Chapter 12

21 5 2
                                    

Dia melihat kearah Sogo " Sou chaann !! Ayoo " Panggil nya. Sogo yang mendengar suara Tamaki itu langsung keluar dari pikirannya " Ah !  iya, iya ! " Jawabannya sambil mengejar mereka. Selama kejadian itu terjadi Replica berpikir ' Semoga, tidak terjadi apa-apa ... '

Mereka semua berjalan menyusuri kota yang sepi itu. " Senpai ? " Panggil Replica. " Ya ? " Jawab Sogo dan Tamaki bersamaan. " Eh ? " Kata mereka lagi sambil melihat kearah satu sama lain. " Ah .. Maaf ... Umm dikota ini ... Kalau malam sepi sekali ... " Ujar Replica menanggapi pemandangan disekelilingnya. " Memaang , tapi biasanyaa tak sesepi inii " jawab Tamaki. " Hm ? Jadi biasanya ramai nii san ? " Tanya Shiro sambil memiringkan kepalanya. " Tidak juga sih, tapi masih rumayan banyak orang berlalu lalang biasanya. " Jelas Sogo. Tamaki mengangguk " hmm ~ hmmm "

' Berarti... Seharusnya tak sesepi ini kan ya ? ' kata Replica dengan nada serius didalam hati. ' Sepertinya begitu... Pantas dari tadi kami merasa ada yang aneh.. ' jawab Shiro bertelepati dengan Replica. Replica menghela nafas ' Kalian berdua tolong perhatikan sekitar ya ? ' ujarnya dalam hati dengan serius. ' Okay Master ' jawab Shiro dan Kuro bersamaan dengan telepati.

Replica melihat kearah Tamaki disebelahnya itu yang ternyata sedari tadi memperhatikan Replica " E-etto ... Ada apa Tamaki Senpai ? " Ujar Replica canggung. " Hmm ~ Ada apaa Rechiii ?? Kok kelihatannya kamu dari tadi serius sekali mukanyaa ?? " Tanya Tamaki yang masih memandangi muka Replica itu. " Ti-tidak kok senpai ! Hanya... Teringat se-sesuatu ! " Jawab Replica sedikit panik. " Ohhh " ujar Tamaki menanggapi dengan polosnya.

Ternyata tidak hanya Tamaki saja yang memperlihatkan Replica , Sogo juga sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Replica bahkan hingga saat itu pun masih memperhatikannya. ' Aneh ... Sepertinya ... Dia menyembunyikan sesuatu.. ' kata Sogo dalam hati. Replica celingak-celinguk kanan juga kiri dengan wajah penuh waspada. Kuro dan Shiro juga terlihat sangat waspada akan sekitar.

Tiba-tiba saja entah darimana datangnya dua orang laki-laki sudah mendekap tubuh Sogo dengan tangan kirinya dan tangan yang satunya mengarahkan pisau ditangannya itu ke leher Sogo. Sogo kaget tentunya , dia berusaha melepaskan diri dari lelaki itu. Tetapi tanpa disangka-sangka walaupun tubuh lelaki itu tidak lebih besar darinya , lelaki itu sangatlah kuat.

Tamaki, Replica, Kuro, dan Shiro langsung melihat kearah belakang dan menemukan Sogo dalam kondisi seperti itu. " Tch! " Kesal Re. " Hei kau ! Lepaskan Sou Chan !! " Kata Tamaki dengan keras. " Hee ? Kenapa ? Sepenting itukah orang ini padamu ? " Kata lelaki itu semakin mendekatkan pisaunya ke leher sogo .

" Lepaskan- ummp ! Ummpp !! " Mulut Tamaki ditutup oleh lelaki lain dari belakangnya. " Ummpp !! Ummppp !!! " Tamaki berusaha melepaskan diri. " Diam ! " Teriak laki laki itu sambil memukul leher Tamaki hingga pingsan. Sogo membelalakkan matanya " Beraninya kau ... "

" Lepaskan Mereka ! " Teriak Replica. Dia menyerang lelaki yang memukul Tamaki tadi dengan sebuah pukulan. Lelaki itu menghindar " Kamu .... Lemah ternyata dalam kondisi seperti ini. " ujarnya Sambil menyeringgai. Dia melempar tubuh Tamaki itu dengan tangan yang tiba-tiba berubah menjadi besar ke arah sebuah toko yang sudah tutup didekat mereka.

Sebelum menabrak toko itu Replica berhasil menangkap tubuh Tamaki dengan konsekuensi dia menabrak toko itu dengan keras. Mulutnya memuntahkan sedikit darah karenanya. Ia jatuh terduduk setelah menabrak seng toko itu dengan Tamaki yang aman dipelukannya.

Tangan besar lelaki itu telah kembali ke ukuran semula. " Bagaimana ? Enak ? " Katanya sambil tersenyum kepada Replica yang masih tidak bergerak dari tempatnya.

" Hentikan ! " Teriak Sogo dengan wajah menyeramkan. Lelaki yang tadinya melihat kearah Replica sekarang meihat kearahnya. Kemudian ia kembali tersenyum " Lalu apa ? Kamu saja tidak bisa kemana-mana sekarang . " Katanya. " Ughh... " Geram Sogo. Dia sangat marah sekarang lebih marah lagi karena tak bisa melakukan apa-apa.

Shiro dan Kuro sedari tadi terus memperhatikan lelaki itu. " Hm ? Ada apa adik kecil ? " Kata lelaki itu sambil tersenyum kearah Shiro dan Kuro sedari berjalan kearah mereka. " Shiro Chan ! Kuro Chan ! Menjauh dari sana ! " Teriak Sogo yang masih berusaha untuk melepaskan diri hingga lehernya terkena sayatan pisau.

" Bercanda ! " Kata lelaki itu , kedua tangannya membesar dan langsung memukul Shiro juga Kuro bersamaan. Lelaki itu tersenyum, Sogo terbelalak matanya hingga mengeluarkan air mata. Tetapi ketika tangan lelaki itu kembali seperti semula , Kuro dan Shiro tak ada disana !

" Halo kak !! " Panggil Shiro sambil menepuk punggung lelaki itu. Lelaki itu melihat kebelakang dan disitulah mereka , melihat kearahnya sambil berpegangan tangan. " Beraninya kalian menyakiti master kami " ujar Shiro yang tersenyum dan Kuro yang datar bersamaan. " Heh , kalian bisa apa ? " Kata lelaki itu yang kembali membesar , siap memukul mereka. Shiro tersenyum " bisa ini ! "

Tangan kiri Shiro juga Kuro mengarah ke perut lelaki itu. Tepat sebelum pukulan lelaki itu mengenai kepala mereka berlian besar tajam berwarna bening dari Shiro dan berlian besar tajam berwarna hitam gelap dari kuro menusuk perut lelaki itu bagian kanan juga kiri. Lelaki itu pun tumbang. " Fuuhh ... " Shiro menghela nafas lega. Kuro hanya melihat kearah Sogo yang berwajah kaget juga tak percaya akan apa yang terjadi.

Replica yang entah kapan bangunnya tiba-tiba sudah berada dibelakang lelaki yang menahan Sogo. Lelaki itu baru sadar ketika Replica sudah dibelakangnya dan memukul leher bagian belakang nya hingga pingsan . " Telat " ujar Replica singkat.

Sogo yang sudah bebas itu masih berwajah tak percaya dan butuh banyak penjelasan. Replica berlari kearah Tamaki yang ia tidurkan di tanah. Replica mengangkat nya dan menggendongnya di belakang. Sogo membuka mulutnya " a- "

" Nanti Sogo senpai ! Sekarang kita harus pergi ke asrama secepatnya ! Kuro, Shiro , tolong ! "  Kata Replica yang sudah berlari membawa Tamaki dipunggungnya. Shiro juga Kuro mengangguk dan langsung menarik Sogo agar berlari dengan cepat. Mereka pun berlari dan berlari hingga akhirnya sampai didepan pintu Asrama mereka.

For .... ( Discontinued )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang