07.

149 23 1
                                    

Note
Bahasa korea
Bahasa inggris

Setelah terakhir kali pertemuannya dengan daegang entah kenapa mereka menjadi semakin dekat,Daegang akan mengajak eunbi jalan jalan walau hanya sekedar mencari angin di taman apartemen.
Seperti sekarang,sejenak melupakan tugas kuliahnya,eunbi duduk dengan daegang di sampingnya di kursi taman,memang cuaca sangat dingin,mantel tebal yang mereka kenakan pun tak sepenuh nya menangkis hawa dingin kota victoria.

"jadi,kemarin tidak jadi ke korea??"
Eunbi menoleh,matanya terpaku pada netra daegang,sorot mata lembut itu mengingatkannya pada jaemin.

"hey"

"a-ah iya,cuaca nya buruk, jadi aku takut untuk pulang"

Jawabnya, benar dugaannya libur semester benar benar datang pada bulan juli,namun karena salju beberapa penerbangan pun tertunda,Untuk kedua kalinya, eunbi tidak hadir di upacara peringatan kematian jaemin,sedih.

''Kita sudah lama diluar,aku takut kamu masuk angin"

"jangan berlebihan, aku tidak hanya sehari berada di Aussie," elak Eunbi, pandangannya masih terpaku pada hamparan salju putih yang memenuhi permukaan tanah di depannya.

"aku sudah 9 tahun berada di sini,dan dingin ini cukup untuk membuat seseorang masuk angin" Eunbi mendongak menatap manik legam milik Daegang.

"jangan mengkhawatirkan ku, aku tahu disini kamu lah yang terlihat ingin mati kedinginan" ucap Eunbi setelah mengamati gerak gerik Daegang yang terlihat sangat kedinginan, oh jangan lupakan bibir pink nya yang sedikit membiru.

Namun anak itu tetap saja keras kepala, dan malah kembali duduk sembari menyenderkan kepalanya di pundak Eunbi,
gadis itu terdiam, sekarang dia merasa seolah di tarik ke masalalu buru buru dia bergeser menjauhkan dirinya dari Daegang, hingga membuat laki laki itu menatapnya dengan pandangan bingung sekaligus kecewa karena hampir saja kepalanya terjatuh.

"apa apaan kamu, tidak berperikemanusiaan" kesal Daegang.

Eunbi terlihat gelagapan namun dengan segera dia bersuara,"tolong jangan lakukan itu lagi" ucapnya,Daegang menoleh masih dengan tatapan kesal nya.

"aku hanya meminjam bahu kamu apa salah?,tidak ada maksud lebih itu karena kepala ku terasa berat karena kedinginan"

"sudah aku bilang, masuk saja jika dingin, aku tidak suka ada orang lain yang seenak jidat menyentuhku, lagi pula kamu memang terlihat kedinginan aku tidak mau menjadi tersangka pembunuhan jika kamu mati kedinginan"

Mendengar penuturan eunbi,Daegang kesal.Gadis itu,gadis yang berperawakan polos namun ucapannya sungguh sangat menusuk.

"aku tidak bisa meninggalkanmu disini sendiri,tidak apa aku mati, asal menjadi pria sejati"

"yasudah aku masuk"

Kalian bisa lihat sendiri,sekarang raut wajah Daegang bertambah jengkel kala melihat Eunbi melangkahkan kakinya,meninggalkannya di bangku itu.Daegang dengan sekuat tenaga menahan dingin yang terasa menusuk hingga ketulang menyamakan posisinya dengan Eunbi yang berjalan dengan santai nya.

"huftt tolong pelankan langkahmu,anginnya bertambah dingin saat kita melangkah cepat" ucap Daegang sembari memeluk kedua lengannya.

Eunbi menoleh,mendapati Daegang yang kini terlihat menggigil,dia menghampiri Daegang, memegang lengan laki laki itu.

"kau tidak apa?" tanya Eunbi, tersirat nada khawatir disana.

Daegang mengeratkan mantelnya,Eunbi yang melihat itu pun reflek menggenggam kedua telapak tangan Daegang yang ia sembunyika di belakang mantel.Daegang beralih menatap tangannya yang di genggam oleh Eunbi, membuat gadis itu berdecak.

"Tolong jangan salah paham, aku hanay berusaha menyelamatkan mu" ucap Eunbi acuh tak acuh, Daegang yang mendengar itu nampak tersenyum tipis hampir tak terlihat.

"Bukannya yang dokter aku?"

"Aku juga pernah walau masih magang tapi aku sudah pernah dipanggil dokter, diam jangan banyak bicara,napas mu dingin" sarkas Eunbi lalu segera menarik Daegang membawanya masuk ke bangunan besar yang terletak tak jauh dari mereka.


--tbc



 《HE IS》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang