Chapter 18 - Putus

6.8K 1.1K 226
                                    

Judulnya meresahkan ya
___________________________________________


Kemarin ada barang yang ketinggalan di kosnya Minho, jadi hari ini Jisung bakal ngambil dan karena saking buru burunya, dia sampek lupa ngabarin.

Tok tok tok...

Jisung ngetuk pintu kamar kekasihnya itu.

Pas dibuka, pemuda manis tersebut menyerngit heran karena ngeliat raut kaget Minho.

"S-Sung ke-kenapa kemari?"

Jisung makin kebingungan.

"Lo kenapa jadi gugup gitu sih Ho?"

"Ah enggak."

Padahal ketara banget kalau Minho lagi nyembunyiin sesuatu.

"Ada barang gue yang ketinggalan kemarin." tanpa permisi dan tanpa persetujuan, Jisung main ngelenggang masuk gitu aja ke dalam.

Dan di sanalah, Jisung kembali menyesali tindakannya.

Pemandangan yang Jisung liat sukses ngebuat dadanya kembali diserang rasa sesak.

Seorang cewek keluar dari kamar mandi, cuman makek handuk untuk nutupin tubuhnya.

Dan yang lebih mirisnya lagi, cewek itu adalah cewek yang sama dengan sosok yang diliat Jisung dua hari lalu dari dalam cafe.

Kwon Mina.

Niatan Jisung buat ngambil barangnya hilang seketika, senyum kecut lagi dan lagi terpatri di wajah manis tersebut.

Jisung langsung ngebalikin badannya, hendak pergi dari sana namun lengannya lebih dulu dicekal sama Minho.

"Sung ini gak kayak yang lo bayangin." ucap Minho dengan suara paling melas yang dia punya.

Ini semua gak kayak yang Jisung lihat, namun sayang, rasa kecewa ngebuat Jisung dengan mudah menganggap semua penyangkalan Minho hanyalah karangan belaka.

Jadi daripada ngebuang buang waktu di sini, lebih baik Jisung pergi.

"Ho, kita putus, ya?" Jisung gak nunjukin ekspresi sedihnya, melainkan mengulas sebuah senyum yang mana hal itu ngebuat Minho malin dilingkupi rasa bersalah.

Mina yang gak tau apa apa cuman bisa mematung di tempat sembari ngeliat pertengkaran dua lelaki di hadapannya.

"Sung, plis ini gak kayak yang lo bayangin, gue bisa jelasin."

Jisung ngegelengin kepalanya pelan kemudian ngelepas cekalan Minho di tangannya.

"Udah gak ada yang bisa dijelasin Ho, kita udah berakhir."

Dan tanpa ngedenger penjelasan Minho, Jisung seketika mengambil langkah pergi, ninggalin Minho yang meneriakan namanya, namun Jisung gak peduli, sumpah, dia cuman pengen balik ke kos dan tidur untuk ngelupain rasa sesak di dadanya meski cuman sejenak.

Sial, Jisung terlalu lemah, kenapa pula pandangannya mendadak memburam karena air mata?

Padahal tempo hari dia yang gak pengen putus sama Minho dan sekarang dengan egoisnya Jisung malah mengucapkan kata tersebut.

Namun gak bisa dipungkiri, Jisung bener bener kecewa di titik ini.

Bayangin aja, seorang cewek mandi di rumah cowok, terlebih hanya berdua, apakah masih ada cara untuk mempertahankan pikiran pikiran positif? Terlebih lagi dengan fakta kalau cewek tersebut merupakan cinta pertamanya si cowok.

Sayangnya Jisung udah dilingkupi perasaan sakit hati dan membiarkan segala prespektif buruk berkeliaran di kepalanya.

"Ck sialan."

Jisung ngumpat kala kakinya gak sengaja kesandung di trotoar jalan.

Pemuda manis itu jatuh dan menyebabkan kakinya terluka.

Tapi seolah gak peduli, Jisung segera bangkit lalu melanjutkan perjalan ke kos.

Luka di hatinya jauh lebih menyakitkan.

Luka di hatinya jauh lebih menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Percayalah lebah juga kesel sama Jisung, lebah juga kesel sama Minho, pengen bejek bejek terus pencet tombon unpub. Ora

Tertanda, 05/09/2020

Bee, ngok...

Dubbing [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang