06 (2)

852 156 29
                                    

JANGAN LUPA VOTE YA, READERSNIM! ;)

•••

Kehidupan sehari-hari Lee Chaeryeong pun menjadi berantakan.

Mulai dari teman temannya yang menjauh. Banyak orang orang di sekolahnya yang mengatainya sebagai pembunuh.

Kesempatan ini digunakan oleh orang orang yang tidak menyukai Chaeryeong untuk membullynya. Tidak akan ada yang mau membela seorang pembunuh.

Hanya Chaeyeon, kakaknya, yang selalu menjaga dan membelanya. Bahkan Mingyu juga menjauhi Chaeryeong.

Chaeyeon yang merupakan ketua ekskul dance merasa sangat sedih saat Chaeryeong memutuskan keluar dari ekskul. Padahal adiknya itu sangat berbakat dan menyukai dance.

Tapi Chaeyeon juga tidak bisa memaksa. Ia juga kasihan melihat Chaeryeong terus terusan menjadi bahan bullyan di dalam ekskul mereka dan dijauhi. Sampai sampai beberapa anggota tidak mau ikut latihan jika ada Chaeryeong.

Chaeryeong hanya bisa menahan rasa iri -tapi sekaligus bangga, saat Chaeyeon berhasil memenangkan lomba dance.

Chaeyeon dikirim ke luar kota untuk mengikuti lomba yang lebih besar.

Awalnya, Chaeyeon ingin membatalkannya karena ia cemas meninggalkan sang adik. Tapi Chaeryeong meyakinkannya bahwa semua akan baik baik saja. Bagaimanapun, Chaeryeong tidak ingin kakaknya melepaskan impiannya hanya demi dirinya.

Toh, masih ada eommanya di rumah yang menemaninya.

Walaupun eomma tidak bisa menjaganya di sekolah.

Dengan langkah pelan dan perasaan yang penuh ketakutan Chaeryeong melangkahkan kakinya menuju kelas.

Tertangkap jelas olehnya pandangan siswa siswi yang saat ini sedang memandangi dirinya. Ada yang memasang ekspresi takut, jijik, beberapa ada yang iba. Selalu begitu, seperti biasa.

Chaeryeong menunduk, menatap langkah kakinya sendiri. Tanpa sadar ia menabrak seseorang, lelaki dengan tubuh tinggi. Chaeryeong mendongak menatap lelaki itu.

Kim Mingyu.

"Hati hati! Jangan dekat dekat dengannya, oppa! Dia itu kotor!" Seru seorang gadis yang mendekati mereka dan manatap sinis ke arah Chaeryeong, membuat Chaeryeong menundukkan kepalanya lagi.

Ia takut.

Kim Yeri, penggemar Mingyu, adalah orang yang selalu dan paling sering membully dirinya sejak kejadian buruk itu. Ia bahkan menyebarkan rumor yang tidak tidak.

"Menjauhlah dariku, Chaeryeong-ssi." Beberapa patah kata yang keluar dari mulut Mingyu berhasil menusuk Chaeryeong tepat di hati nya. Chaeryeong tidak boleh menangis. Ia menahan air mata nya sekuat tenaga.

Mingyu benar benar serius menjauhinya.

Setelah itu, Chaeryeong harus pasrah dibully lagi oleh Yeri dan teman temannya. Ia tidak bisa berbuat apa apa.

Chaeryeong hanya bisa berteriak, memohon, menangis, saat Yeri berusaha membangkitkan traumanya dengan menunjukkan pistol palsu di depannya.

Percuma Chaeryeong berharap ada seseorang yang menolongnya.

Tidak ada pahlawan selain Chaeyeon.

Bahkan Mingyu yang Chaeryeong harap bisa selalu menjaganya, malah menjadi salah satu sumber luka terbesarnya saat ini.

Karena sedih melihat putrinya, ibu mereka memutuskan untuk membawa Chaeryeong dan Chaeyeon pindah ke kota lain. Mereka akan menyewa apartemen kecil, tinggal dengan nyaman tanpa mendengar gosip tetangga tentang mereka. Berharap hal itu bisa membuat Chaeryeong kembali bersemangat.

Chaeryeong juga berpikir, dengan begini ia bisa melupakan Mingyu. Dan berharap tidak akan pernah melihat Mingyu atau mendengar nama itu lagi di dalam hidupnya.

•••

Memori memori buruk itu tidak pernah menghilang satu haripun dalam hidup Chaeryeong. Terus menghantuinya, bahkan datang ke dalam mimpinya setiap malam membuat Chaeryeong terbangun pagi pagi buta.

Chaeryeong juga sudah bukan seperti Chaeryeong yang dulu lagi.

Chaeryeong yang dulu ceria, selalu tersenyum, kini sudah tidak ada lagi.

Yang ada hanyalah Chaeryeong yang dingin, dan menutup diri dari siapapun.

Tapi Chaeryeong selalu berusaha agar ia terlihat kuat di depan kakaknya terutama eommanya yang selalu bekerja keras untuk mereka.

Bertahun tahun kemudian, eomma meninggal dunia karena sakit.

"Chaeryeong, hidup memang tak selalu manis. Ada tawa, ada tangis. Ada yang menyayangi, ada yang menyakiti. Percaya pada eomma, suatu hari akan ada cahaya yang mengusir kegelapan. Dan meskipun semesta tidak berpihak padamu, eomma dan Chaeyeon akan selalu menyayangimu."

Itu adalah kata kata terakhir yang diucapkan eommanya pada Chaeryeong. Dan akan selalu Chaeryeong ingat sampai kapanpun.

Kenyataan paling pahit yang harus dialami oleh Lee bersaudara, mereka harus menjadi yatim piatu di usia muda.

Mereka sudah tidak punya siapa siapa lagi. Tidak ada saudara/kerabat yang bisa membantu mereka. Mereka hanya memiliki satu sama lain. Chaeyeon hanya memiliki Chaeryeong, dan Chaeryeong hanya memiliki Chaeyeon.

Beban tanggung jawab sepenuhnya berpindah ke pundak Lee Chaeyeon.

Sebelum meninggal, eomma mereka sudah mewasiatkan sejumlah tabungan dan membelikan sebuah rumah di kota lain.

Tapi karena Chaeyeon sebentar lagi lulus sekolah, mereka menunda kepindahan mereka ke kota itu.

Maka Chaeyeon harus berjuang belajar mati matian di semester terakhir di sekolahnya, tapi ia juga harus bekerja paruh waktu demi kehidupan mereka berdua. Chaeyeon tidak mengizinkan Chaeryeong ikut bekerja karena khawatir. Chaeyeon memang selalu protektif kepada adiknya.

Chaeryeong jadi sering sendirian. Rasa kesepian selalu menghampirinya, terkadang memancing ingatan ingatan buruk itu datang tanpa di undang.

Hidup Chaeryeong yang dulu menyenangkan sudah musnah, kegelapan menggantikannya.

Setelah Chaeyeon lulus sekolah, mereka pindah ke kota lain sesuai wasiat ibunya. Chaeyeon akan kuliah dan bekerja disana.

Lingkungan rumah baru mereka sangat nyaman. Tidak ramai, tetapi juga tidak terlalu sepi. Pohon pohon menghiasi di sepanjang jalan sehingga udaranya segar.

Disitu lah, akhirnya Lee Chaeryeong menemukan cahaya.

Kang Taehyun.

Flashback OFF

•••

"Kau seharusnya melindungi Chaeryeong. Dia korban. Dia tidak salah, hanya takdir yang terlalu kejam padanya."

"Aku tau aku salah, Taehyun. Aku menyesal. Tapi saat aku menyadarinya dan ingin meminta maaf, mereka sudah pindah. Setelah itu aku tidak pernah tau kabar mereka lagi." Mendengar penjelasan Mingyu, Taehyun hanya bisa menghela napas.

"Sekarang aku sudah tau dia disini. Aku akan berusaha meminta maaf." Lanjutnya.

"Aku ingin melakukan hal yang seharusnya aku lakukan sejak dulu. Aku ingin menjaga dan melindunginya." Taehyun berdecih mendengar kata kata sepupunya itu.

"Lebih baik jauhi dia. Untuk urusan melindungi, hyung tidak perlu khawatir. Karena Lee Chaeryeong akan aman bersamaku."

•••

Tidak akan aku biarkan siapapun menyakiti Chaeryeong ku, sedikitpun.

•••

To Be Continued...

Maaf karena ceritanya jadi makin aneh dan gaje guys :')

Dan makasih banget buat yang masih menunggu update nya.

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT.

midzykuhibiniu

MYSTERIOUS ✔ - TAERYEONG (Taehyun Chaeryeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang