chapter 10

24 4 1
                                        

Setelah satu jam menunggu, akhirnya akan tiba waktu Replica untuk tampil. Para personil idolish7 kembali ke sisi panggung untuk kembali bersiap sebelum lagu terakhir mereka. Tetapi ...

Bruk

Replica melihat kearah suara tersebut berasal. Dia dapat melihat Riku sudah jatuh terduduk disana. Dengan cepat para personil idolish7 yang lain, Tsumugi juga para staf menghampirinya. Tak lupa juga para staf membawa inhealer yang rumayan besar.

Riku menggenggam baju bagian dadanya erat-erat karena sesak. Nafasnya juga tersengal-sengal dan tubuhnya berkeringat. " Nanase san, sebaiknya kamu beristirahat sekarang. " Kata Iori denagn wajah yang khawatir. Begitu juga yang lain. Riku menggelengkan kepalanya " A-aku tidak apa kok ... La-lagi pula ini ... Yang Ter.. akhir kan ? A-aku ma-masih bisa tampil ! " Katanya dengan nafas yang terengah-engah. Tetapi, tetap berusaha untuk tersenyum dan terlihat sehat.

" Jangan paksakan dirimu Riku san ... Kamu harus istirahat ... " Kata Tsumugi dengan nada yang iba. " Tidak ! Aku masih bisa ! " Jawab Riku dengan wajah memohon yang menyakitkan orang melihatnya. Tsumugi tidak tega melihatnya " Tidak Riku san, kamu harus beristirahat ... Ayo ... Pakai Inhealer mu ... " tetapi dia harus tegas.

" Tidak ! Aku tidak mau ! Aku masih bisa ! " Teriaknya dengan nafas yang masih tersenggal-senggal dengan kepala berusaha menghindar dari masker berisi inhealer yang berusaha dipasangkan oleh staf dibelakangnya.

" Riku kun .... Jangan khawatir ... Kami akan menggantikan mu .. " kata Sogo menenangkan sambil menepuk bahu Tamaki . Tamaki mengangguk " Tenang saja Rikkun ! Serahkan pada kamii " ujarnya dengan senyum menyemangati diwajahnya.

" Tidak! Jangan ! Aku tak ingin para penonton kecewa ... " Katanya dengan nafas yang berat dan wajah yang memohon. " Nanase san ! " Panggil Iori yang mulai kesal dengan sikap keras kepala Riku.

" Tidak ! " Jawabnya lagi. " Tsumugi san , tolong " ujar Iori melihat kearah Tsumugi. Tsmugi mengangguk dengan wajah enggan " tolong pa- "

" Tunggu ! " Kata Replica tiba-tiba sambil berjalan kearah mereka dengan Kuro dan Shiro yang mengikutinya. Para staf disekitar Riku , idolish7 , juga Tsumugi melihat kearahnya. " Maaf Tsumugi san, apa yang terjadi ? " Tanyanya kepada Tsumugi.

" Umm ... Begini Re san, Riku san memiliki penyakit asma bawaan dan sekarang asma nya kambuh. Dia harus beristirahat sekarang juga diberi inhealer. Tetapi, dia menolak dan ingin tetap tampil. " Jawab Tsumugi menjelaskan.

" Hmm ... Terimakasih atas informasinya. " Ujar Replica singkat sambil melihat kearah Riku yang sudah kepayahan. Dia berjalan kearah nya dan duduk disebelahnya.

" Riku senpai, kamu masih ingin tampil ? " Tanyanya kepada Riku. Riku mengangguk pelan dengan wajah penuh harapan. " Baiklah kalau begitu " jawab Replica sambil mengangguk.

" Kuro, Shiro, tolong kalian alihkan para penonton untuk sementara. " Kata Replica sambil melihat kearah Kuro dan Shiro . " Okke nii sama ! " Jawabnya bersamaan dengan anggukan. Kuro pun ikut mengangguk.

" Oh iya, bisa kalian berikan “itu” kepadaku ? " Tanya Replica kepada mereka berdua. " Oh ! Iya ! " Jawab Shiro sambil berlari kearahnya dengan satu tangan yang menggenggam. Replica mengulurkan tangannya dan Shiro meletakkan sesuatu ditangan Replica. Dengan cepat Replica mengepalkan tangan yang berisi sesuatu itu hingga mereka semua tidak bisa melihatnya.

" Thanks " ujar Replica . Shiro hanya tersenyum manis kepadanya. Kemudian ia berlari kearah Kuro dan menarik tangannya untuk segera berlari menuju panggung.

' Apa itu ?! ' pikir mereka semua bersamaan kecuali Riku juga Replica. " Riku senpai, buka mulutmu, aku akan memberikan obat agar kamu merasa lebih baik dan kamu dapat tampil seperti sebelumnya. " Kata Replica sambil tersenyum lembut.

Riku melihat kearahnya dengan wajah enggan. Personil idolish7 kecuali Riku juga Tsumugi merasa curiga dengan obat yang dikatakan oleh Replica. Begitu pula dengan para staf di sekeliling mereka.

Riku terdiam sebentar dan kemudian mengangguk perlahan. Dia membuka mulutnya. Re tersenyum kecil dengan tangan yang mulai mendekati mulutnya. Obat itu akhirnya terlihat. Obat itu berbentuk seperti berlian kecil yang bening seperti kaca.

Dengan cepat staf yang ada disampingnya itu menghentikan tangannya sebelum sempat memasukkan obat itu kedalam mulut Riku. Replica yang kaget, langsung menyembunyikan obat itu didalam kepalannya.

Dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman staf tersebut dan bahkan sebelum Replica sempat melakukan apapun Yamato juga Sogo langsung menahan tubuhnya agar tak kemana mana.

" Maaf ... Kenapa kalian menahanku ? " Tanyanya sedikit kesal. " Tak kubiarkan kamu menyakiti center kami Re Kun " jawab Sogo dengan wajah yang menyeramkan. " Kami tidak akan membiarkan kamu memberikan obat aneh itu kepada Riku. " Lanjut Yamato.

" Ini cuma obat biasa, bukan obat yang aneh Yamato senpai. " Ujar Replica masih kesal. " Apa buktinya ?! " Kata Mitsuki. " Apa yang kami lihat sedari tadi, sudah cukup bagi kami untuk membuktikan bahwa itu bukan obat yang normal. "  Lanjut Iori dengan wajah setenang yang ia bisa.

" Maneejeer sebaiknya mungkin Manejer perlu menelepon polisii " kata Tamaki kepada Tsumugi. Tsumugi mengangguk dan mulai mengetikkan nomor telepon polisi di handphonenya. " Re~ Aku tak percaya kamu berbuat hal seperti ini~ " ujar Nagi dengan wajah yang serius.

Riku mulai merasa sedikit pusing dan lemas karena tidak segera diobati sebelumnya. Replica yang menyadari hal itu langsung berkata " Kalian ini mau Riku senpai jadi lebih baik atau tidak sih ?! Hah ?! Lepaskan aku !! Kalian kira aku kriminal atau apa hah ?! " sedikit berteriak saking kesalnya.

" Tidak akan " jawab Yamato juga Sogo bersamaan. " Aku tau ! Aku mengerti kalau kalian tidak mempercayaiku karena memang aku berperilaku buruk ! Tapi bukan berarti aku yang seperti ini jahat kan ?!! " Teriaknya kesal.

" Tch ! " Karena sadar tidak ada yang menghiraukannya Replica langsung menyikut perut Sogo juga menyundul kepala Yamato yang berada tepat di atas kepalanya. Tak lupa juga sebagai penutup ia memukul tangan sang staf. Mereka bertiga pun melepas Replica karena apa yang dilakukannya itu.

Dengan cepat Replica memasukkan obat ditangannya itu kedalam mulut Riku yang ia buka sebelum ia masukkan. Riku yang pastinya kaget dengan hal itu langsung menutup mulutnya dan melihat kebawah dengan badan yang gemetaran.

" Aahh !! Lihat apa yang sudah kamu lakukan Re ?! " Kata Mitsuki sambil berlari kearah Sogo , Yamato , juga sang staf. Tamaki dan Nagi mengikutinya. Iori berlari kearah Riku " Nanase san ! " Panggil nya panik.

" Pu- " Riku membuka mulutnya. " P-pu ? " Ulang Iori. " Puaaahh !!! " Lanjut Riku sambil mengangkat kepalanya. " E-eeehhh ??!!! " Teriak Iori, Mitsuki, Nagi, Tamaki, bahkan Sogo, Yamato, juga staf yang sedikit merasa sakit dan Tsumugi yang hampir menelepon polisi juga ikut berteriak bersamaan. Sedangkan Replica hanya menghela nafas lega.

" Ka-kamu ... Tidak apa-apa Nanase san ? " Tanya Iori kepada Riku. " Hm ? Tentu saja ! Malah setelah minum obat itu aku merasa lebih baik ! " Jawab Riku dengan semangat. Memang bila diperhatikan nafas nya sudah normal , wajahnya juga sudah lebih cerah.

" Ka-kalau begitu ta-tadi ? " Tanya Mitsuki. " Tadi yang mana ? " Jawab Riku dengan kepala sedikit dimiringkan. " Setelah minum obat tadi. " Ujar Iori memperjelas perkataan kakaknya. " Ohh , itu ... Tadi saat obatnya masuk ke mulutku rasanya dingin sampai gemetaran deh aku. " Jawab Riku sambil sedikit tertawa.

Tsumugi menghembuskan nafas lega melihatnya tidak apa-apa. Personil idolish7 yang lain hanya melihat kearah satu sama lain sambil tertawa. Begitu juga dengan para staf. Replica tersenyum kecil dan kemudian mengacak-acak rambut Riku " Sana pergi ! Mereka sudah menunggu kalian. " Sambil menunjuk kearah panggung.

" Ah! Iya! Cepat kalian bersiap! " Kata Tsumugi mengingatkan. Para personil idolish7 pun bersiap dengan cepat. " Riku san ? Kamu benar-benar tidak apa-apa ? " Tanya Tsumugi kepada Riku yang sedang bersiap. " Iya! Tentu saja! Aku merasa sangat segar ! " Jawabnya sambil tersenyum. Wajahnya memang terlihat segar sekali, sama seperti saat sebelum tampil. " Baiklah kalau begitu, semangat ya ! " Kata Tsumugi lagi sambil tersenyum menyemangati kearah Riku dan juga personil idolish7 lainnya yang sudah berjalan menuju panggung.

" Ini diaa , yang telah ditunggu-tunggu persembahan terakhir dariii ... Idolish7 !!!/. " Kata Shiro dan Kuro bersamaan sedari kembali berjalan masuk ke sisi panggung.
Idolish7 pun menyanyikan lagu terakhir mereka diacara kali ini.


For .... ( Discontinued )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang