10.

131 24 5
                                    

"Alright enough to be here for today, see you next week"

"Yes sir"

Para siswa sisiwi bersiap untuk meninggalkan kelas,sudah dua jam mereka duduk dan fokus mendengarkan apa yang di ajarkan oleh dosen,itu cukup untuk membuat perut lapar.

"Sinb,"
Eunbi menoleh,tangannya yang sibuk memalukan laptop ke tas nya terhenti,netranya menangkap Jennie yang tengah menatapnya lamat lamat.

Eunbi bergidik ngeri,lalu menutup wajah Jennie dengan telapak tangannya membuat gadis bepipi sedikit cubby itu mendengus kesal lalu menghempaskan tangan Eunbi pelan.

"apa apaan kamu ini" ucap Jennie dengan nada kesal,

Eunbi melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi,"ada apa memandangku seperti itu?" Ucapnya tampa melirik Jennie.

"Kamu tidak ada rencana pulang ke korea?"─Jennie

Eunbi menggendong ranselnya,lalu kembali menatap Jennie,dia menghela  napas.

"tentu saja ada,tapi aku gatau kapan,sibuk terus" ucapnya,lalu berlalu keluar kelas diikuti oleh Jennie,

"umm iya juga,sebenernya aku juga merindukan keluargaku di korea,bagaimana kalau kita membolos?" Sungguh saran yang mustahil untuk dilakukan Eunbi,gadis bersurai blonde itu memukul pelan kepala Jennie,"ga mungkin,perjalanan ke korea memakan waktu yang tidak sedikit Jen,aku tidak mau ketinggalan banyakk materi"

Oke baiklah sekarang Jennie terlihat tersenyum kikuk,bagaimana bisa dia tidak tahu jika Eunbi adalah orang yang Gila belajar.

"sebenernya siapa sih yang memberimu motivasi untuk menjadi dokter" guman Jennie pelan,namun Karena jarak mereka berjalan cukup dekar,Eunbi masih bisa mendengar jelas apa yang dikatakan Jennie tadi,dia tersenyum tipis sangat tipis.

Eunbi dan Jennie berpisah di depan gerbang kampus,letak apartment mereka berlawanan arah,Jennie berjalan kearah timur dan Eunbi kearah Barat.

Baru 1 langkah,tangan Eunbi ditahan oleh seseorang,dia hampir saja menjerit namun setelah tau siapa yang melakukannya dia bernapas lega,itu Haechan.

"Kau mengagetkan ku can" ketus Eunbi,

Haechan tersenyum manis,lalu mengacak acak rambut Eunbi gemas,

"aku tadi melihatmu,niatnya ingin memanggil,tapi kulihat kamu sedang berbincang bincang dengan Jennie nuna,"─Haechan.

Eunbi merpaikan rambutnya yang sedikit bernatakan Karena Haechan,dia sudah terbiasa dengan Haechan yang memperlakukannya seperti adik(?) Padahal jelas jelas umur Eunbi lebih tua dari Haechan.

"dari mana saja?kenapa baru kelihatan?" Tanya Eunbi,Karena dia sudah lama tidka melihat Haechan berkeliaran disekitarnya.

"Banyak tugas,jadi aku tidak sempat menemuimu,apa Kau merindukanku?" jawab Haechan dengan wajah jahilnya,Eunbi menepuk pelan bahu Haechan,dia sangat benci melihat tingkat kepercayaan diri orang di depannya itu,"mana mungkin" ucapnya lalu berjalan mendahului Haechan.

"Heh kenapa ditinggall"─Haechan
"Kau cerewet"─Eunbi




"apa dia sudah pulang?"

"Tapi kenapa sangat sepi?"

"Ahh,pasti belum"

"apa aku ketuk saja ya"

"Oke aku ketuk"

'tok tok tok'

"Hahh benar benar belum pulang yah"

Laki laki dengan jas putih itu terlihat menekuk wajahnya,dia menunduk,memandang dua ticket yang ia pegang,lantas dia tersenyum .

"kenapa aku jadi merindukannya begini,"

Cukup lama terdiam Daegang mendongak,"apa aku jemput di kampusnya saja ya"
Dia berlari kecil menuju lift,dia memencet tombol lift agar terbuka.

Sesampainya di lantai paling bawah,wajahnya sumringah,dia berjalan dengan langkah cepat menuju parkiran untuk mengambil mobilnya,namun langkah nya terhenti kala melihat Eunbi tengah berjalan dengan santai,dengan baju khas anak kuliahan semestinya.Terlihat cukup manis di mata Daegang walaupun wajah Eunbi tak menampilkan senyum sedikitpun.

Tangannya terulur keatas,"Sinb!"

Gadis yang dipanggil namanya pun mendongak,dia tersenyum lalu menghampiri Daegang,

Saat smapai tepat di depan Daegang,senyum Eunbi tak sedikitpun luntur dari wajahnya,dia melihat Daegang dari atas hingga bawah,lalu menatap manik Daegang,"yaa Pak dokter,ada apa memanggilku?"

Daegang terkekeh,"mau mengobati otakku,seperti ya bermasalah" ucapnya lalu menoyor kepala Eunbi pelan,

"yang benar saja" kesal Eunbi,mini senyum diwajahnya tergantikan oleh wajah  orang merajuk.

"aku Hanya bercanda sin,um apa kamu sibuk?"─Daegang.

Masih dengan raut wajah kesalnya Eunbi menjawab,"iya aku sibuk"

"Sibuk ngapain?"

"Sibuk menyumpah serapahi mu dalam hati"

Daegang tertawa lepas,Eunbi yang melihat itupun Hanya mendengus kesal.

Tawa Daegang berhenti,saat melihat ada benda kecil panjang bertengger di bahu Eunbi,

Dia mendekatkan badannya ke Eunbi,dengan posisi menekuk agar Eunbi tak melihat apa yang bertengger di badannya,

Eunbi terdiam,dia membeku entah kenapa tumbuhnya menolak untuk diberikan oerintah,dan mulutnya engga mengeluarkan sepatah kata.

Daegang menyingkirkan ulat itu,walau sedikit jijik tapi dia tetap harus melakukannya,sekarang posisi mereka benar benar berpelukan,

"D-daegang,ada apa" ucap Eunbi terbata bata,

"aku nyaman dengan posisi ini,biarkan sejenak"
Daegang tidak berbohong,saat dia menekuk Eunbi rasanya benar benar nyaman,seperti ada energi yang ingin disalurkan padanya.

'what if my past and future are put together? How can fate mess with my feelings? on the one hand I'm comfortable with him on the other hand I can't forget him '






'what if my past and future are put together? How can fate mess with my feelings? on the one hand I'm comfortable with him on the other hand I can't forget him '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  Na Jaemin


Han Daegang





"I met you, but not you "



-tbc

 《HE IS》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang