Part 2

2.7K 379 140
                                    

🌸

Setelah insiden Jiwon yang tiba-tiba mendapat period-nya, Jimin sedikit berlari menuju mobil dan mencari 'sesuatu' yang Naya maksud. Benar saja, Jimin menemukan satu pak pembalut yang sebenarnya sudah terbuka, tapi isinya masih banyak.

Sementara itu Jiwon masih sibuk di toilet, lalu tak lama gadis itu pun kembali ke tempat duduknya bersama Naya dan Jimin yang sedang melanjutkan makan.

"Thanks a lot, ya Nay," ucap Jiwon lega.

Naya tersenyum tipis sambil mengangguk. Dia sendiri pun sebenarnya cukup terkejut, untuk apa Taehyung masih menyimpan barang personal miliknya di mobil lelaki itu sendiri.

"Oh, mungkin persediaan untuk gebetan-gebetannya kalo lagi di jalan kali?" tanya Naya dalam hati.

Hari semakin sore tapi hujan tak kunjung reda. Mereka bertiga memutuskan untuk langsung pulang. Jimin pun mengantarkan kedua gadis itu ke kos mereka. Baru setelah itu, dia pulang ke rumah kontrakannya.

***

Malam pun datang, setelah mandi, Naya memutuskan untuk berkunjung main ke kamar sahabatnya yang hanya berjarak 2 kamar saja. Semoga saja Jiwon belum tertidur, karena Naya berniat untuk mengambil barang belanjaan yang sepertinya masih terbawa oleh Jiwon.

"Kim Jiwon," lirihnya dengan menempelkan pipi ke pintu kamar.

"Hmmm, bentar." Jiwon membukakan pintu dengan siku tangannya. Naya mengernyit bingung saat melihat satu tangan Jiwon yang menggenggam ponsel, dan satunya lagi memegang sendok.

Naya mencibirnya. "Tadi aja nggak mau makan. Laper kan? Sok gengsi sih lo!" Naya mencari makanan apa yang sedang jadi korbannya. "Yailah Ji, yoghurt banget malem-malem? Mana kenyang!!!"

Tawa keduanya meledak mengisi ruang kamar tidur itu. Lalu tiba-tiba terdengar suara dari ponsel Jiwon.

"Naya ya, By?"

Jiwon mengangguk ke arah ponsel.

"Baru dua detik pisah langsung video call. Jijik gue sama lo berdua," sindirnya saat menyadari Jiwon yang sedang melakukan video call dengan sang pacar.

Jiwon tertawa sambil memegang perut, dengan sendok yang berada di mulutnya. "Lo jadi tau kan sekarang, gimana perasaan gue pas awal-awal lo jadian sama kak Taehyung ? Gue juga jijik, anjir!"

Naya meringis tak enak, menyadari ucapan Jiwon ada benarnya. Dulu saat masih menjalin hubungan dengan lelaki yang namanya disebutkan Jiwon itu, Naya memang intens berkomunikasi dengannya. Padahal kala itu keduanya belum menjalani hubungan jarak jauh.

Sedangkan sekarang? Komunikasi keduanya semakin memburuk. Kesibukan Taehyung dan gengsi serta kebencian gadis itu padanya menjadi perpaduan yang sempurna.

Sepertinya salah jika orang lain menghakimi dan menganggap kalau Naya seorang gadis yang egois, tak punya hati. Kata-kata tadi lebih cocok untuk lelaki itu daripada dia sendiri, begitu menurutnya.

Naya beralih pada beberapa kantong plastik yang belum dibuka oleh Jiwon. Sepertinya itu memang barang miliknya yang terbawa tadi.

"JEON JUNGKOOK!!! PARK JIMIN!!!" Berasal dari ponsel Jiwon, terdengar pekikan suara seorang lelaki yang Naya hapal suaranya.

Kim Taehyung.

Lelaki itu, Jimin dan Jungkook memang tinggal dengan mengontrak di satu rumah yang mereka sewa secara tahunan. Ketiganya sama-sama bersahabat dari SMA dan memiliki kelompok eksklusif bernama Geng Bangtan. Bersama dengan 4 orang lelaki yang lain, yang saat ini masih berkuliah di Jakarta.

🌸 Just Don't Go (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang