Dua

10.1K 1.1K 241
                                    

Caca melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya. Seraya terus memacu kaki nya di sepanjang koridor Screen Sun University tersebut, dengan lolipop yang masih setia di mulut nya.

"Muda-mudahan gak ketemu monster deh." Gumam Caca lalu membuka pintu Aula. Nafas nya terengah melihat tak seorang pun ada di dalam sana. Kemana pergi nya mahasiswa semester dua yang menjalankan kegiatan Krida di sini?

"Lah jangan bilang Caca salah hari." Gumam Caca mengatur nafas nya yang terengah.

"Lo  gak salah hari."

Caca membulatkan mata nya ketika mendengar suara berat nan dingin tersebut. Dia menelan saliva nya susah payah, lalu memutar tubuh nya. Benar saja, jantung nya nyaris copot melihat siapa yang berdiri tepat di belakang nya.

"Yah mati deh." Gumam Caca di sela kuluman lolipop di mulut nya.

Di ambang pintu itu terhitung tujuh orang cowok yang sial nya tampan-tampan. Satu di antara nya yang paling menonjol dengan tatapan super datar yang begitu mengintimidasi. Tampak berdiri paling depan, dengan kedua tangan di masukkan ke saku celana serta tubuh kekar yang di balut dengan almameter kuning.

Caca berdiri kaku saat cowok yang menduduki ketua BEM di Screen Sun University itu mendekat. Dia perlahan mundur, sembari mengulas cengiran andalan nya.

"Kok sepi ya kak." Cicit Caca.

Renald Mahendra, ketua BEM sekaligus pemimpin genk Thunder itu kini tepat berdiri di depan Caca. Sementara di belakang cowok itu ada antek-antek nya, termasuk kaki tangan nya Haikal. Kalian ingat? Ya, Thunder musuh AntraX itu adalah senior Caca di Screen Sun University.

"Masih bisa nyengir lo?" Renald bersuara dingin, sedingin tatapan nya pada gadis yang tinggi nya hanya sedada nya itu. "Lo tau sekarang jam berapa?"

Caca melirik jam tangan nya. "8 lewat 5." jawab nya memasang wajah polos.

"Arti nya?"

"Telat 5 menit kan kak? Atau Caca salah?"

Renald memejamkan mata nya menahan geraman. "Itu lo tau! Dan lo masih bisa masang tampang polos kayak gitu?"

Caca meringis mendengar bentakan Renald. "Ya elah kak, ini udah ada kemajuan kali. Kemarin aja Caca telat 15 menit, sekarang kan cuma 5 menit."

"Cuma?"

Caca mengangguk polos, "iya. Biasa nya Caca telat juga sampai satu jam."

Jawaban Caca lantas saja membuat enam orang lain nya tertawa, sementara Renald justru menatap kian tdatar pada gadis berbandana polkadot itu.

"Lari!" Perintah Renald. "15 putaran."

Caca mendesah, "kak jangan dong. Kan kemarin 20 putaran. Nah sekarang kan Caca cuma telat 5 menit. Gimana kalau 10 putaran aja?" tawar nya mengulas senyum.

Jawaban ajaib Caca lagi-lagi membuat semua orang terkekeh, kecuali Renald. Haikal bahkan menyenggol lengan Renald.

"Cewek ajaib." Bisik Haikal di sertai kekehan.

Renald menghela napas, "Lo lari atau gue tambah hukuman lo dengan---"

"oke 15 putaran." Potong Caca lalu melesat pergi. Namun sebelum nya dia memberikan sisa lolipop nya pada Renald.

Renald menatap lolipop di tangan nya, lalu beralih menatap gadis petakilan yang membuat nya sakit kepala sejak masa ospek dulu.

"Dia nyari mati ngasih gue ginian." Ujar Renald datar yang mengundang tawa yang lain.

"Lagian lo juga. Dia itu cewek lucu, lo tega banget ngehukum dia terus, dari zaman Ospek tau gak." Haikal terkekeh.

"Cobain bos! Bekas dia tuh. Mana tau lebih manis." Ledek yang lain nya.

[ 2Z Series 3] OBSESSION LOVE 2 (Tersedia di Playstore/Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang