Part 31

1.8K 264 216
                                    

(Slide for mulmed: Sweet Night)

Waw 1 tahun akhirnya dongeng halu ini menyentuh kepala 3. Stay tuned and keep vomment yaawhh.

***

Kabut tebal turun membungkus Situ Patenggang di malam hari. Taehyung dan yang lainnya sudah berada di aula Glamping Lakeside, padahal acara malam keakraban sudah berjalan sejak tadi sore. Kelima orang itu mengambil tempat di bagian paling belakang lingkaran peserta, tidak ingin mengganggu berjalannya acara. Walaupun sempat sedikit terusik, saat Taehyung dan Jungkook lebih dulu masuk ke aula bersamaan setengah jam yang lalu.

Di dalam sana, sebanyak ratusan mahasiswa yang berkuliah di seantero Bandung Raya yang berasal dari Jakarta ikut berkumpul lesehan pada hamparan tikar rotan dalam ruangan besar aula milik penginapan. Di organisasi tersebut, Jimin--- ketuanya---akan segera lengser digantikan oleh adik tingkat mereka.

Jungkook dan Taehyung duduk bersandar pada dinding tepat di belakang ketiga gadis itu mendengarkan Jimin yang sejak mereka datang masih berbicara didepan sana. Selagi seluruh perhatian orang tertuju pada lelaki itu, Eunha tak sengaja melihat seseorang familier di arah yang berlawanan. Gadis itu pun memberitahu Naya tanpa membuat keributan yang hanya sempat ditanggapi tatapan malas.

"Tau ada nenek lampir gini males gue ikut. Mendingan kita staycation aja sendiri," celetuk Eunha sebal.

"Gue nggak tau Jennie ikutan organisasi ini. Biarin aja lah. Ini juga kita bela-belain ke sini buat ngehargain kak Jimin. Nggak mungkin Jungkook sama Taehyung nggak dateng soalnya mereka udah janji, Eun." Naya menyengir sambil menepuk-nepuk puncak kepala Eunha yang semakin memandangnya tak percaya. "Gue serius nggak apa-apa. Lebih ke bodo amat sih."

Taehyung yang duduk di depannya menarik ujung rambut Naya yang terikat rapi. Sengaja berniat iseng karena dilanda kebosanan.

"Ay, jadi bawa UNO nggak?" Taehyung merapatkan kedua lututnya ke atas lalu menarik bahu Naya mundur supaya gadis itu bisa bertumpu padanya.

"Bawa. Kenapa?"

"Mana?" Taehyung menarik tas kanvas dari pangkuan Naya. "Aku mau dong, Ay."

"Di tas ransel, bukan di sini," ucap Naya menahan tali tasnya.

"Ya udah nggak apa-apa, pinjem tas kamu."

"Mau apa?"

Taehyung terkekeh melihat wajah Naya yang sudah mulai malas meladeninya. "Lip balm. Dingin, bibirku kering perih banget, Ay."

Lantas Naya pun mengambil barang yang dimaksud untuk membubuhkan stik pelembap bibirnya pada Taehyung. Setelah itu, dia juga menggosokkan minyak telon di kedua tangan Taehyung yang terasa hampir membeku. "Dingin banget emangnya?"

"Banget," ucapnya seraya berniat bergeser maju mendekat ke arah Naya. "Tolong pacarnya dipeluk dong."

Meringis sangat jengkel, Naya pun menoyor kening lelaki tampan itu tanpa ampun hingga belakang kepalanya terantuk ke dinding. Kedua orang itu ditertawakan Jiwon dan Jungkook yang sempat melihatnya. Cepat-cepat Naya mengusap rambut kekasihnya merasa bersalah.

"Sini deh kamu yang di depanku aja."

"Mau ngapain?" curiga Taehyung masih mengusap kepalanya sendiri. Akhirnya mereka berpindah posisi, Naya menghimpit dinding dengan Taehyung yang berada di depannya.

"Diem aja udah."

"E-eh?! Tangan kamu kok masuk-masuk, Ay?" Tubuh lelaki itu meremang seketika saat sebuah telapak tangan menyusuri permukaan punggungnya. Padahal Naya hanya melumuri minyak telon kembali di situ, tapi tubuh besar itu malah menggeliat kegelian. "Jangan mancing, Ay! Ini banyak orang!"

🌸 Just Don't Go (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang