17;─ Sadness

7.6K 1K 19
                                    

▪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Satu tahun berlalu.

Taehyung hidup seperti tanpa nyawa selama setahun belakangan, sejak kepergian cintanya.

Terlalu menutup diri dari lingkungan sekitar, sejak ia tahu siapa dirinya saat di masa lalu. Apalagi kini sosok tercintanya juga telah pergi.

Berkali-kali mencoba mengakhiri hidup, tetapi selalu saja gagal. Karena saat ia sudah merencanakan percobaan bunuh dirinya, Jimin selalu saja datang menggagalkannya.

Taehyung kini sedang berada di balkon apartemennya setinggi 30 lantai. Berniat untuk melompat saja dari balkon apartemennya tetapi lagi-lagi Jimin datang saat ia baru merencanakan lagi percobaan bunuh dirinya.

"Tae, aku membawa pizza untukmu. Kau belum makan, kan? Kemarilah. Jangan berdiri di balkon apartemen seperti itu. Aku tahu kau pasti sedang memikirkan bagaimana jika dirimu terjatuh dari sana dengan ketinggian 30 lantai. Apa kau ingin mencoba mengakhiri hidupmu lagi?" ujar Jimin sekaligus menebak.

Taehyung menatap datar jalanan dibawah sana.

"Disini dingin, masuklah ke dalam. Aku akan membuat teh hangat untukmu." ujar Jimin yang kini merangkul pundak Taehyung untuk masuk ke dalam.

"Kenapa?" gumam Taehyung tanpa ekspresi.

"Hm? Apanya?" beo Jimin tak mengerti.

"Kenapa kau selalu saja datang disaat aku mencoba mengakhiri hidupku? Apakah itu sebuah kebetulan?" tanya Taehyung, sejujurnya ia merasa janggal dengan sifat aneh Jimin beberapa bulan ini.

"Hanya perasaanmu saja mungkin." balas Jimin yang kini membuka kotak pizza yang tadi sempat ia bawa.

"Apa kau adalah dia? Aku mengingat wajahmu di kehidupanku sebelumnya. Aku mengenal wajahmu. Apa kau juga bereinkarnasi? Apa kau juga mengingat siapa dirimu di kehidupan sebelumnya─ Demian?" ujar Taehyung menatap dalam sosok sahabat dihadapannya.

Deg.

Jimin menghentikan kegiatannya ketika mendengar ucapan Taehyung.

"Apakah kau adalah Demian? Kau pasti sudah tahu, kan?" ucap Taehyung lagi disertai kekehan lirihnya di akhir.

"Tae, kau tahu?" balas Jimin dengan nada bicaranya yang tenang.

Taehyung tertawa lirih. "Lucu sekali. Di kehidupan sebelumnya kau adalah musuhku. Tapi di kehidupan ini kau bereinkarnasi menjadi sahabatku. Sebenarnya apa maksud dari semua ini?"

"Aku tidak tahu ... aku memimpikan hal aneh selama beberapa hari ke belakang dan didalam mimpiku aku melihat diriku menjadi penyihir di dunia kegelapan, dan aku melihatmu di mimpiku. Kau membunuhku. Dan saat aku terbangun tiba-tiba aku mengingat semuanya dengan jelas, siapa aku di kehidupan sebelumnya. Aku merasa bersalah pada Victory, dan kau adalah Victory, putera mahkota dunia kegelapan." ujar Jimin menunduk, lalu menatap Taehyung.

"Apa kau ingin membalas dendam? Karena aku pernah membunuhmu di kehidupan sebelumnya?" ucap Taehyung.

"Kalau begitu bunuh aku sekarang. Aku ingin musnah dari kehidupan ini. Aku ingin mati. Bunuh saja aku." lanjut Taehyung dengan binar putus asa.

"Justru aku menginginkanmu tetap hidup. Maka dari itu aku selalu datang ketika kau berniat mengakhiri hidupmu sendiri." ujar Jimin.

"Tapi kenapa? Seharusnya kau membalaskan dendam-mu padaku. Aku telah membunuhmu!" ucap Taehyung dengan nada tingginya di akhir.

"Itu kan di kehidupan sebelumnya, Tae. Kita telah berada di kehidupan yang baru. Aku sebagai Park Jimin, dan kau sebagai Kim Taehyung. Bukan Demian ataupun Victory. Kita harus memulainya dengan hubungan yang baik mulai sekarang. Kau sahabatku di kehidupan ini, bukan lagi musuhku. Lagipula aku telah menemukan cintaku di kehidupan ini, tak ada lagi alasan untukku membencimu." ucap Jimin terdengar tulus.

"Lalu bagaimana dengan Jester-ku? Apa dia juga akan bereinkarnasi? Aku menginginkannya sekarang. Aku membutuhkannya. Aku cinta sekali padanya. Tapi dia telah pergi. Katakan padaku ... apa Jester bisa memulai kehidupan barunya juga disini? Bersama kita? Aku ingin Jester sekarang dan untuk selamanya. Aku ingin Jester-ku kembali, hiks ..." Taehyung terisak lirih dan menutupi wajahnya menggunakan tangan.

Jimin mendekat, lalu membawa tubuh bergetar itu ke dalam pelukannya, sekedar untuk menenangkannya.

"Aku tidak tahu. Tapi jika takdir memihak pada kalian berdua, aku yakin Jester akan kembali."

.
.
.
.
.

───☆彡★彡☆───

©MommyKookoo

©MommyKookoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angel's Reincarnation「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang