" I-itu berbahaya ! Baiklah akan aku ajukan libur untuk Mezzo selama beberapa hari "
Ujar Tsumugi dari ponsel itu dengan suara yang panik. " Baik, terimakasih banyak Tsumugi san " kata Iori berterimakasih. " Hai ! " Jawab Tsumugi. Iori mematikan telepon nya ini sambil menghembuskan nafas khawatir , kemudian dia pergi tidur.~ Keesokan harinya ~
Shiro bangun dari tidurnya untuk mengetahui bahwa matahari sudah menyinari angkasa. Shiro duduk dengan uapan ngantuk dari mulutnya. Shiro melihat kearah jendela ' hmm .. sudah pagi ya ' pikir nya. Shiro menoel pipi Kuro dengan jari telunjuk beberapa kali sambil memanggil namanya perlahan. " Ku chaann .. bangunn " bisiknya ditelinga kuro. Kuro membuka matanya perlahan, sambil kemudian menegakkan posisi duduknya. Kemudian ia menengok kearah Shiro sambil menjawab " iyaa " dengan bisikan.
Shiro tersenyum dan kemudian mereka berdua melihat kearah Replica yang belum juga bangun dihadapan mereka itu. Shiro menghela nafas " Master belum bangun ... " Ucapnya sedih. Kuro mengelus kepala Shiro " sabar.. Biarkan Master istirahat .. " ujarnya.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar mereka. Kuro dan Shiro melihat kearah satu sama lain, lalu kearah pintu. " Sebentar ! " Kata Shiro sambil turun dari kursi yang ia duduki di sebelah kasur itu. Kuro pun mengikuti. Shiro memberikan sebuah wig kearah Kuro yang persis bentuknya seperti rambut dia ketika menjadi perempuan. Kuro memakai nya, begitu juga Shiro. Kemudian mereka membuka pintu sedikit dan menengok keluar.
Tenyata Riku lah yang ada di sana. " Ri nii san ? Ada apa ? " Tanya Shiro. " Bagaimana keadaan kakak mu Shiro Chan ? " Tanya Riku sambil tersenyum. Shiro tersenyum cerah (?) " Tidak apa-apa kok Nii san !! Hanya saja, nii sama masih tidur " jawab nya dengan semangat (?). " Ohh ... Syukurlah kalau begitu! " Ujar Riku tersenyum lega. " Oh iya, boleh aku masuk ? " Lanjut Riku berusaha untuk mengintip kedalam. " Ti-tidak !! Tidak boleh !! " Teriak Shiro yang langsung menutup pintu kamar dengan keras.
Riku kaget tentunya. Hampir saja tangannya terjepit pintu tadi. " Umm ... Baiklah kalau begitu aku keruang makan dulu ya ! Oh iya, makanannya sudah siap, jangan lupa makan ya ! " Ujar Riku sambil berjalan pergi. ' sepertinya ... Memang ada sesuatu didalam sana ... ' katanya dalam hati yang mulai yakin akan pemikirannya semalam.
~ Kembali ke si hitam putih ~
Shiro berusaha menenangkan dirinya yang gemetar karena takut apa yang di amanahkan oleh Masternya gagal terlaksana. Kuro kembali mengelus kepala Shiro " tenang Shi, tenang, tidak apa-apa, jangan takut " ujarnya lembut. Shiro mengangguk dan menarik nafas dalam-dalam yang kemudian ia buang kembali. " Maaf, aku panik tadi ... " Kata Shiro meminta maaf. Kuro hanya mengangguk dibarengi dengan suara dari perutnya yang bergemuruh. Shiro tertawa " lapar ya !!?? " Dengan perutnya yang ikutan berbunyi. " Wah ... Ternyata aku juga ya ? Kita makan dulu yuk ! " Ajak nya. Kuro hanya mengangguk setuju sambil membuka pintu kamar. Mereka berdua keluar dari kamar, tak lupa mereka kembali menutup kamar tersebut. Tetapi, tentunya tidak dikunci karena kalau dikunci nanti Replica tak bisa keluar saat bangun nanti.
Mereka berdua pergi keruang makan dan mendapati seluruh personil idolish7 sudah disana. Sogo memperhatikan mereka berdua dengan sinis. Shiro dan Kuro pura pura tidak menyadari nya. Mereka langsung mendekati tamaki. " Ta nii san, nii san sudah tak apa-apa ? " Tanya Shiro. Tamaki hanya mendeham sambil dengan asyiknya memakan puding. " Syukurlaahh ... Kamu senang nii dan tak apa-apa ! Oh iya, kami makan dulu ya Nii san ! " Ujar Shiro sambil menarik Kuro ke tempat Mitsuki yang sedang menuangkan satu porsi nasi goreng di dua buah piring.
Mitsuki yang menyadari keberadaan mereka berdua itu langsung berkata " yo! Akhirnya kalian makan juga, yang lain sudah makan tau! " Sambil memberikan piring berisi nasi goreng kepada mereka. " Hehehe ~ maaf nii san " jawab Shiro sambil nyengir . " Maaf " ujar Kuro sambil menundukkan kepalanya kearah Mitsuki. " Sudahlah makan saja, tidak apa-apa kok " ujar Mitsuki sedari memperhatikan mereka berdua yang sudah mulai makan. " Oh iya, mana kakak mu itu ? " Tanyanya karena sadar akan absennya Replica.
" Itu ... Nii sama lagi ... Istirahat. " Jawab Shiro dengan piring yang sudah kosong didepannya itu. " Tak dibangunkan ? " Tanya Mitsuki sedikit bingung. " Umm ... Nii sama ... Kurang enak badan makanya tidak kami bangunkan. " Ujar Shiro dengan nada yang sedih sambil kemudian pergi ke tempat cuci piring dan mencuci piringnya. " Ohh ... Wah ! Makannya cepat banget !! " kaget Mitsuki. " Ehh ? Masa ?? Biasa saja kok ! " Jawab Shiro dengan nada yang bercanda (?). Setelah nya Kuro yang sudah selesai makan pun mencuci piring nya. Setelah mereka berdua meletakkan piring di tempatnya, mereka berdua lari ke kamar, mengganti baju, dan setelah itu pergi ke depan pintu Asrama siap untuk keluar.
" Mau kemana ? " Tanya Yamato yang duduk di sofa sendirian. Hanya ada dia yang ada disana saat itu. " Oh ! Yamato nii san ! " Kata Shiro menengok kearahnya. " Yo " ujar Yamato menanggapi sambil melambaikan tangan nya. Shiro tersenyum " Kami ingin beli sesuatu dulu sebentar " katanya menjawab pertanyaan Yamato tadi. Kuro mengangguk mengiyakan. " Berdua saja ? Tidak ditemani ? " Tanya Yamato heran. " Yap ! Kami sudah biasa kok begini , lagi pula kami kan berdua tidak sendiri ! " Ujar Shiro. Kuro kembali mengangguk. Yamato menghembuskan nafas panjang " Kalian ini .... " Yamato menggelengkan kepalanya. " Kalian kan masih kecil bahaya kalau cuma berdua saja " Yamato kembali menghela nafas. " Kita pergi sama sama deh " ujarnya sambil berdiri dan berjalan ke arah mereka.
" Eh ?! Tidak perlu nii san ! " Ujar Shiro panik juga tidak enak hati. " Tidak apa-apa, sekalian aku mau beli sesuatu juga. Ayo " kata Yamato sambil membuka pintu setelah memakai sepatu nya. " E-eh ?! O-oke ! " Ujar Shiro. Setelah itu mereka bertiga berjalan keluar.
~ Dengan Idolish7 kecuali Yamato ~
" Nanase san ? Kamu yakin kita akan melakukan ini ? " Tanya Iori ragu. " Tentu saja ! " Jawab Riku semangat. " Tapi, apa yang kamu curigai itu belum tentu benar loh " kata Mitsuki mengingatkan. Riku menggelengkan kepalanya " Aku yakin Mitsuki san ! " Jawab Riku berusaha meyakinkan. " Ayo~ Ayo ~ " ujar Tamaki. Nagi dan Sogo hanya terdiam sedari memperhatikan pintu kamar Replica itu.
Mitsuki dan Iori hanya menghela nafas menyerah. Riku membuka pintu kamar Replica itu. Terlihat disana, kamarnya sedikit gelap karena gordennya ditutup. " Re san ? " Panggil Riku. Tetapi tidak terdengar jawaban sama sekali. " Re san ? " Panggil Iori yang berjalan masuk kedalam. Dan lagi-lagi tak ada jawaban.
Nagi mencari saklar lampu dan menyalakan nya. Mitsuki mendekati jendela disamping kasur tempat Replica tidur itu dan membuka gordennya. Saat itu memang selimut menutupi kepala Replica jadi dia ketahuan. Tetapi, sesaat setelah itu Sogo menghampiri Replica dan membuka selimutnya. Mitsuki dan Sogo yang ada didekat Replica kaget bukan kepalang karena wujudnya saat ini sampai berteriak. Yap ! Perempuan.
" Ada apa Sogo san ?! Mitsuki san ?! " Panggil Riku panik. " Nii san ?! " Panggil Iori. Mereka berdua dengan cepat menghampiri Sogo dan Mitsuki. Nagi dan Tamaki yang penasaran pun ikut menghampiri. Iori yang melihat Replica begitu juga yang lainnya.
" Hanya perempuan bukaan ?? " Ujar Tamaki santai. " Iya sih tapi ... Kok bisa ada perempuan disiniii !!! " Teriak Mitsuki. " Pelan-pelan nii san, nanti dia bangun. " Kata Iori mengingatkan. " Oh iya, maaf " ujar Mitsuki perlahan sambil menutup mulutnya. " Tuuh kan benaar , mereka menyembunyikan sesuatu disinii " ucap Riku bangga. " Owh ! A lady ! " Kata Nagi dengan nada khas nya.
" Tapi ... Siapa gadis ini ? " Tanya Sogo yang sedikit melunakkan raut wajahnya. " Pacar Re ? " jawab Nagi. " Bisa jadi .. Tapi masa sih pacar ? Di bawa kekamar lagi .. " Ujar Mitsuki sambil menggeleng tidak percaya. " Umh .. " gumam Replica yang mulai membuka matanya.
Melihat mereka yang ada disamping tempat tidurnya itu, Replica langsung duduk karena kaget sambil sedikit berteriak. Replica memperhatikan mereka dengan pandangan berhati-hati sambil memeluk sebuah bantal ditangan nya. Nagi menghampiri Replica dan kemudian meraih tangan Replica. Kemudian dia mengecup nya " good morning my lady " ucapnya halus sambil tersenyum lembut.
Wajah Replica merah padam hingga ada letupan diatas kepalanya. " Nagii " panggil Mitsuki. " Ya ? " jawab Nagi. " Jangan begitu dong , lihat apa yang kamu lakukan padanya ! " Sahut Mitsuki sambil menunjuk kearah Replica. " Hmm ~ what ? " Tanya Nagi dengan wajah pura pura polos. " Kamu merusak nya Nagi san ... " Ujar Iori sambil menghela nafas. Nagi hanya tersenyum tak bersalah.
Setelah Replica sudah tenang, mereka semua duduk melingkar dilantai termasuk juga Replica yang masih memeluk bantal dan memakai selimut. " Jadi ... Siapa kamu ? " Tanya Iori dengan sinis. Replica hanya terdiam dan melihat kearah lain. " Jangan seperti itu Iori ... Jadi takut kan dia ... " Kata Riku mengingatkan. " Iya tuh, Iori jangan pakai tampang seram begitu dong " kata Mitsuki. Iori terdiam sejenak, kemudian berkata " Maaf Nanase san , nii san, sepertinya aku tidak bisa, dia ini mencurigakan. Jadi siapa kamu ? " Kata Iori yang menekan perkataannya di pertanyaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
For .... ( Discontinued )
FantasyReplica diberi tugas baru untuk menyelesaikan masalah di dimensi 82015 . Tentu saja dia tidak tau dimensi apa itu . Yang pastinya di sana dia akan bertemu anggota Idolish7 , Trigger , dan mungkin beberapa idol lainnya . Inilah cerita campuran anta...