Pagi menjumpa, ditengah pendar lampu kamar yang sedikit meredup, sang empu semakin menyamankan diri dibalik selimut abu-abu. Bahkan nampak tak terusik saat dua entitas lain memasuki kamarnya dengan mengendap.
“Udah siap?”
Bisikan yang terlontar itu hanya diberi anggukan oleh satu entitas lain, sedikit menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Keduanya berdiri didepan ranjang yang satunya memegang sekotak bunga marigold dan satu orang lainnya memegang mini cake dengan lilin tunggal diatasnya.
Gerak bibir dan anggukan sebagai kode tercipta, hingga keduanya menyerukan kehebohan guna menarik kesadaran diri si pemilik kamar yang tertidur pulas.
“Happy Birthay Jia!!”
“Kak Ji, WAKE UP WAKE UP!!”
Nampaknya seruan kedua anak tersebut menstimulus pergerakan Jia, netranya nampak mengerjap selepas terbuka. Butuh waktu beberapa saat hingga akhirnya pandangannya mulai jelas.
"SELAMAT ULANG TAHUN KAK JIA!!!" Spontanitas bariton Gaffin meninggi dengan antusias.
Raut yang Jia berikan penuh keterkejutan, apalagi saat mendapati Shaletta dan Gaffin yang berdiri didepan ranjangnya dengan kue dan bunga. Jia masih mencerna hal-hal yang ia dapati pagi ini.
Kekehan Gaffin terluruh, kemudian meletakkan sekotak bunga Marigold di dekat ranjang kamar Jia, membuat Jia mengernyit bingung menatap pergerakan Gaffin. Shaletta yang menyadari arah pandang Jia pun berdehem.
“Dari Melvin tuh.”
"Kayanya dia yang metik langsung deh kak, sampe se-wadahnya di bawain kesini." Keluhan Gaffin pun menyahuti. Memicu gelak tawa dari ketiganya.
Shaletta buru-buru memajukan kue ditangannya, “wish dulu, terus tiup. Udah meleleh lilinnya.”
Anggukan samar Jia beri, ia memejamkan mata dengan perlahan. Senyumnya turut mengembang tanpa sadar. Gaffin dan Shaletta saling pandang dengan sorot penuh haru. Mendapati senyum Jia tanpa beban pagi ini membuat mereka merasakan kelegaan tiada tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I? - Mark Lee✓
Fanfiction❝Harus rayain kelahiran atau kematianmu?❞ ©fleurpuff_