03.

175 27 1
                                    

Eunbi meregang kan ototnya,dia mengambil ikat rambut lalu menguncir rambutnnya asal, hari ini tidak ada kelas namun dia bangun sepagi ini,kenapa? tentu saja karena terbiasa.

Setelah sikat gigi dan cuci muka eunbi  meraih ponsel yang ada di nakas,dia pun memutar musik,lalu merapikan tempat tidurnya,sesekali dia bersenandung kecil

"masak apa ya" gumam nya saat melihat isi kulkas nya yang terbengkalai,hanya ada sayuran dan susu, tidak ada makanan ringan karena eunbi tidak sempat beli,

setelah lama berfikir, eunbi pun tersenyum,

Eunbi tersenyum lebar kala melihat nasi goreng yang ia buat matang sempurna,dia pun menaruh ke piring untuk dimakan,karenahanya untuk dia jadi dia masak satu porsi saja,

Setelah mencuci piring bekas makannya eunbi berniat ke taman dekat apartnya,untuk menghirup udara pagi,

"huftt dingin sekali" ucapnya,ia memeluk kedua tangannya,udara pagi disini memang selalu dingin,ah walaupun sudah 2 tahun disini tetap saja tubuh eunbi akan terkejut.

"hey sin!!"
Eunbi menoleh ke arah suara,

Eunbi terkejut, lalu segera memalingkan wajahnya, berpura pura tidak mendengar panggilan tadi,

'puk'

Ah sial,batin eunbi, dia pun menoleh berusaha semaksimal mungkin agar tidak terlihat gugup,"siapa ya?" ucapnya,

Bohong.

Laki laki di depannya itu memasang wajah aneh,"baru kemarin?kamu lupa?"

"i-iya,aku tidak tahu kamu siapa" jawab eunbi tersenyum canggung,berharap agar laki laki di hadapan nya ini segera pergi, namun ekspetasi tidak seindah realita,laki laki itu tetap di sana, di depan eunbi, tertawa kencang seperti orang idiot,

"kamu sudah pikun ya?"

Eunbi melotot,"ya! Sembarangan!" serunya tak setuju dengan ucapan sang lawan bicara,

Laki laki itu berhenti tertawa,"oke baiklah, mungkin kemarin kita belum kenalan secara resmi makanya kamu lupa, itu hanya pertemuan sekilas,mungkin ingatanmu tidak setajam ingatanku"

Eunbi mendengus,sepertinya pura pura lupa jalan yang salah,"ya ya,sombong sekali" kesalnya,

"baperan,aku dr.Han daegang .kemarin aku menolongmu memegang pot bunga mu,dan juga sepertinya kita tetangga,apart ku tepat di samping mu, aku baru pindah kemarin"
Ucapnya memeperkenalkan diri,
Eunbi tersenyum, tepatnya senyum terpaksa,

"kenapa diluar sepagi ini,ga kuliah? Kamu bolos ya?!"

"ya!! kenapa kamu sok tahu sekali!"
Eunbi menatap laki laki itu dengan pandangan kesal,seketika dia melupakan wajah daegang yang sangat mirip dengan jaemin,Jika jaemin selalu membuatnya merasa nyaman, daegang kebalikannya,

"ya terus?"

"gaada kelas"

"kenapa bangun sepagi ini kalau gaada kelas?

"ck,banyak tanya sekali",seketika mood eunbi memburuk,eunbi berbalik dia mengeratkan sweter rajut yang ia pakai,

"hey hey tunggu"
Eunbi melirik daegang yang berjalan disampingnya,lalu memutar bola matanya malas,daegang yang melihat itu pun terkekeh,baginya eunbi adalah gadis yang aneh,dia memang sudah lama tidak kembali ke korea, dan tidak mengenali wanita wanita Korea selain ibu,adik, dan kerabat kerabatnya, tapi setaunya gadis korea kebanyakan mempunyai vibes imut dan lucu, tapi eunbi, gadis ini galak judes namun menggemaskan,

"tapi eunbi,maaf tidak sopan, kalau boleh tau, kemarin kau sempat mengira aku Na jaemin, dia siapa?" tanyanya ragu,tiba tiba terlintas di pikarannya tentang eunbi yang memanggilnya Na jaemin saat mereka pertama kali bertatap muka,

Daegang hampir saja menabrak eunbi yang berjalan di depannya, karena gadis itu berhenti tiba tiba,"eunbi kenapa?" tanyanya,mensejajarkan posisinya dengan eunbi,eunbi terdiam membuat daegang mengkerutkan dahinya bingung,"hey"

Untuk kesekian kalinya daegang tersentak karena eunbi menatapnya mendadak,"kau tidak perlu tahu,dan berhenti bertanya" ucapnya tanpa nada, dan dengan raut wajah datar.

Tapi karena itu,Daegang semakin ingin tahu, siapa Na jaemin,hingga eunbi melarang ia mengetahuinya,mantan? kakak? Adik? Pacar?  Ah mungkin pacar,pasti mereka sedang bertengkar, ah iya iya,bertengkar dengan pacar memang sangat mengerikan itu, sayangnya daegang belum pernah merasakannya dan tidak akan pernah ingin merasakannya.Bukan, bukannya dia tidak ingin memiliki kekasih, dia hanya tidak ingin bertengkar dengan kekasihnya di masa depan,dia tidak suka perdebatan, itu membuatnya pusing.Jadi sebisa mungkin dia akan menperlakukan gadis masa depannya sebaik mungkin,dan semoga dia menemukan gadis yang tepat,yang mau mengerti dirinya.

(siapa yg mao?😲)

--tbc




 《HE IS》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang