Part 38

1.8K 272 335
                                    

Minta tolong banget jgn terlalu demanding 'kapan nikahnya' 'masalah mulu' 'salah paham mulu' 'pelakor mulu'. Kalo udh bosen sama mereka pliss tinggalin aja. Salah paham kan manusiawi, ya kali cerita receh kyk gini konfliknya supranatural bunuh2an. Ini pun mungkin gw lagi salah paham sama yg pada demanding. Entah sebenernya sayang sm cerita ini atau benci bgt tuh beneran gak ketebak. Sampe vote aja nggak tp isi komennya cuma next atau kalo gak ngomel mulu. Setiap works di sini tuh emang jalan gitu aja weh tanpa alur, tp sejak awal udah di-setting endingnya gimana. Dahlah bye *macak abangnya Jinae sekejap

***

Memijit keningnya sendiri, Taehyung berjalan mondar-mandir tepat di depan tersangka yang sudah hilang nyali. Mengangkat wajah pun, gadis itu tak mampu sebab derap langkah Taehyung ikut memacu tegangan untuk jantungnya.

Naya melirik kecil tapi juga tajam pada seorang lelaki yang bersikap acuh tak acuh pada nasibnya setelah ini. Ia menggumam, "Jeon, gue benci lo."

Si pemilik nama menoleh keheranan lalu berprotes. "Ini gue dituduh ngebocorin part time lo yang nggak jelas itu? Cek dulu prasangka lo bener apa nggak njir! Emosi gue lama-lama."

"Lo emang janji nggak nyusulin. Terus kenapa jadi Taehyung yang nyusulin gue, hah?"

"Ge'er banget sumpah lo, Nay. Bang Wooshik tuh ngajakin Taehyung ke Foxy Fox. Bukan gue yang suruh, dih...."

Dengusan kasar dari Taehyung membuat keduanya bergidik hebat. Sempat melupakan sejenak tentang keberadaan makhluk itu di antara mereka.

"Udah?" Lalu Taehyung cepat beranjak ke arah Jungkook, menepuk pelan bahunya yang berangsur mencengkramnya kelewat kasar. "Lo tau dan lo diem aja saat tau sahabat lo ngelonte?" tanyanya kecewa.

"Anj! Gue juga diem waktu lo suruh diem?! Lupa?"

"Wah kacau sih lo!" keluh Taehyung lagi.

"Gue diem, karena gue tau lo juga mau ke sana, sat. Feeling gue bilang kalian bakal ketemu. Dan ramalan gue bener kan?" Jungkook tertawa sinis lalu kembali menatap layar laptop di pangkuannya. "Minggir lo, gue mau lanjut nugas."

"Emang gak punya otak beneran lo, Kook." Taehyung menjeda sebentar, lalu segera merubah intonasinya. "Gue mau ngomong berdua sama Naya di sini. Lo masuk ke kamar, bisa?"

"Lo berdua aja lah yang ke kamar. Gue duluan yang di sini dari tadi."

"Ck... Gue lagi emosi banget, takut kelepasan." Jungkook mengangkat bahunya sekilas lalu menyumpal kedua telinganya dengan sepasang earphone wireless. Monitor menunjukkan pemutar lagu yang sedang bekerja. Diam-diam, suaranya dibisukan tanpa tepergok oleh Taehyung maupun Naya.

Merasa urusannya sudah selesai dengan Jungkook, maka Taehyung beralih pada Naya yang sedari tadi menunduk. Persis seperti seorang ayah yang marah pada putrinya. Perangai Taehyung malam itu begitu mengerikan.

🌸 Just Don't Go (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang