di dalam ruangan tempat Zico di rawat.
Zico mendesah pelan, seraya memijat pelipis nya. "Zara mana?"
"Di bawa om Azka. Gak tau ngapain." Jawab Angga.
"Lo istirahat aja dulu bos." Ujar Daniel.
"Jangan-jangan penyakit lo parah bos. Trus hidup lo udah gak lama lagi." Celetuk Reza yang langsung di hadiahi pukulan oleh Bayu.
"Sembarangan lo!"
"Maka nya lo mulai sekarang tobat. Dosa lo udah terlalu banyak." Timpal Marvel yang di sambut kekehan yang lain.
Tak lama, pintu ruangan itu terbuka dan memperlihatkan Zara beserta Azka dan Malvin di sana. Semua mata langsung saja tertuju pada ketiga nya.
"Udah berapa hari kamu kayak gini?" Tanya Azka pada Zico.
"Seminggu, mungkin lebih." Balas Zico datar, tangan nya menggapai tangan Zara dan di genggam nya erat.
"Pemyakit nya serius Yah? Kanker? Tumor? Jantung? Atau ginjal?" Celetuk Marvel datar.
"Sembarangan." Kintan memukul lengan Marvel.
"Zico gak sakit apa-apa. Tapi Zara hamil." Ujar Malvin di iringi oleh senyuman.
"Hah? Hamil?"
Pekik semua orang di dalam ruangan itu, kecuali Zico dan Zara pasti nya.
"Iya hamil. Udah tiga minggu."
"O my god!! Itu tanda nya kita bakalan punya ponakan!!" Ayla memekik girang, sementara Kintan, Vania dan Samuel mengulas senyum lebar.
"Hamil? Kok bisa?" Ujar Marvel.
"Ya bisa lah! Dia kan punya suami!" Balas Kintan melirik sinis pada Marvel.
"Lo kan janji gak nyentuh dia sampai lulus kuliah!" Desis Marvel menatap tajam pada Zico.
"Ck, kebablasan." Balas Zico santai, tanpa melirik Marvel.
"Kamu gimana sih? Bagus dong Zara hamil! Nanya nya malah kayak gitu." Sahut Malvin mendorong kepala Marvel pelan.
"Bilang aja iri! Lo mau juga kan?" Kekeh Daniel menatap menggoda pada Marvel.
"Maka nya Vel cepat-cepat halalin si Kintan." Reza tambah meledek.
"Ck, di ajakin nikah aja gue yang di diemin tiga hari tiga malem." Gerutu Marvel, menyindir Kintan lalu beranjak keluar ruangan tersebut.
"Lah gimana sih lo Tan!" Samuel menyenggol lengan Kintan, ikut menggoda gadis itu.
Kintan mendengus, lalu beranjak menyusul Marvel. Cowok itu selalu seperti ini jika sudah menyangkut pernikahan lah, ini lah itu lah. Ck, menjadi pacar Marvel ternyata sesulit ini.
"Za lo gak senang hamil?" Tanya Ayla pada Zara yang sejak tadi hanya diam memasang wajah polos nya.
Semua mata kini tertuju pada Zara yang berdiri di samping brankar Zico, dengan tangan di genggam cowok itu.
"Benar Zara hamil?" Tanya Zara masih mempertahankan wajah polos nya.
"Iya sayang." jawab Malvin.
Zara mengangguk lalu menatap Zico yang berbaring di sana. "Tapi kok kak Zico yang mual-mual. Jangan-jangan kak Zico yang hamil."
Zico seketika terkekeh pelan mendengar ucapan super polos Zara, begitupun dengan yang lain nya.
"Za si bos ini laki-laki tulen. Ya kali dia hamil." Celetuk Reza.
"Tapi kok kak Zico yang muntah-muntah, harus nya Zara dong. Zara kan pengen coba."
"Ck, jangan aneh-aneh sayang. Ini gak enak sama sekali." Zico membawa Zara ke dalam pelukan nya.
Zara tersenyum, lalu mengangkat kepala nya menatap Zico.
"Sehat-sehat ya." bisik Zico, lantas mengecup kening istri kecil nya itu
❤❤❤❤❤
Udah segitu aja dulu ya 😙
Vote dan coment nya jangan lupa 😉😙
Jangan siderss!!!
Note : Oya, sekedar pengumuman aja ya. Ini aku publish PROLOG dulu, supaya kalian percaya bahwa OL 2 itu memang ada bukan tipu-tipu 😅
Jadi untuk update rutin nya belum tau ya. Karna cerita nya masih belum cukup setengah aku tulis 😉
Oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 2Z Series 3] OBSESSION LOVE 2 (Tersedia di Playstore/Playbook)
Teen Fiction(TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE) (PART SUDAH TIDAK LENGKAP) Warning!!! 🔞CERITA BERISIKAN ADEGAN KEKERASAN, KATA-KATA KASAR!!! UNTUK BOCIL SILAHKAN MENYINGKIR!!! TERIMAKASIH ... .................................... 🚫Baca selagi ON GOING, karna saat...