13

129 24 2
                                    

Kalau kalian bertanya siapa kah orang paling serba salah untuk Hari ini mungkin jawabannya bisa saja mengarah pada Eunbi.

Bagaimana tidak sudah dari 5 menit yang lalu Eunbi berdiri mematung di depan pintu cafe yang seharus nya bisa saja ia terobos dengan sangat mudahnya.

Disana di kursi pojok dekat jendela dia bisa melihat Daegang tengah menyeduh kopi panasnya,sementara di sebelah utara tepat ia berdiri ada Haechan yang tengah menatapnya dengan pandangan,entahlah.

Dia tau tahu persis Haechan bisa melihat Daegang dari posisi nya saat ini,jadi dia tidak mungkin mengelak jika yang Haechan lihat saat ini bukanlah yang dia cari.Tapi disisi lain Eunbi juga merasa canggung untuk mempertemukan Haechan dan Daegang,dia takut Haechan mungkin akan membuat onar,berkata seolah olah Jaemin masih hidup,dia tidak habis pikir bagaimana reaksi Daegang  jika itu terjadi,

Mereka ehm maksudnya Daegang dan  Eunbi belum bertemu sejak 1 minggu terakhir dikarenakan,keduanya sama sama sibuk Alan tugas dan pekerjaan,dan tak disangka saat dia hendak membeli kopi di cafe biasa dia maalh melihat Daegang yang tengah duduk santai sembari membaca buku terlihat tenang dan damai,saat dia ingin memasuki kafe itu matanya malah menangkap Haechan yang baru saja keluar dari taxi dan membuat ya membeku seketika.

Daegang melambai kearahnya.

Eunbi tersenyum canggung,dia melirik Haechan yang berjalan mendekat,hingga tepat di depannya Haechan menerobos pintu kafe,membuat Eunbi mengejarnya kalang kabut.

Belum,saat berada tepat di depan Daegang Haechan hanya terdiam,tanpa ekspresi berbeda dengan laki laki bersurai hitam itu,dia menatap Haechan dan Eunbi secara bergantian dengan memasang wajah bingung.

"Ah Haechan,ini Daegang,Daegang ini Haechan ahahaha" ucap Eunbi,dia berusaha terlihat tenang,namun saat haechan Memegang pundak Daegang,Eunbi menahan napas,

"jelaskan semuanya"















"Ahhhhh begitu,jadi kau dokter disini dan tak sengaja bertemu dengan Eunbi?owhh,yahh memang wajah kalian sangat mirip, denganku jadian ku tidak begitu kaget ya hahahaha,tapi kau berasal dari korea bukan?"

"um ya aku dari korea"

Setelah berbicara panjang lebar,akhirnya Eunbi bisa bernapas lega,melihat Haechan yang tampan santai mengobrol dengan Daegang dia tersenyum puas.

"Tapi Eunbi ah,bukannya kau mengajakku bertemu di kafe ini bukan?kita sudah berjanjian kemarin,
Katamu ingin membicarakan sesuatu"

Baru saja Eunbi ingin menyesap jus stroberi yang di tangannya niatnya  harus diurungkan karena pertanyaan haechan.

"Ah iya,aku lupa dosen ku mengajak beberapa mahasiswa untuk pergi ke Korea mengunjungi museum ,ah apanya namanya entahlah aku lupa,itu artinya aku akan ke Korea dalam waktu dekat"

Haechan melongo,lalu sedetik kemudian dia tersenyum "Ashh pantas saja kau mengajak bertemu SAHABATMU ini ternyata ,yahh itu cukup ah maksudku hanya teman dekat yang akan diberitahu hal semacam itu bukan,ahaha"

Eunbi mengangguk,"yah aku sudah tidak sabar,aku sudah merindukan keluargaku di korea,aku akan mengunjungi Jaemin di Hari pertama aku tiba"

"Aku ikut," bukan itu bukan haechan,Daegang yang mengarahkan itu,dia melirik eunbi yang tampan terkejut dengan ucapannya.

"ya?"

"aku juga rindu rumahku di korea,aku merencanakan untuk pulang tahun ini namun tidak jadi jadi Karena sibuk,dan juga untungnya aku sudah bisa mengambil cuti,jadi mungkin tak apa untuk PULANG BERSAMAMU" ucapnya dengan senyum manis yang ia arahkan ke Eunbi.

Gadis itu mengangguk,"ide bagus"

Walaupun Haechan dan Daegang tersenyum,namun entah menagapa Eunbi merasakkan Hawa tidak enak saat kedua laki laki dihadapan ya ini bertatapan.

'kringgg'

Eunbi mengambil ponsel dari saku hoodie nya,"ah aku angkat televon dulu" ucapnya lalu berlari kecil keluar dari kafe.

Kini tersisa Daegang dan Haechan di meja itu,Hawa tidak enak masih terasa saat Daegang menyesap kopinya untuk keberapa kali,dan Haechan yang memainkkan ponselnya tampak tak peduli jika ada makhluk hidup yang ada di depannya.

"sudah berapa lama kau dekat dengan sinb" suara berat Daegang terdengar,dia berkata tanpa menghadapi haechan sedikitpun.
Laki laki berkulit tan itu nampak tersenyum simpul,"sejak tidak ada orang yang memanggilnya sinb"

Daegang menoleh,mata mereka bertemu,aura dingin terasa sampai Eunbi kembali,

"Ah kalian terlihat sangat akrab,um ada yang ahrus aku urus aku pergi duluan ya? Kalian bisa melanjutkan obrolan" ucap Eunbi ,namun belum sempat ia berbalik Daegang sudah lebih dulu berdiri,"apa perlu aku antar?"

"Ah ti-"

"Biar aku saja yang antar,"Eunbi menoleh pada haechan yang memotong perkataannya.

Aura ini, dia merasa deja vu?

"Begini saja,Daegang ah Haechan ah kalian bisa pulang terlebih dahulu,temanmu sudah menjemputku jadi kalian tidak perlu repot repot,itu dia disana" ucap Eunbi sembari menunjuk gadis berkuncir kuda yang tengah menatap bingung mereka.

Daegang dan Haechan mengikuti arah tunjuk Eunbi,

"Mungkin kalian bisa pulang ber-"

"Tidak"

Eunbi terkejut,dia menggaruk tengkuknya yang sudah pasti tidak gatal,"oke baiklah,hati hati dijalan aku pergi dulu"

Eunbi berbalik meninggalkan haechan dan Daegang,baiklah suasana horor sudah mengkabur.

"Sinb,siapa mereka?"

"Temanku,tiff sepertinya kita harus segera menuju rumah margo"

Gadis yang disapa tiff itu menganggukkan kepalanya,lalu menggandeng lengan Eunbi,mereka berjalan meninggalkan kafe itu.

-tbc


 《HE IS》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang