02.

201 28 5
                                    

Eunbi berdiri di depan pintu apartemen nya
,sejak 15 yang lalu ia berusaha memencet tombol pasword apart nya, namun kedua tangannya dipenuhi barang barang,Bisa saja eunbi menaruh pot bunga tulip yang ia bawa itu ke lantai terlebih dahulu, namun buku buku tebal di tangan kirinya bisa saja melukai bunga yang baru saja ia beli,

Eunbi celingak celinguk berusaha mencari seseorang untuk membantunya, namun nihil,ya tentu, jam segini tidak mungkin tetangga tetangga eunbi yang mayoritas pembisnis itu ada dirumah,

Dia berdiri dengan tangan yang penuh,eunbi menunduk melihat kakinya yang sedang menendang nendang udara karena terasa pegal,harusnya dia telvon haechan,tapi sepertinya tidak mungkin,
Hah, sepertinya dia harus menunggu salah satu dari tetangga nya pulang,tapi sangat malam,

"butuh bantuan?"
Eunbi mendongak,dia terkejut hampir menjatuhkan pot yang ia peluk,lidahnya mendadak kelu,bahkan rasanya jantungnya pun nyaris berhenti berdetak,

"na?" ucapnya,entah kenapa matanya terasa pedas,eunbi menggeleng geleng kan matanya,"tidak,tidak,pasti berhayal lagi"

"woah orang korea juga?"
Kali ini eunbi sadar, ini tidak berhayal,"na jaemin?"

Eunbi tersenyum,berbeda dengan orang berperawakan tinggi kurus di depannya  yang sedang mengerutkan keningnya,"na jaemin?" ucapnya mengulangi kata eunbi,eunbi pun mengangguk, berusaha menetralkan nafasnya,

"tapi siapa na jaemin? Aku bukan na jaemin, heh dasar anak kecil"

Eunbi mengerjap, iya mungkin mirip laki laki di depannya itu hanya mirip na jaemin,tapi,bagaimana bisa,

'cltuk'

"hey"

"biar saya bantu"

Eunbi gugup,dia takut menangis,orang di depannya ini sangat lah mirip na jaemin nya,apa mungkin na jaemin masih hidup?

Tapi siapa yang di pemakaman?
Tidak masuk akal,

Laki laki itu meraih pot bunga yang di gendong eunbi,"sudah,heh jangan menatap ku seperti itu,kaya kenal aja"

Eunbi meneguk lidah nya,"i, iya" ucapnya lalu memencet tombol pasword apart nya,

'cklek'

"ah terimakasih"
Ucap eunbi setelah meletakan buku bukunya di meja ruang tamunya,

Eunbi baru sadar,laki laki itu memakai jas dokter,"k,kau dokter?"

"iya,perkenalkan aku Han daegang, dan kelihatannya kamu mahasiswa ya kan??"

eunbi mengangguk,"aku Hwang Eunbi, kau bisa memanggilku sinb, aku mengambil S2 fakultas kedokteran" ucapnya memperkenalkan diri,

"oh ya? Tampaknya kau juga seumuran denganku?"

Seumuran? Eunbi tidak yakin,ah apa karena wajahnya mirip jaemin jadi eunbi lebih yakin jika anak itu lebih muda darinya,

"mungkin?" jawabnya ragu,

Daegang melihat jam yang melingkar di tangannya,"ah aku harus pergi,sampai jumpa sinb"

Tanpa persetujuan eunbi,daegang berjalan dengan langakh tergesa gesa,tak lupa senyuman yang ia tujukan untuk eunb, siapa lagi?

Eunbi menutup pintu, lalu berjalan menuju sofa, dia medudukan badannya, lalu mengusap wajahnya kasar,"argh,na,apa itu kamu?"

"tapi tidak mungkin, aku mengantarkan mu  sampai ke pemakaman,apa itu reinkarnasi mu? Tidak tidak,apa dia kembaranmu?  Tapi kau anak tunggal na"

Eunbi mengacak ngacak rambutnya pelan,"han daegang,sepertinya aku oernah mendengar nama itu,tapi dimana?"

Eunbi mendongak, kala mendengar ada suara panggilan masuk,Lee haechan, ah pas sekali


---tbc

 《HE IS》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang